Berfokus Pada Kelebihan Diri

unnamed (4)

Ada sebuah cerita tentang seorang guru yang mengajar di sebuah sekolah dasar.

“Anak-anak, coba tuliskan tiga kelebihanmu, ” guru itu berkata.

Menit demi menit berlalu namun murid-muridnya seakan masih bingung.

Dengan setengah berakting, sang guru kemudian bersuara keras : “Ayo, cepat tuliskan! Kalau tidak, kertasmu saya robek.” mereka seketika menjadi salah tingkah.

Beberapa di antaranya, memang tampak mulai menulis. Salah satu di antara mereka menulis di atas kertas, “Kadang-kadang nurutin kata ibu. Kadang-kadang bantu ibu. Kadang-kadang nyuapin adik makan.”

Penuh rasa penasaran, sang guru bertanya kepadanya : “Kenapa tulisnya kadang-kadang? “. Dengan wajah penuh keluguan, sang bocah hanya berkata : “Emang cuma kadang-kadang, pak guru”

Ketika semua anak telah menuliskan kelebihan dirinya, sang guru kemudian melanjutkan instruksi berikutnya : “Sekarang anak-anak, coba tuliskan tiga kelemahanmu atau hal-hal yang buruk dalam dirimu.”

Seketika ruangan kelas menjadi gaduh. Anak-anak tampak bersemangat. Salah satu dari mereka angkat tangan dan bertanya : “Tiga saja, pak guru?”. “Ya, tiga saja!” jawab pak guru. Anak tadi langsung menyambung : “Pak guru, jangankan tiga, sepuluh juga bisa!”.

Apa pelajaran yang bisa kita petik dari cerita sederhana itu?

Terkadang kita sering tidak menyadari apa kelebihan diri kita karena lingkungan dan orang di sekitar kita jauh lebih sering mengkomunikasikan kepada kita kejelekan dan kekurangan kita.

Seorang pria buta yang bernyanyi dengan nada merdu pernah berkata, “Saudaraku, saya memiliki dua mata seperti Anda. Namun yang ada di depan saya hanyalah kegelapan. Ibu saya mengatakan saya bisa bernyanyi, dan ia memberi saya semangat untuk bernyanyi.”

Cobalah selalu untuk memfokuskan perhatian pada kelebihan kita dan bukan kelemahan kita. Jika kita memiliki kekurangan yang bisa langsung disadari oleh orang banyak, janganlah merasa minder. Coba kenali diri anda sendiri, karena pasti dalam satu hal anda memiliki suatu kelebihan.

Apa pesan moral yang dapat disimpulkan?

SUMBER :

kekurangan Anda jauh lebih banyak dibandingkan kelebihan Anda. Apa yang tidak bisa Anda lakukan dengan baik, jauh lebih banyak dibandingkan dengan apa yang bisa Anda lakukan dengan baik. Jadi, mengapa tidak fokus pada kelebihan Anda?

Jadi akan lebih mudah untuk memperbaki diri jika Anda fokus meningkatkan kelebihan Anda, sampai benar-benar mahir dibandingkan terlalu banyak menghabiskan waktu untuk memperbaiki kelemahan.