Budaya obrolan "Basa - Basi" di masyarakat Indonesia, pentingkah?

3 (1) (1)

Kita sudah tahu betul bahwa Indonesia merupakan negara yang bangsanya sangat menjunjung tinggi nilai sopan santun. Basa-basi di berbagai suku di Indonesia banyak ditonjolkan demi etika dalam bertutur kata. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), basa-basi merupakan adat sopan santun dan tata karma pergaulan. Ada kesan tidak sopan yang muncul dalam pandangan sosial bermasyarakat apabila sesuatu dinyatakan secara langsung ke inti persoalan pada saat langsung bertemu tanpa melalui basa-basi sebelumnya. Basa-basi dapat dijadikan sebagai alat untuk mencairkan suasana dan menghindari kecanggungan saat memulai percakapan.

Namun begitu obrolan basa - basi ini dalam interaksi sosial juga tidak boleh berlebihan. Tak jarang basa-basi justri menjeruumuskan kita untuk menghakimi orang lain tanpa mengetahui kondisi orang tersebut, misalnya pertanyaan seperti “Kapan nikahnya?” terlebih lagi basa-basi pertanyaan berkaitan dengan fisik seperti “Wah kamu gendut ya sekarang?” atau “Kok kurusan sih sekarang” yang tanpa disadari hal itu dapat menyinggung.

Terkadang juga antara basa - basi dan juga kebohongan sangat tipis, misal terdapat tamu yang datang dan kita kerap mengucapkan “Anggap aja rumah sendiri” namun kita tidak benar-benar menginginkan tamu tersebut menganggap seperti itu, selain itu ketika ada atasan kita yang membuat lelucon yang tidak lucu dan kita tertawa untuk basa - basi saja. Perilaku kita diatas dilakukan pastinya demi menjaga perasaan orang tersebut

Menurut Youdics sendiri apakah basa - basi penting dalam kita berkomunikasi? lantas bagaimana agar basa - basi kita tak terkesan “basi” ?

1 Like

wah! pembahasannya yang penting menurutku karena kita sering kali berhadapan dengan orang baru atau teman lama yang mungkin sudah lama tidak bertemu, salah satu tantangannya yaitu gimana cara basa basi kita ga “basi”, mungkin aku ada referensi di link yang ku add. Semoga bermanfaat!

TIPS AGAR BASA BASI KAMU GA BASI

“Pembicaraan basa-basi sangat penting dan perlu karena ini adalah fondasi penting untuk membangun hubungan dan kemudian menjalin hubungan,” kata Jen Harwood, pelatih bisnis, pembicara dan penulis motivasi. Jadi sebenci apa pun kita terhadap obrolan basa-basi, itu adalah realita kehidupan dan bagian penting dari interaksi sosial. Terlebih jika kita mampu terlibat pada obrolan basa-basi, kita memiliki banyak kesempatan untuk membangun apa yang orang ketahui tentang kita karena kita berbagi tentang diri dan kehidupan kita pada orang tersebut.

Obrolan basa-basi ini juga sangat perlu untuk dipikirkan terlebih dahulu, jangan asal bicara saja. Mana tau apa yang kita ucapkan dapat menyinggung orang tersebut. mungkin salah satu caranya agar mendapatkan obrolan basa-basi yang tidak terkesan basi mulai dengan mengmati sekeliling kita.
Nah, buka mata Anda lebar-lebar sebelum membuka mulut. Lihat sekeliling ruangan, kira-kira terdapat benda apa yang menarik. Misal ada pajangan seni, koleksi, atau penghargaan dan foto. Anda bisa mulai bertanya dari sana. Memulai dari hal yang menarik perhatian lawan bicara Anda. Setelah itu biarkan pembahasannya mengalir, dan jangan terlalu memaksakan sebuah pembahasan yang bilamana kita mendapatkan respon kurang enak. karena bisa jadi orang tersebut kurang nyaman atas pembahasan yang sedang berlangsung.

Saya sebenarnya tipe yang malas basa-basi, tapi akan aneh dan awkward jika kita bertemu orang baru tanpa basa-basi, jadi pasti kita semua akan melakukan hal ini. Basa-basi udah bisa dibilang menjadi budaya sosial di lingkungan kita. Seperti pernyataan diatas yaitu:

Basa-basi seperti menjadi kewajiban dalam kehidupan bersosial. Padahal, tidak semua orang memahami basa-basi yang baik itu seperti apa, terkadang juga malah menjadi risih karena basa-basi itu karena dianggap lama dalam menyampaikan maksud dan tujuan. Kalau misalkan memang membutuhkan atau urgent lebih baik sih langsung aja to the point biar cepat selesai dan clear.

Jadi jika memang sedang membutuhkan bantuan, ya langsung disampaikan saja. Misalnya sederhana saja kita butuh liat catatan teman kita karena ketinggalan saat guru/dosen mengajar, langsung tanyakan aja dengan sopan pasti direspon dan dibantu kok.

Memang pasti akan ada pro dan kontra perihal basa-basi. Bagi yang setuju, jika bertemu atau berbincang dengan orang yang tidak pandai berbasa-basi, mohon dimaklumi. Begitu pula sebaliknya, yang tidak setuju dan tidak biasa berbasa-basi bukan berarti saat berbincang seenaknya saja tanpa mengindahkan kesopanan. Terpenting, maksud dan tujuan dapat dipahami melalui komunikasi dua arah yang baik dan dengan cara yang sopan dan baik pula.

Sebagai warga negara Indonesia yang dikenal dengan sfat ramah tamahnya, maka budaya untuk mengobrol sebagai bentuk basa-basi merupakan suatu hal yang penting untuk terus dilakukan. Dikatakan demikian karena dengan kita membangun obrolan walaupun hanya sekedar basa-basi semata, namun hal tersebut secara tidak langsung akan memicu munculnya suatu percakapan atau obrolan. Dengan demikian menurut saya budaya basa-basi ini penting untuk diterapkan saat bersosialisas di lingkungan masyarakat.

Pasti kita kerap kali mendengar bahwa orang Indonesia dipandang sebagai orang yang ramah kan? Orang Indonesia mudah sekali untuk tersenyum kepada orang lain baik orang yang dikenal maupun ngga dikenal. Orang Indonesia ini juga dikenal suka berinteraksi dengan orang lain, biasanya untuk memulai sebuah interaksi dengan orang yang dikenal maupun orang yang ngga dikenal, kita akan ‘basa-basi’ terlebih dahulu supaya terkesan lebih sopan dan dapat mencairkan suasana supaya dapat lebih akrab dan lebih asik dalam berkomunikasi nantinya. Menurutku jika alasan adanya ‘basa-basi’ untuk hal tersebut akan jadi penting.

Namun perlu diperhatikan juga ketika ingin memulai suatu interaksi. Aku setuju sama pendapat kak @muthiagustina

Tetap harus menjaga etika berkomunikasi dan jangan sampai menyinggung lawan bicara ya!

Saya sangat setuju bila dikatakan bahwa basa-basi ini merupakan alat untuk mencairkan suasana dan agar tidak awkward. Basa-basi merupakan suatu bagian dalam interaksi sosial di kehidupan sehari-hari dengan orang lain, baik orang terdekat kita atau orang yang belum kita kenal. Saya juga kurang lebih setuju dengan pendapat teman-teman diatas bahwa sebaiknya kita memikirkan terlebih dahulu kira-kira kalimat basa-basi apa yang akan kita lontarkan pada lawan bicara kita, karena kalimat basa-basi kita bisa jadi menyinggung orangh tersebut.

Menurutku obrolan basa-basi ini penting untuk nantinya bisa lanjut pada obrolan yang lebih “berbobot”. Dengan catatan, porsinya pas dan haruslah melihat situasi kondisi yang ada. Kemudian kita juga harus melihat konteks obrolan terlebih dahulu. Jangan sampai kita terlalu banyak basa-basi, yang ada nanti hanya basi nya saja. Atau mungkin timing basa-basi kita yang kurang tepat, misal saat seseorang membicarakan topik yang penting, kita malah mengalihkannya dengan pembicaraan yang lain. Atau pada saat kita ingin membuka obrolan dengan orang yang sedang berduka, contoh ayahnya sedang sakit, tapi kita malah membuka obrolan dengan “gimana keluarga? sehat?”. Disinilah teknik membaca situasi dan konteks dibutuhkan.

Penting sih untuk membuka obrolan. Tapi memang yang sering kita temuin sehari-hari itu basa basi yang malah menyinggung dan gak penting banget kayak “kok makin gendut?” “kok makin jerawatan?”, itu beneran basi banget sih dan body shaming. Bahkan ucapan kayak gitu sering juga diucapin sama orang terdekat kita. Nah basa basi kayak gitu yang gak penting dan harusnya gak diomongin. Aku setuju banget sama pendapat ini.

Menurut aku, kita bisa kok basa basi positif kayak nanya kabar atau life update ke orang yang mau kita ajak ngobrol karena sebenernya buka obrolan kayak gitu bisa kok dikembangin lagi jadi lebih lanjut dan seru.

Menurut saya basa-basi itu penting, basa-basi menjadi fase awal ketika bertemu seseorang dan ingin menjalin hubungan, karena kita tidak boleh asal bicara kepada lawan bicara yang mungkin dapat menyinggung ataupun membuat canggung. Berdasarkan pengalaman saya, saya pernah datang ke tempat tongkrongan, dan salah satu teman saya membawa temannya yakni seorang wanita yang saya tidak kenal. Wanita tersebut berinteraksi kepada saya seakan-akan ia dan saya sudah berteman dari dulu, tanpa memperhatikan attitude dan tata bahasannya ini membuat awkward dan saya merasa tidak nyaman. Setuju dengan teman-teman di atas yang menjelaskan kalau basa-basi itu sangat penting dalam mencairkan suasana.

Menurutku masih terbilang penting. Karena dengan basa basi ini kita bisa memulai percakapan , bahkan mungkin kepada orang yang baru kita kenal. Tapi, perlu diperhatikan, tidak semua hal bisa dibicarakan atau pantas untuk ditanyakan. Basa basi pun juga harus tetap berbobot (tidak menyinggung privacy orang). Misal dengan menanyakan keadaan hari ini , membahas berita yang sedang hangat, atau jika sudah kenal mungkin bisa bertanya tentang sesuatu yang ia senangi. Intinya, dalam berkomunikasi kita perlu untuk meperhatikan etika dan kondisi lawan bicara. Ada baiknya, kita tidak terlalu “memaksa” untuk berbicara kepada orang lain jika memang kondisi tidak memungkinkan.

Ah andai saja jika di Indonesia tidak berbasa-basi adalah hal yang acceptable. Mungkin masih agak diterima di lingkungan perkotaan yang lebih individualis, namun mungkin tidak di lingkungan pedesaan.

Seperti yang dikatakan teman-teman diatas, basa-basi merupakan hal yang penting dalam kehidupan sosial. Ia berperan sebagai inisiator relasi sosial antar pribadi. Basa-basi juga merupakan ekspresi keramahan dan perhatian terhadap orang lain. Apalagi negeri kita ini dikenal dengan warganya yang ramah kan (mungkin dulu, kalau sekarang entahlah).

Sebagaimana sebuah karangan, percakapan yang baik itu memiliki pembuka, inti lalu penutup. Terkadang tidak pantas rasanya jika kita berbicara to the point kepada orang asing tanpa pembukaan terlebih dahulu. Nah disinilah basa-basi berperan sebagai pembuka percakapan. Ini juga berguna untuk mengukur apakah lawan bicara berkenan atau tidak. Jika berkenan maka kita bisa lanjut ke inti percakapan.

Menurut aku penting membudayakan basa basi dalam berkomunikasi terutama dengan orang yang kita belum kenal. Karena dengan basa basi bisa menjadi senjata kita dalam menilai lawan bicara kita, menilai perbincangan kita akan dibawa ke arah mana. Apalagi kita tinggal di negara Indonesia yang secara turun temurun sudah terkenal dengan orang yang ramah.

Untuk berkomunikasi dengan orang yang sudah kita kenal tetapi tidak terlalu akrab, mungkin tetap penting untuk berbasa basi sedikit yaa. Kalau berkomunikasi dengan orang yang sudah kita kenal banget yaa menurut aku tidak penting lagi.

Jadi penting tidaknya basa basi adalah kepada siapa kita berbicara. Nggak semua lawan bicara menyukai basa basi. Tapi tidak salah juga jika kita mencoba basa basi kepada mereka.

Sebenernya semua awalan untuk basa basi adalah basi, karena ya pasti sudah tertebak akan melontarkan kalimat seperti itu. Jadi bisa kita minimalisir agar tidak sangat basi adalah kita harus pandai membawa obrolan ke arah yang tidak itu" saja. Supaya konsep basa basi yang basi hanya tertuang di awalan saja, setelah itu mengalir dan bawa ke obrolan yang menarik

Basa basi ini menurutku masih penting ya. Saya sering menggunakan basa basi saat bertemu orang baru, tetapi kalau dengan teman-teman saya sendiri jarang menggunakan basa basi. Langsung to the point begitu saja. Budaya basa basi ini memang ada di Indonesia, apabila kita tidak melakukan basa basi saat ingin meminta sesuatu atau ada maksud tertentu dengan orang yang dituju malah terasa aneh dan awkward, seperti yang telah dituliskan oleh kak @safiralsa.

Saya sering menemukan mengenai basa basi yang basi. Tak jarang kita juga malas untuk melakukan basa basi dan menerima basa basi juga. Ada juga tipe orang yang langsung to the point dan ada yang butuh basa basi juga. Saya pribadi sebenarnya lebih suka langsung to the point saja, tetapi terkadang saya juga harus menggunakan basa basi juga. Ketika saya bertemu orang-orang yang sudah saya kenal juga bisanya mereka memakai basa basi terlebih dahulu sebelum mengutarakan tujuan mereka. Nah, saya sering mendengar basa basi seperti yang dituliskan kak @andinalarasati. Menurut saya, basa basi seperti itu yang tak perlu dilanjutkan dan sangat basi.

Menurut aku sendiri, basa basi itu cukup penting, karena kita bisa membangun relasi baru dengan orang lain, membuat suasana menjadi tidak canggung, dan bisa juga menunjukkan bahwa kita sopan, ramah dan memiliki etika yang baik saat bertemu dengan orang baru. Namun, basa basi ini juga bisa menjadi hal yang buruk ketika kita menggunakan atau melakukannya dengan tidak baik, contohnya seperti melontarkan kata-kata atau pertanyaan yang lebih mengarah ke personal, atau dengan tata bahasa yang tidak sopan. Tanpa rasa peka yang cukup terhadap keadaan lawan bicara, basa-basi bisa saja menjadi blunder karena menimbulkan rasa sakit hati atau ketidaknyamanan secara psikologi yang dialami oleh lawan bicara. Tak jarang basa-basi justru menjerumuskan kita pada kecenderungan untuk menghakimi orang lain tanpa mengetahui kondisi yang bersangkutan. Dan balik lagi basa basi itu sebenarnya penting, hanya saja memamg harus dilakukan dengan benar dan tidak terlalu berlebihan.

Menurutku basa-basi penting dalam berkomunikasi apalagi berkenalan dengan teman baru. DengaN basa-basi akan membuat lawan bicara kita semakin akrab dengan kita. Walaupun basa-basi mencairkan suasana, sebaiknya sebelum berbicara pikirkan baik-baik apakah pembicaraan kita akan menyinggung orang lain atau tidak.

Sesuai judulnya, basa-basi memang sudah menjadi budaya di Indonesia. Menurut saya pribadi basa-basi terbilang penting untuk menjaga komunikasi dan keakraban. Hanya saja mungkin kita mesti merubah gaya basa-basi kita menjadi lebih manusiawi dan tidak kelewatan. Sebenarnya sih tidak salah jika melakukannya kepada teman sepermainan yang kita tahu bahwa diapun tidak akan marah dengan basa-basi tersebut. Yang tidak etis apabila kita menyampaiakan basa-basi itu kepada teman lama yang tak punya keakraban erat dengan kita.

kembali lagi bahwa gaya basa-basi kita memang harus di rubah seiring dengan semakin meningkatnya kesadaran terhadap isu mental, mengingat resiko ketersinggungan. Tentu ini adalah sesuatu yang bagus. Masyarakat terutama generasi muda sudah banyak yang mengerti tentang batasan kesopanan dalam bertanya, seiring dengan berkembangnya informasi. Jika dulu tak ada ruang bagi orang-orang yang tersinggung untuk bersuara, maka kini media sosial bisa digunakan untuk menyuarakan itu.

Jadi ya, basa-basi memang penting untuk mencairkan suasana dan ajang mengakrabkan diri. Tetapi ingat jangan kelewatan ya…

Menurut saya cukup penting obrolan basa-basi dilakukan. Biasanya sebagai pengantar untuk obrolan yang penting, namun terkadang orang terlalu lama untuk melakukan obrolan basa-basi jadi komunikan atau pihak penerima pesan cenderung sudah jenuh dan tidak menangkap inti pesan yang disampaikan oleh komunikator. Jadi intinya, obrolan basi-basi bida lakukan namun jangan terlalu lama atau berlebihan.

Sebetulnya basa-basi itu penting gak penting, sih, tergantung konteksnya juga karena ada beberapa obrolan/situasi yang perlu basa-basi dulu sebagai “pengantar”, tapi ada juga obrolan/situasi yang tidak memerlukannya. Karena orang Indonesia yang sudah terkenal dengan keramahannya, secara tidak langsung budaya basa-basi ini seperti sebuah keharusan agar suasana lebih cair atau agar dianggap sopan saat berbicara. Nah, untuk yang masalah basa-basi seringkali melenceng dan membuat pihak tertentu merasa tidak nyaman harus dihindari, sih. Masih banyak kok bahan yang bisa dijadikan untuk basa-basi tanpa menyinggung suatu pihak, dan dari yang aku lihat, masyarakat pun sudah mulai mengurangi basa-basi yang berpotensi menyinggung suatu pihak.

Menurut saya basa-basi yang membangun keakraban sangat penting. Karena tidak mungkin ketika kita baru kenal seseorang lalu langsung menanyakan hal yang personal. Basa-basi juga dapat membuat orang merasa nyaman asal jangan berlebihan. Basa-basi yang berlebihan seperti contohnya terlalu banyak berbicara, bertanya dan terlalu berisik.
Sebaiknya gunakanlah basa-basi secukupnya, hanya untuk mencairkan suasana agar tidak canggung, jangan sampai lawan bicara kita malah merasa tidak nyaman. Oh iya tidak semua orang juga dengan basa-basi, ada yang langsung ingin to the point saja karena basa-basi terkadang suka dianggap sok kenal, sok akrab atau terlalu membuang-buang waktu saja.

menurut saya pribadi basa basi itu diperlukan jika kita sedang memulai pembicaraan dengan orang baru atau sedang mencairkan suasanam namun sebaiknya tidak dilakukan terlalu lama dan berlebihan agar lawan bicara tetap merasa nyaman