Bukti Islam apa sajakah yang berada di film 99 Cahaya di Langit Eropa?

99 Cahaya di Langit Eropa adalah film drama religi tahun 2013 dari Indonesia. Film ini adalah film ke-40 yang dirilis oleh Maxima Pictures. Film drama ini diadaptasi dari novel berjudul sama karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra dan merupakan film Maxima Pictures yang termahal kala dirilis, dengan anggaran melebihi Rp 15 Miliar.
image

  1. Masjid Cardoba
    Masjid Cordoba, pada 15 Desember 1994 ditetapkan oleh UNESCO sebagai salah satu tempat peninggalan yang sangat bersejarah dan penting di dunia. Masjid itu pertama kali dibangun oleh Khalifah Muslim Abdurahman I pada tahun 787. Lihat saja bentuk ruangan tempat imam yang masih dipertahankan hingga kini.
    Setelah Reconquista atau Penaklukkan Kembali Spanyol oleh kaum Kristen, gedung ini diubah fungsi menjadi sebuah gereja dengan katedral gotik yang dimasukkan ke tengah gedung berarsitektur Moor ini. Sekarang keseluruhan gedung dipakai sebagai gedung katedral diosese Cordoba di Spanyol.

  2. Masjid Cordoba, pada 15 Desember 1994 ditetapkan oleh UNESCO sebagai salah satu tempat peninggalan yang sangat bersejarah dan penting di dunia. Masjid itu pertama kali dibangun oleh Khalifah Muslim Abdurahman I pada tahun 787. Lihat saja bentuk ruangan tempat imam yang masih dipertahankan hingga kini.
    Setelah Reconquista atau Penaklukkan Kembali Spanyol oleh kaum Kristen, gedung ini diubah fungsi menjadi sebuah gereja dengan katedral gotik yang dimasukkan ke tengah gedung berarsitektur Moor ini. Sekarang keseluruhan gedung dipakai sebagai gedung katedral diosese Cordoba di Spanyol.

  3. Vienna Islamic Center
    Vienna Islamic Center merupakan bangunan masjid. Masjid yang dibangun di sekitar danau tempat para turis bertelanjang dada. Hal ini menimbulkan pertentangan dan sangat ironis sekali. Suara adzan pun tidak terdengar dikejauhan dari bukit Kahlenberg. Jika dilihat dari teropong maka terlihat bangunan berwarna hijau berkubah.
    “Ini adalah daftar nama orang yang masuk Islam. Di antara mereka adalah yang tadinya senang berjemur dan menikmati suasana musim panas di tepi Danube, “ucap Imam Hashim 99CLE: 117
    Banyak sekali para jamaah di sana terutama para muallaf yang ingin mengetahui dan mencari Islam secara sadar bukan atas pemaksaan. Oleh karena itu masjid ini dibangun disekitar sungai Danube. Nilai-nilai keislaman pun mulai ditumbuhkan di kota Wina. Di jalan Der Wiener Deewan, terdapat restoran ala Pakistan yang menyajikan menu makanan halal dengan slogan “All You Can Eat. Pay As You Wish” Makan sepuasnya, bayar seikhlasnya. Hal ini memberikan pembelajaran tentang arti jujur pada diri sendiri. Dari gambaran itu terlihat bahwa jejak-jejak peningglan Islam masih membekas di kota Wina, tidak hanya bangunan bersejarahnya, tetapi nilai-nilai keislaman.

  4. Museum Louvre,
    adalah tempat penyimpanan berbagai benda berharga milik Perancis. Di Museum inilah, lukisan Monalisa yang terpopuler itu berada. Dan disini pula lukisan menakjubkan yang dimaksud Hanum itu berada.
    Adalah lukisan karya Ugolino berjudul “The Virgin and The Child” dimana dalam lukisan itu nampak sosok Bunda Maria sedang menggendong “Yesus” bayi . Yang mencengangkan, di hijab Bunda Maria dalam lukisan itu terdapat tulisan Arab Pseudo Kufic. Yang setelah diteliti oleh peneliti Arab World Institute, ternyata tulisannya adalah لَا إِلٰهَ إِلَّا الله “Laa Ilaaha Illallah”. Hanum juga mendapati banyak tulisan Arab Kufic di lukisan artefak umat Khatolik. Termasuk tulisan Arab Kufic di jubah seorang raja Katolik taat yaitu Raja Roger II of Sicily dari Austria.

Marion, sahabat Hanum yang juga seorang peneliti peradaban Islam Abad Pertengahan yang ahli membaca tulisan Arab Kufic menjelaskan bahwa dulu Timur Tengah dikenal dengan ilmu pengetahuan, seni dan budayanya. Sehingga banyak orang Eropa bepergian ke Timur Tengah dan membeli kain, permadani, lukisan dan lain sebagainya. Dalam barang-barang yang diperdagangkan itu seringkali terdapat tulisan tauhid seperti di atas dan akhirnya ditiru oleh orang-orang Eropa.