Berdasarkan Penjelasan Ahli, Bisa Tidak Ya Kita Percaya Astrologi dan Zodiak?

220px-Zodiac_(PSF)|220x221, 75%, center

Zaman sekarang kalau kita lihat dari majalah, media sosial, bahkan website berita saja telah memuat artikel mengenai zodiak. Mulai dari “Keberuntungan zodiak kamu hari ini” sampai “Apa yang harus kamu hindari jika kamu memiliki zodiak ini” mulai dari info peruntungan hingga hal-hal yang rasanya aneh untuk dipercaya. Terlepas percaya atau tidak, bagaimana bisa ya ramalan zodiak bisa hadir? Mengapa ramalan ini bahkan dapat dihubungkan dengan personalisasi?. Menurut ahli sendiri, ilmu perbintangan ternyata sudah digunakan sejak dari dulu lhoo, astrologi sendiri merupakan kepercayaan bahwa adanya benda-benda langit mampu mempengaruhi diri kita.
Penemuan astrologi pertama ditemukan di antara masyarakat Eurasian Barat pada abad ke-3 SM. Mereka menggunakan astrologi sebagai sistem penanggalan untuk memprediksi perubahan musim. Petani di peradaban mesir kuno menggunakan langit sebagai kalender untuk melihat kapan Sungai Nil akan meluap. Astrologi digadang-gadang bahkan telah muncul sejak tahun 400 SM yang dibuat oleh bangsa Mesir Kuno. Selanjutnya bangsa Yunani Kuno atau suku Babel yang mematenkan nama-nama zodiak: Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricorn. Aquarius, dan Pisces. Tahun 539 SM, Persia berhasil mengambil alih kekuasaan suku Babel. Dari sinilah diturunkannya praktik meramal berdasarkan bintang.

Ada perbedaan yang signifikan antara astronomi dan astrologi. Astronomi sendiri merupakan sebuah studi ilmu pengetahuan mengenai benda yang ada di luar angkasa. Sedangkan astrology sendiri adalah peramalan yang didasarkan pada benda-benda luar angkasa yang dimana dapat mempengaruhi kepribadian kita. Namun, sampai saat ini astrologi telah ditolak kebenarannya oleh para komunitas ilmiah karena tidak memiliki penjelasan yang kuat untuk menggambarkan alam semesta. Pengujian ilmiah yang telah dilakukan pun tidak dapat menemukan bukti untuk mendukung pernyataan yang diklaim ramalan astrologi. Dimana astrologi dipercaya telah membuat prediksi yang telah dipalsukan. Wahh terlihat jelas ya kalau astrologi sendiri telah ditolak mentah-mentah oleh para ilmuwan, namun sampai saat ini masih banyak saja masyarakat yang mempercayai mengenai astrologi. Menurut Youdics sendiri bagaimana nih? Apakah Youdics percaya astrologi? Yuk diskusikan bersama!

Sumber:

Barton (1994) p. 24.

Bennett, Jeffrey; Donohue, Megan; Schneider, Nicholas; Voit, Mark (2007). The cosmic perspective (4th ed.). San Francisco, CA: Pearson/Addison-Wesley. pp. 82–84. ISBN 978-0-8053-9283-8.

Hartmann, P; Reuter, M.; Nyborga, H. (May 2006). “The relationship between date of birth and individual differences in personality and general intelligence: A large-scale study”. Personality and Individual Differences. 40 (7): 1349–1362. doi:10.1016/j.paid.2005.11.017

Koch-Westenholz (1995) Foreword and p.11.

Llewellyn 2004, p. 83

Steele, John M. (July 26, 2011). “Astronomy and culture in Late Babylonian Uruk†”. Proceedings of the International Astronomical Union. 7(S278): 331–341. doi:10.1017/s1743921311012774.

Vishveshwara, S.K.; Biswas, D.C.V.; Mallik, C.V., eds. (1989). Cosmic perspectives : essays dedicated to the memory of M.K.V. Bappu (1. publ. ed.). Cambridge [England]: Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-34354-1.

Zarka, Philippe (2011). “Astronomy and astrology”. Proceedings of the International Astronomical Union. 5 (S260): 420–425. Bibcode:2011IAUS…260…420Z. doi:10.1017/S1743921311002602.

Kalau ditanya apakah saya percaya kepada astrologi atau tidak, tentu saja saya akan menjawab tidak karena astrologi sendiri merupakan ilmu yang tidak memiliki basis yang kuat dan secara saintifik ditolak oleh komunitas ilmiah dan juga ilmuwan yang tentu saja tidak mendapat pengakuan seperti ilmu astronomi. Terdapat jurang perbedaan yang begitu besar diantara astrologi dan astronomi, astrologi lebih berfokus kepada kepada gerakan, posisi, ataupun sesuatu yang berhubungan dengan benda - benda langit yang dipercaya memiliki semacam koneksi dengan kehidupan manusia , sementara astronomi berfokus kepada keseluruhan objek luar angkasa yang berada di seluruh alam semesta dengan pendekaatan saintifik.

Jadi dapat disimpulkan jika astrologi itu sendiri sebenarnya adalah sebuah pseudoscience atau ilmu semu karena selama berabad - abad seperti yang sudah dijelaskan oleh anda, astrologi berakar dari kegiatan peradaban - peradaban kuno seperti meramal bintang. pada akhirnya, astrologi melahirkan sebuah istilah yang kita sebut sebagai horoskop yang sampai sekarang masih banyak yang mempercayainya walaupun banyak kritik yang menyertainya. salah satu alasannya menurut Rakshit (2020), karena manusia memliki kecenderungan untuk merajut masa lalu, masa kini, dan masa depan melalui tujuan dan ekspetasi mereka yang dimana secara psikologi menjadi landasan dari astrologi itu sendiri dan juga astrologi juga menanamkan rasa memiliki seperti contohnya, " oh ya, ini cocok banget ramalannya sama zodiak gw " atau " ah zodiak gw lagi ga bagus bulan ini ". dan bahkan kenyataannya adalah, astrologi sebenarnya juga sering dipakai sebagai alat untuk stress coping yang dimana menurut Graham Tyson ,professor psikologi dari South Africa University, Dalam keadaan stress yang tinggi, astrologi digunakan oleh seseorang sebagai alat coping stress meskipun dalam kondisi stress yang rendah mereka tidak begitu mempercayainya.

Jadi dapat disimpulkan jika astrologi tidak memiliki basis saintifik yang membuat saya tidak begitu mempercayai ramalan - ramalan astrologi

Referensi Lanjutan : Why Do People Still Believe In Astrology? | The Swaddle

1 Like