Bolehkah penderita diabetesi cabut gigi?

bolehkah penderita diabetesi cabut gigi?

Pada dasarnya, pencabutan gigi pada pasien diabetes bisa dikatakan cukup rumit. Pasalnya, prosedur tersebut berhubungan dengan tipe diabetes dan berbagai komplikasi yang akan dialami oleh para diabetesi setelah cabut gigi, seperti perdarahan yang tidak henti dan proses penyembuhan luka yang lama. Selain itu, ada juga risiko penyebaran infeksi odontogenik terhadap infeksi ruang fasia yang dapat mengancam nyawa pada pasien diabetes apabila kadar gulanya tidak terkontrol.
Meski demikian, bukan berarti cabut gigi bagi pasien diabetes tidak boleh dilakukan sama sekali. Dalam kebanyakan kasus, pasien diabetes bisa melakukan prosedur cabut gigi menggunakan cara yang sama dengan pasien yang tidak memiliki diabetes. Dengan syarat ketika dioperasi gula darahnya tidak tinggi.
Itu sebabnya, apabila memang diperlukan tindakan pencabutan gigi, dokter umumnya terlebih dulu melakukan pemeriksaan HbA1c. HbA1c (hemoglobin A1c) atau glycated hemoglobin adalah hemoglobin yang berikatan dengan glukosa (gula).
Pemeriksaan ini penting dilakukan untuk melihat seberapa baik pengobatan terhadap diabetes dalam mengontrol kadar gula darah para diabetesi. HbA1c tidak dapat digunakan untuk memantau kadar glukosa darah per hari atau tes rutin gula darah. Namun, pemeriksaan ini akan menggambarkan rata-rata gula darah selama dua sampai tiga bulan terakhir.
Jika kadar gula darah Anda terkendali dengan baik selama tiga bulan, maka kadar HbA1c akan menurun dibandingkan 3 bulan sebelumnya. Akan tetapi jika Anda tidak disiplin menjaga pola makan yang baik dan rutin minum obat, tentu kadar HbA1c akan tetap tinggi yang pada akhirnya meningkatkan risiko komplikasi diabetes.