Blended Learning, Solusi atau Bukan?

Blended Learning atau metode pembelajaran dengan sistem campuran antara daring dan luring yang dilakukan di tengah pandemi ini dianggap sebagai solusi di tengah pandemi yang tidak tau kapan akan berakhir ini. sudah beberapa sekolah maupun perguruan tinggi yang menerapkan sistem ini yaitu SDN 1 Lateng, UGM, UI UNDIP, UNPAD, UT, dan perguruan tinggi serta sekolah lainnya.

Menurut teman-teman, apakah sistem ini baik untuk dijalankan? atau teman-teman memiliki solusi lanjutan yang sesuai dengan keadaan?

1 Like

Saya sangat setuju dengan blended learning.
Jujur saja saya lelah dengan belajar daring, karena kesulitan jaringan pada saat hujan menjadi kendala terbesar. Ditambah lagi keadaan rumah yang sibuk dengan pekerjaan ataupun rumah yang berdagang, ketika sedang melakukan meeting dan harus speak up tentang materi dan terdengar suara kondisi rumah itu cukup mengganggu, dan merasa distract satu kelas dan menjadi tertawa.

Dengan adanya blended learning berarti meminimalisir keadaan yang seperti itu dan juga menambah kefokusan mahasiswa/i dalam belajar, dan lingkungan kelas seperti menjadi aktif kembali.

Saya setuju dengan pernyataan kak dinda. Menurut saya sistem pembelajaran blended learning ini bisa menjadi solusi untuk saat ini. Sudah satu setengah tahun siswa menjalani pembelajaran secara daring, tentu saja ini dilakukan dengan terpaksa, karena keadaan.

Di samping banyak pihak yang mendukung pembelajaran daring dan menganggap ini adalah yang baik, namun kenyataannya dalam penerapan di lapangan banyak sekali kendala yang harus dihadapi oleh para siswa dan orang tua. Dari adanya kendala sinyal yang buruk, terutama baik yang tinggal di daerah yg jauh dari pusat kota, tidak semua orang memiliki perangkat seperti hp dan laptop canggih untuk mendukung pembelajaran online, tidak semua orang tua memiliki waktu dan kemampuan yang memadai untuk mengajari anaknya (karena pasti juga harus bekerja dan mengurus rumah), serta masalah mental yang mulai menyerang siswa. Oleh karena itu, dengan adanya blended learning ini bisa membuat proses belajar mengajar menjadi lebih efektif, siswa dapat berinteraksi langsung dengan guru dan teman-teman, serta membuat siswa lebih semangat dalam.belajar.

Menurut pendapat saya, sistem pembelajaran blended learning tersebut bisa menjadi solusi terbaik untuk saat ini. Kita harus bisa beradaptasi dimasa pandemi Covid-19, sudah kurang lebih dua tahun kita melakukan pembelajaran secara daring, banyak para murid dan para orang tua yang merasa kesulitan dalam pembelajaran tersebut, mulai dari masalah sinyal, pemahaman materi, penyesuaian waktu, dll. Oleh karena itu, pembelajaran secara daring banyak dinantikan oleh banyak orang, namun saat ini kita masih ditahap penyesuaian. Maka, pembelajaran blended learning saat ini menjadi solusi terbaik untuk saat ini.

Menurutku Sistem Blended Learning ini cukup efektif dan baik untuk dijalankan, dibalik pandemi ini juga kita tersadar bahwa zaman semakin canggih dan semakin maju dibidang teknologinya, dengan blended learning yang mana ketika kita belajar secara daring membuat kita melek teknologi karena mau tidak mau kita harus bisa mengoperasikannya untuk kelancaran pembelajaran.

Sangat setuju, hadirnya pandemi Covid-19 yang hingga saat ini masih mewabah sangat memperkecil ruang gerak manusia, termasuk mahasiswa dan pelajar yang diharuskan melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Namun, kabar baik telah ditunjukkan oleh beberapa kampus dan sekolah yang mulai menerapkan blended learning, ini merupakan sebuah optimisme antara pemerintah, perangkat akademik dan mahasiswa serta pelajar yang demi sedikit melakukan kegiatan tatap muka. Selagi kegiatan PTM ini dilakukan dengan mengikuti protokol kesehatan dan dilakukan dengan beberapa syarat, saya sangat mendukung kebijakan ini.

Menurutku sistem blended learning merupakan solusi terbaik yang bisa dilakukan di keadaan yang seperti ini. Seperti yang kuta ketahui, angka penyebaran Covid-19 di Indonesia masih terbilang tinggi, sangat berisiko jika melakukan kegiatan pembelajaran secara luring sepenuhnya. Tetapi disisi lain, pelajar juga jenuh akan pembelajaran daring yang dirasa kurang efektif apalagi yang terkait dengan pembelajaran yang membutuhkan praktik langsung. Sistem blended learning ini merupakan solusi terbaik yang bisa dilakukan.

Menurut saya, Blended Learning menjadi solusi dalam pelaksanaan pembelajaran pada masa pandemic. Dimana model ini memadukan pembelajaran online dengan tatap muka secara langsung. Bentuk proses belajar mengajar ini dapat membuat peserta didik lebih aktif, inovatif, efektif, dan mudah untuk memahami materi yang diberikan. Karena, aktivitas proses pembelajaran dilakukan secara daring dan tatap muka secara langsung. Pada saat ini banyak yang memberlakukan model Blended Learning di masa pandemic sebagai model pembelajaran. Wilayah yang telah menerapkan metode Blended Learning pada sekolah seperti Surabaya, Sidoarjo, Gresik, dan lain sebagainya. wilayah ini merupakan wilayah dengan penyebaran covid-19 rendah. Model Blended Learning diterapkan pada seluruh jenjang pendidikan mulai dari dasar hingga menengah. Bukan hanya sekolah saja akan tetapi perguruan tinggi pun akan memberlakukan model Blended Learning juga sepert UNESA, ITB, UNAIR, ITS, dan lain sebagainya. dengan model Blended Learning ini diharapkan dapat menjadikan proses pembelajaran efektif dan efisien.

Referensi

Suparti. 2021. Blended Learning Solusi Pembelajaran pada Masa Pandemi. Diakses pada tanggal 13 September 2021 pada link Blended Learning Solusi Pembelajaran Pada Masa Pandemi |

Menurut saya, metode pembelajaran blended learning ini menjadi salah satu solusi yang baik ditengah wabah penyakit Covid-19 dimana semua masyarakat dihimbau untuk mengurangi aktivitasnya di luar rumah, tak terkecuali siswa dan guru. Blended Learning ini sudah terbukti efektif dan memberikan dampak positif untuk siswa di masa pandemi seperti ini. Bukti tersebut dapat kita kaji dari penelitian dari (Mufidah & Surjanti, 2021) yang menyatakan bahwa metode pembelajaran Blended Learning di masa pandemi ini memiliki tingkat efektivitas yang cukup tinggi, seperti untuk kemandirian siswa. Pada penelitian tersebut tertera bahwa tingkat efektivitas penggunaan metode Blended Learning sekitar 73,84%.

Meskipun Blended Learning memiliki manfaat dan terbukti efektif, itu semua karena di dukung oleh kecanggihan teknologi. Untuk siswa yang memiliki fasilitas teknologi hal itu bisa berjalan dengan baik namun jika siswa yang terhambat karena teknologi dapat menghasilkan yang sebaliknya.

Metode pembelajaran Blended Learning memang metode yang cocok digunakan untuk masa pandemi ini dan lebih baik digunakan daripada pendidikan tidak berjalan sama sekali.

Referensi

https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/EKU/article/view/34186/18580

Sangat setuju dan menurut saya Blended Learning menjadi solusi terbaik di tengah pandemi seperti ini. Masyarakat Indonesia belum terbiasa belajar secara mandiri sehingga masih perlu mendapatkan bimbingan langsung. Terlebih masih banyak yang belum mengerti teknologi sehingga penerapan metode daring sepenuhnya menurut saya tidak efisien. Oleh karena itu, diperlukan kombinasi antara metode daring dan luring agar tujuan pembelajaran tetap tercapai sekaligus mengurangi resiko tertular virus, dengan tidak mengabaikan protokol kesehatan.

Saya pribadi merasa bahwa keputusan untuk menerapkan sistem ini sudah cukup baik dan langkah ini merupakan solusi paling efektif untuk sekarang.

Karena, menurut saya sudah cukup kurang lebih 2 tahun kita menjalani pembelajaran daring, banyak masyarakat yang sudah mengeluhkan ketidakefektifan sistem pembelajaran daring. Jadi, ada baiknya kita mulai sekarang sudah mulai beradaptasi dengan virus COVID-19 sebagai “new normal”.

Tentunya, sistem ini harus semakin memperketat prokes yang berlaku.

Melihat kondisi saat ini di mana pandemi Covid-19 belum saja mereda, menurut saya penerapan metode pembelajaran blended learning cukup efektif jika dilakukan dibandingkan dengan pembelajaran yang hanya menggunakan metode konvensional saja ataupun sebaliknya.

Blended learning merupakan sebuah kombinasi antara pembelajaran tatap muka (face to face) dan pembelajaran online. Blended learning dapat dikatakan cukup efektif karena lebih menekankan pada penggabungan metode pembelajaran secara konvensional dengan metode online/daring, maka dari itu kesiapan dari kedua metode tersebut adalah kunci utama kelancaran dan keberhasilan jalannya proses pembelajaran.
Pada beberapa kasus, metode blended learning adalah fasilitator fokus memberikan penjelasan materi secara rinci terhadap seluruh materi yang disampaikan melalui rekaman audio maupun video kepada pelajar. Saat pelajar sudah berada di dalam kelas, fasilitator bisa menambahkan praktik atau contoh penerapan dalam materi tersebut.

Intinya, dengan menggunakan metode blended learing pelajar dapat memberikan latihan yang lebih terstruktur sesuai dengan kurikulum berbasis kompetensi mahasiswa/siswa. Di samping itu, dengan metode ini waktu interaksi antara dosen dan mahasiswa semakin baik karena tidak perlu menyampaikan materi pembelajaran yang menyita banyak waktu

Menurut ku Blended learning sangat menjadi solusi di era pandemi saat ini. Seperti yang kita ketahui covid-19 sudah dua tahun melanda dan semua aktivitas banyak dilakukan didalam rumah, tidak terkecuali para pelajar dari tk sampai perkuliahan. Blended learning sangat menjadi solusi karena sangat dibutuhkan para pelajar agar para pelajar tidak suntuk karena belajar dirumah saja, selain itu blended learning juga membantu para siswa untuk lebih memahami mata pelajaran yang ada dibandingkan jika hanya belajar lewat daring.

Menurut saya blended learning memang diperlukan jika dilihat dari situasinya sekarang di mana kurva kasus pandemi turun drastis. Namun, perlu berkaca pada sistem PTM di Jawa Tengah di mana ada banyak poin diterapkan yang nampaknya menjadi solusi di berbagai sekolah/kampus seperti:

  • tidak memaksakan siswa untuk membeli seragam sekolah dikarenakan perekonomian masyarakat masih belum stabil
  • hanya berlaku pada yang sudah vaksin 2x baik pelajarnya maupun pengajarnya
  • PTM berlaku hanya bagi siswa/mahasiswa yang diizinkan orangtuanya
  • bagi mahasiswa dari berbagai daerah, yang diperbolehkan untuk tatap muka ialah mahasiswa yang berasal dari domisili yang sama dengan domisili kampusnya

Menurut saya sendiri Blended Learning adalah sistem yang paling efektif untuk diterapkan ketika pandemi seperti ini. Namun tetap harus diingat, potensi bahaya dan penyebaran cluster baru yang bisa saja ditimbulkan. Karena dengan adanya metode luring berarti mengharuskan mahasiswa yang berdomisili jauh datang ke perguruan tinggi mereka masing-masing. Mereka juga tentunya tidak akan berdiam diri di kosan saja. Melainkan akan ada kegiatan kampus dan acara-acara kumpul antar teman yang akan mereka lakukan.

Hal-hal seperti ini yang sebaiknya mulai dihimbau dan diedukasi sedari sekarang. Karena bisa saja kebijakan yang bermaksud baik justru malah menimbulkan bahaya dan ancaman di kemudian hari. Jangan mudah terlena karena laju penyebaran Covid-19 mereda lalu melonggarkan segala aktivitas. Ada baiknya tetap jaga protokol kesehatan dan segala aturan yang akan dibuat apabila memang tetap diharuskan mengadakan pembelajaran tatap muka.

Blended Learning menurut saya merupakan sebuah solusi yang baik untuk metode pembelajaran pada kondisi saat ini dimana pandemi Covid-19 belum juga mereda. Saya menilai Blended Learning ini sangat efektif karena dibandingkan dengan pembelajaran Online sebelumnya, yang memiliki berbagai kelemahan. Diantaranya Masalah sinyal yang membuat peserta didik tidak bisa mengetahui materi yang sedang diterangkan secara jelas, karena terpotong akibat Lost Conection. Selanjutnya pembelajaran online memiliki waktu yang terbatas, kemudian pesera didik sulit untuk berinteraksi dengan pengajar maupun teman-teman karena kemungkinan menggunakan pesan text untuk bertanya jika sesi untuk Video conference sudah selesai.

Blended Learning merupakan sebuah kombinasi antara pembelajaran tatap muka dan pembelajara online. Karena merupakan gabunagn dari teknik pembelajaran online dan tatap muka membuat peserta didik nantinya akan dapat berinteraksi langsung dengan pengajar dan teman, untuk bertanya dan diskusi akan mudah dan efektif karena tidak terhalang sinyal dan gangguan lain. Selain itu peserta didik dapat mengulangan materi yang sudah diajarkan melalui media online, dan dapat bebas menetukan waktu belajarnya. Sehingga membuat pembelajaran yang aktif, inovatif, dan efektif

menurut saya sistem pembelajaran blended cukup efektif dan bisa menjadi solusi saat pandemi seperti ini, dimana saat melakukan pembelajaran daring sering kali kita kesulitan untuk memahami materi yang diberikan dan kesulitan karena sinyal yang tidak stabil. jadi sistem blended learning ini merupakan solusi terbaik yang bisa dilakukan.

Menurut saya pribadi, blended learning yang memadukan sistem online dan offline dalam pembelajaran boleh jadi adalah solusi yang memang benar - benar kita butuhkan sekarang mengingat kita pun tidak bisa selamanya online terus dalam hal perkuliahan ataupun pembelajaran di tingkat SD - SMA. Ketika online misalnya, ada banyak sekali kendala - kendala yang dialami oleh mahasiswa dan siswa seperti misalnya situasi rumah yang kurang kondusif, koneksi internet yang lambat, ataupun suasana jenuh yang menyertai pembelajaran online karena metode yang digunakan selalu sama yang membuat materi pelajaran atau perkuliahan kurang bisa diserap dengan baik.

Jika kita melihat situasi pandemi saat ini di Indonesia dan sudah banyaknya masyarakat dari berbagai umur dan kalangan yang divaksinasi, maka saya rasa, blended learning lebih pas untuk dilakukan saat ini ketimbang melakkukan pembelajaran secara online terus. Tetapi dengan catatan, harus dilakukan secara ketat dengan mengikuti prokes karena pandemi masih belum usai dan Indonesia masih mencatatkan kasus harian positif Covid 19 diatas 2000 kasus per hari. Untuk blended Learning sendiri, menurut saya kebijakannya bisa berbeda - beda di tiap sekolah dan Universitas, namun kesamaannya adalah blended learning memungkinkan untuk dilakukan rotasi tiap minggunya, seperti misalnya, pelajaran atau matkul apa saja yang harus tatap muka dan mana yang tidak, atau juga mengatur harinya dalam satu minggu online dan offline-nya masing - masing berapa hari dan sebagainya.

Menurut saya, ini suatu pilihan solusi yang baik. karena berinteraksi secara langsung itu lebih penting, dibanding berkomunikasi daring yang kurang efektif. proses belajar juga terasa lebih lancar dan efektif jika diadakan luring. juga, kita perlu bertemu dan berinteraksi langsung dengan orang-orang di luar, seperti teman & dosen di kampus. karena jujur, selama pandemi ini saya merasa hubungan dengan teman kampus menjadi tidak seerat dulu waktu masih sering bertemu. jadi, blended learning ini juga merupakan kesempatan yang baik untuk mempererat kembali hubungan dengan teman kampus :grin: dan jujur, saya lebih menyukai berinteraksi langsung dengan orang, dibanding melalui online.
selain itu, untuk menghindari stress, maka kita butuh juga keluar melihat suasana dan lingkungan baru di luar, sekaliagus untuk refreshing selama kita belajar di rumah saja.

Saya sangat setuju untuk hal ini terlebih lagi bagi pelajaran dan mata kuliah yang memiliki praktikum laboratorium bisa melakukan praktikumnya secara offline. Jika materi dan teori yang dapat disampaikan secara online juga masih berlaku. Hal ini mengajak kita untuk pelan-pelan menuju pembelajaran offline kembali agar tidak ada rasa kaget atau shock jika langsung melakukan offline.