Berapa SPF pada produk kecantikan yang dianjurkan agar terlindungi dari paparan sinar UV A dan UV B?

CRM_Page_40_UVA_UVB_Rays_07-15

SPF dalam sebuah produk pelindung matahari akan memberi tahu penggunanya sebaik apa produk tersebut dalam melindungi kulit dari sengatan matahari. Angka SPF adalah penentu seberapa lama pengguna dapat berada di bawah sinar matahari tanpa terbakar selama memakai produk tersebut.

Tabir surya merupakan salah satu pelindung kulit dari dampak sinar matahari. Sinar matahari memang bagus untuk kesehatan karena bisa merangsang tubuh memproduksi vitamin D. Namun di lain sisi, jika terkena sinar matahari (sinar ultraviolet A atau B) terlalu lama dan tanpa perlindungan, akibatnya bisa berdampak buruk bagi warna dan kesehatan kulit Anda.

Kulit akan terbakar dan menjadi hitam jika sinar ultraviolet terlalu lama dan tanpa perlindungan. Tidak hanya masalah kecantikan, sinar matahari juga bisa meningkatkan risiko mengalami kanker kulit. Salah satu cara agar terhindar dari efek buruk sinar matahari adalah dengan memakai tabir surya yang tepat.

Tabir Surya, Sahabat Kulit Putih - Alodokter

Maka dari itu, penting untuk menggunakan tabir surya yang tepat. Dengan tabir surya, kulit akan terlindungi dari bahaya sinar ultraviolet yang bisa memicu produksi melanin, yaitu pigmen penentu warna kulit, yang membuat kulit menjadi gelap.

Panduan Memilih Tabir Surya yang Tepat

Tabir surya melindungi Anda dari sinar ultraviolet yang berbahaya dengan dua cara. Ada tabir surya yang bekerja dengan cara memantulkan sinar UV agar tidak terkena kulit. Ada pula yang bekerja dengan menyerap sinar UV sebelum mengenai kulit Anda.

Dahulu kita hanya fokus mencari kandungan sun protection factor (SPF) yang tinggi saat mencari tabir surya. Lantaran SPF berfungsi melindungi kulit dari bahaya sinar ultraviolet B (UVB), yaitu kulit terbakar, menghitam, dan kanker kulit. Namun penelitian terbaru mengungkapkan bahwa sinar ultraviolet A (UVA) juga bisa meningkatkan risiko kanker kulit dan menyebabkan keriput, meski tidak bisa membuat kulit terbakar.

Agar Anda mendapat perlindungan maksimal, disarankan memilih tabir surya yang memiliki kandungan berikut ini:

  • Pilih tabir surya dengan kadar SPF 15 atau lebih. Kadar tersebut menunjukkan seberapa efektif tabir surya mencegah kulit Anda terbakar akibat sinar UVB. Contohnya, jika kulit Anda akan terbakar dalam waktu 10 menit. Maka tabir surya SPF 15 bisa melindungi kulit Anda selama 150 menit sebelum terbakar dan akhirnya menjadi hitam. Bagi sebagian orang, memakai tabir surya SPF 15 sudah cukup. Kadar SPF yang lebih tinggi hanya diperuntukkan bagi mereka yang memiliki kulit sangat putih, atau memiliki kondisi seperti riwayat kanker kulit atau lupus.

Membandingkan tabir surya SPF 15 dan SPF 30, Anda mungkin menganggap tabir surya SPF 30 memiliki manfaat ganda. Padahal kenyataannya tidak seperti itu. Tabir surya SPF 30 hanya bisa menangkal sinar UVB sebanyak 97 persen saja, empat persen lebih tinggi daripada SPF 15.

  • Pilih tabir surya yang melindungi Anda dari sinar UVB dan UVA atau perlindungan multi-spektrum. Kulit Anda bisa terlindungi dari kedua sinar tersebut dengan bahan-bahan seperti ecamsule , seng oksida, avobenzon, oksibenzon, titanium dioksida, atau sulisobenzon. Pilih tabir surya yang setidaknya mengandung bahan-bahan tersebut.

image

Penyinaran matahari yang berlebihan menyebabkan jaringan epidermis kulit tidak cukup mampu melawan efek negatif seperti kelainan kulit mulai dari dermatitis ringansampai kanker kulit, sehingga diperlukan perlindungan baik secara fisik dengan menutupi tubuh misalnya menggunakan payung, topi, atau jaket dan secara kimia dengan menggunakan kosmetika tabir surya. Tabir surya dapat menyerap sedikitnya 85% sinar matahari pada panjang gelombang 290-320 nm untuk UVB tetapi dapat meneruskan sinar pada panjang gelombang lebih dari 320 nm untuk UVA (Novia Ade M, dkk. 2013).

Skin care adalah serangkaian perawatan kulit yang berada dalam klinik kecantikan. Saat ini banyak skincare di Indonesia telah membuat racikan sediaan atau produk yang mengandung tabir surya. Banyaknya produk skincare yang mengandung tabir surya telah beredar di pasaran, sehingga meningkatkan kekhawatiran akan adanya ketidaksesuaian efikasi tabir surya yang dihasilkan dengan yang tercantum pada label. Oleh karena itu, perlu dilakukan penentuan nilai SPF sebagai parameter
efikasi tabir surya tersebut.

Efektifitas dari suatu sediaan tabir surya dapat ditunjukkan salah satunya adalah dengan nilai sun protection factor (SPF), yang didefinisikan sebagai jumlah energi UV yang dibutuhkan untuk mencapai minimal erythema dose (MED) pada kulit yang dilindungi oleh suatu tabir surya, dibagi dengan jumlah energi UV yang dibutuhkan untuk mencapai MED pada kulit yang tidak diberikan perlindungan. MED didefinisikan sebagai jangka waktu terendah atau dosis radiasi sinar UV yang dibutuhkan untuk menyebabkan terjadinya erythema (Wiweka Adi Pratama, dkk. 2015).

Pengukuran SPF adalah cara utama untuk menentukan efektivitas pada formulasi tabir surya. Semakin tinggi nilai SPF, semakin baik perlindungan tabir surya terhadap sinar UV. Tabir surya digunakan untuk membantu mekanisme pertahanan alami tubuh untuk melindungi terhadap radiasi UV yang berbahaya dari matahari. Yang tujuannya didasarkan pada kemampuannya untuk menyerap, memantulkan atau menyebarkan sinar matahari (L. Mbanga, et al., 2014).

Ada banyak faktor yang mempengaruhi penentuan nilai SPF, misalnya, tidak adanya penerapan metode yang tepat untuk mengevaluasi produk tabir surya, kombinasi dan konsentrasi tabir surya, penggunaan pelarut yang berbeda di mana tabir surya dilarutkan, jenis emulsi, efek dan interaksi komponen tambahan lainnya seperti ester, emolien dan pengemulsi yang digunakan dalam formulasi; penambahan bahan aktif lainnya; sistem pH, viskositas dan emulsi sifat reologi, antara faktor-faktor lain, yang dapat meningkatkan atau menurunkan penyerapan UV setiap tabir surya (L. Mbanga, et al. 2014).

Konsentrasi karaginan terbaik yang digunakan dalam sediaan krim tabir surya
yaitu 0,5% dengan karakteristik sensori berkisar antara agak suka sampai suka, nilai
pH 7,62, viskositas 38.250 cP, stabilitas emulsi 100%, penyusutan berat 3,72%, dan total mikroba <102 koloni/gram sesuai dengan SNI 16-4399-1996. Ekstrak etanol buah bakau (R. mucronata) yang digunakan untuk krim tabir surya memiliki total fenol sebesar 37,90% (b/b), total flavonoid sebesar 0,51% (b/b), dan kadar tanin sebesar 6,20
mg/g. Krim tabir surya terbaik adalah menggunakan konsentrasi karaginan 0,5% dengan penambahan ekstrak etanol buah bakau (R.mukronata) sebesar 1%, mem-punyai nilai SPF sebesar 10,21% (Purwaningsih, Salamah, & Adnin. 2015).