Benarkah Wanita yang Melahirkan Secara Caesar Dianggap Belum Menjadi Ibu yang Sempurna?

Beberapa waktu belakangan ini salah satu artis tanah air yang baru melahirkan mendapatkan komentar dari netizen yang mengatakan bahwa sang artis tidak menjadi ibu seutuhnya, karena melahirkan secara caesar.

Selama ini di masyarakat kita telah berkembang stigma yang menganggap bahwa wanita yang tidak melahirkan secara normal belum menjadi ibu seutuhnya/sempurna. Bahkan stigma ini juga ditemukan di sekitar orang-orang terdekat kita.

Lalu, Benarkah wanita yang melahirkan secara caesar memang belum menjadi ibu yang sempurna? Dan mengapa stigma ini bisa berkembang di masyarakat?

menurutku stigma seperti ini benar benar membuat darah mendidih dengan pertanyaan HAH? yang sangat besar. bagaimana mungkin masyarakat berfikir demikian, hanya karna seorang ibu melahirkan dengan cara yang tidak tradisional. seorang ibu melahirkan secara caesar, pastinya juga sudah mendapatkan konsultasi terbaik dari dokter karena tidak memungkinkan untuk persalinan normal. menurutku melahirkan secara caesar tidak membuat seorang ibu tidak sempurna. semua ibu yang melahirkan adalah wanita wanita hebat yang telah berjuang selama 9 bulan, dan mempertaruhkan nyawa nya demi sebuah kebahagiaan. jadi terleoas dari cara melahirkannya, semua wanita yang mengandung dan melahirkan adalah wanita hebat yang sempurna. dan mengapa stigma ini dapat berkembang di masyarakat? hal ini karena mungkin beberapa masyarakat kita masih memiliki konsep pemikiran tradisional yang diturunkan dari turun temurun, yang seharusnya sih sudah berubah mengingat kita sudah hidup di era modern.

1 Like

Melahirkan yaitu proses ketika seseorang mengeluarkan hasil konsepsi atau kandungan. Jadi apakah dengan melakukan proses melahirkan seseorang akan menjadi seorang ibu? Jawabannya iya. Lalu apakah seseorang yang melahirkan secara normal adalah ibu yang sempurna dan yang melahirkan secara caesar bukanlah ibu yang sempurna? Tentu saja ini merupakan pemikiran yang aneh dan tidak masuk akal karena melahirkan hanyalah sebuah proses dan tidak ada yang namanya ibu yang sempurna.

Realitanya tidak ada kesempurnaan pada seseorang di dunia ini. Jadi jawabannya tidak ada yang namanya ibu yang sempurna, bahkan Jika ibu itu melahirkan anaknya secara normal. Yang ada hanyalah ibu yang terbaik di benak setiap anak, baik ini juga memiliki pengertian yang berbeda pada setiap anak.

Lalu darimana stigma ini muncul? Saya kurang tahu darimana stigma ini muncul. Mungkin stigma ini muncul ketika ada seseorang yang merasa lebih unggul ketika melakukan proses melahirkan secara normal karena beranggapan taruhan nyawa mereka saat melahirkan secara normal atau bisa jadi karena sifat iri orang karena melihat seseorang yang melahirkan melalui operasi dan bisa jadi karena sikap masyarakat Indonesia yang masih patriarkal dan berpedoman pada sesuatu yang kuno.

1 Like

Stigma ini berkembang mungkin karena pendapat mengenai kodrat wanita yaitu menstruasi, melahirkan dan menyusui. Jika kurang dari tiga tersebut, wanita dapat dikatakan bukan wanita yang seutuhnya.
Padahal dewasa ini dunia teknologi semakin canggih dan terus berkembang. Usaha untuk menyelamatkan bayi yang tidak mungkin dilahirkan denga selamat merupakan tindakan mulia. Artinya, melahirkan dan caesar adalah sama-sama tindakan mulia yang memberikan kehidupan kepada manusia baru ke dunia.Selain itu juga, pengorbanan wanita yang melakukan caesar benar-benar sangat berat. Ia harus melewati beberpa waktu dengan luka ditubuhnya dan masih banyak hal lagi.

1 Like

Jujur, sebagai perempuan saya juga bingung dengan stigma ini. Namun, menurut saya, stigma ini berkembang di masyarakat karena adanya perbedaan zaman. Di zaman sekarang ada berbagai macam metode melahirkan yang disesuaikan dengan kenyamanan dan kebutuhan sang calon ibu, peralatan canggih seperti USG yang membantu mengetahui kondisi bayi, tenaga medis yang membantu proses persalinan sangat mumpuni dan berbagai kelas persiapan melahirkan dan lain sebagainya. Sedangkan, beberapa puluh tahun lalu, metode melahirkan sangat tradisional dan terbatas. Bahkan masih banyak perempuan yang memilih untuk melahirkan di dukun beranak yang notabene bukan merupakan orang yang secara legal dapat membantu proses persalinan sehingga tingkat kematian ibu melahirkan sangat tinggi dan istilah “bertaruh nyawa” saat melahirkan benar-benar dimaknai secara harafiah antara hidup atau mati. Namun bukan berarti sekarang tidak, hanya saja, berbagai penunjang yang saya sebutkan di atas sedikit banyak menunjang keselamatan ibu dan anak. Oleh karena itu, mungkin perbedaan dan sedikit kemudahan itu menyebabkan ibu-ibu yang melahirkan di zaman sekarang dianggap belum menjadi perempuan sepenuhnya yang sebenarnya saya sendiri juga tidak paham tolak ukur “menjadi perempuan sepenuhnya.”

Secara medis, memang tidak semua perempuan dapat melahirkan secara normal, ada kondisi-kondisi khusus yang tidak memungkinkan calon ibu dapat melahirkan secara normal demi keselamatan bayi dan dirinya sendiri. Apakah melahirkan secara caesar itu menjadi masalah? Saya rasa tidak juga karena yang paling utama adalah keselamatan ibu dan anak.

1 Like