Kita tidak bisa menghitung langsung umur Matahari, karena kita ada sesudah Matahari ada. Jadi bagaimana kita tahu kapan Matahari lahir? Kapan juga Matahari ‘mati’?
Kita tidak bisa menghitung langsung usia Matahari, tapi dengan bantuan ilmu pengetahuan, kita bisa menentukan usia Matahari dengan beberapa cara.
Kita hidup di planet bernama Bumi. Dengan mempelajari bebatuan yang ada di Bumi, mencari dan mempelajari bebatuan tertua di Bumi, dan mencari tahu usianya. Batuan fosil tertua di Bumi ditemukan di Australia ditemukan berusia 3,5 milyar tahun, artinya, paling tidak kehidupan pernah ada di Bumi semenjak saat itu. Dengan demikian, maka usia Matahari paling tidak lebih daripada 3,5 milyar tahun. Studi pada batuan tertua menunjukkan usia batuan tertua adalah 4,6 milyar tahun, jadi paling tidak ketika Bumi terbentuk, Matahari sudah ada dan batas ambang bawah umur Matahari adalah 4,6 milyar tahun.
Petunjuk lain ditentukan dari penentuan usia meteorit tertua. Hal ini didasarkan bahwa Tata Surya awalnya dibentuk dalam satu kesatuan. Baik Matahari, Bumi, planet-planet lain, asteroid, dan lain-lain dibentuk pada saat yang sama di suatu saat. Jika usia meteorit tertua yang ditemukan bisa ditentukan, maka bisa ditentukan umur Matahari. Penelitian pada usia meteorit yang ditemukan menunjukkan bahwa usia meteorit tertua mencapai sekitar 4,5 milyar tahun, yang artinya Matahari lahir sekitar 4,5 milyar tahun yang lalu.
Petunjuk ketiga ditemukan dari pemahaman kita pada unsur yang menyusun Matahari itu sendiri (lihat: Matahari Tersusun dari Apa? - Anak Bertanya). Dari pemahaman kita tentang bagaimana Matahari bekerja (lihat: Mengapa Matahari Bisa Panas Sekali? - Anak Bertanya), kita belajar bahwa Matahari bekerja karena adanya bahan bakar bernama Hidrogen yang diproses oleh reaksi fusi menjadi Helium. Saat ini kita telah mengetahui dengan baik bahwa Matahari adalah gas yang sangat panas, dengan suhu permukaan mencapai 5778 K (5505 C), bermassa mencapai 2 juta trilyun-trilyun kg (ada 30 angka 0 di belakang 2), atau 330 ribu kali massa Bumi, dengan komposisi utama massa adalah 75% Hidrogen, 24% Helium, serta selebihnya unsur yang lebih berat. Dari unsur-unsur tersebut, kita dapat menentukan bahwa usia Matahari telah mencapai 4,5 milyar tahun, dan komposisinya akan berubah seiring waktu, serta pada suatu saat nanti bahan bakarnya akan habis dikonsumsi. Ketika bahan bakar utama Hidrogen habis, Matahari akan ‘mati’. Kapankah itu? Matahari diperkirakan akan ‘mati’ sekitar 4,5 milyar tahun dari sekarang.