Blended Learning apakah dapat efektif?

download

Pendidikan di masa pandemi berpeluang sangat besar dapat mengancam kualitas dalam pendidikan di seluruh dunia. UNESCO menyatakan bahwa virus covid-19 menyebabkan 577 juta peserta didik diseluruh dunia dengan jumlah 39 negara terpaksa melakukan pentupan terhadap lembaga sekolah. Segala hal dilakukan untuk memutuskan penyebaran terhadap rantai virus corona telah dilaksanakan oleh pihak pemerintah. Menteri pendidikan dan kebudayaan menetapkan kebijakan seperti mewajibkan satuan pendidikan guna melakukan proses belajar mengajar dari rumah. Proses belajar mengajar secara daring dirasa sangat tepat untuk diimplementasikan menjadi pembelajaran jarak jauh. Tetapi, pembelajaran daring tidak bisa sepenuhnya diimplementasian dengan berkesinambungan.
Menurut Damayanthi (2020) sebanyak 48% mahasiswa tidak menyetujui pembelajaran dilakukan secara daring dengan diimplementasikan secara permanen. Karena tidak semua mahasiswa bisa memahami materi yang diberikan dengan proses belajar mengajar secara daring. Dengan kondisi pada saat ini, model proses belajar mengajar blended learning dirasa tepat dan bisa dijadikan alternatif model belajar yang dapat memadukan proses pembelajaran secara sinkron dan asinkron. Jadi, menurut kalian Blended Learning apakah dapat efektif???

Referensi

Lailatul, Mufidah, Nur. 2021. Efektivitas Model Pembelajaran Blended Learning dalam Meningkatkan Kemandirian dan Hasil Belajar Peserta Didik pada Masa Pandemi Covid-19. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya

Kalo dari pandanganku, blanded learning 1 langkah lebih efektif daripada online learning. Prinsip bleded learning kan mix atau kombinasi pembelajaran online dan pembelajaran tatap muka (tradisional), nah hal ini menurutku lebih efektif, karena dari sisi online mereka bisa melakukan pembelajaran dimana aja, jadi tidak ada batasan untuk memperoleh ilmu. Sedangkan dari segi offline, mahasiswa akan lebih mudah memahami teori dan akan terus mengingatnya karena mereka sempat mempraktikkan teorinya secara langsung, jadi bukan hanya “omong doang”
Aku rasa kampus atau sekolah-sekolah di Indonesia lebih baik mencoba model pembelajaran ini karena di negara-negara lain pun juga mulai mengimplementasikan model ini karena dinilai lebih efektif daripada full online. Tetapi, tetap harus taat protokol kesehatan jika dilakukan di masa pandemi

Menurut saya, blended learning dapat menjadi efektif. Tetapi juga bisa sebaliknya.
Blended learning merupakan metode yang menggabungkan pembelajaran tradisional/tatap muka secara langsung dan pembelajaran e - learning/secara daring/online.
Blended learning memiliki kelebihan dan kekurangan yang dimana hal tersebut dapat menjadi faktor efektif atau tidaknya metode pembelajaran tersebut.

Kelebihannya yaitu menghemat biaya, waktu dan tidak terbatasnya ruang dan waktu. Sedangkan, kekurangnya adalah sarana dan prasarana seperti akses internet yang tidak mendukung serta sulitnta mendesain metode pembelajaran melalui e learning.

Blended learning akan dirasa efektif jika kekurangan tersebut dapat teratasi dengan baik.

Metode Blended Learning adalah metode yang menggunakan dua pendekatan sekaligus. Dalam artian, metode ini menggunakan sistem daring sekaligus tatap muka melalui video conference. Jadi, meskipun pelajar dan pengajar melakukan pembelajaran dari jarak jauh, keduanya masih bisa berinteraksi satu sama lain.

Dengan metode ini kami sebagai pengajar selain memberikan tugas melalui daring, kami juga melakukan tatap muka dengan video conference dengan siswa untuk mengetahui keterlibatan siswa dalam belajar. Dengan sistem ini pembelajaran masih seperti kita belajar mengajar di kelas hanya saja tempat dan waktu yang berbeda.