Benarkah untuk menjadi entrepreneur seseorang harus punya "bakat pengusaha"?

Seiring dengan perkembangan zaman, rasanya cita-cita menjadi pengusaha tidak kalah lazimnya dengan cita-cita menjadi dokter dan engineer. Menjadi pengusaha kedengarannya memang keren sekali. Pengusaha selalu dibayangkan sebagai orang yang memiliki kendali dan kebebasan atas dirinya, baik dari segi waktu hingga finansial. Banyak orang bahkan beranggapan menjadi pengusaha adalah lawan kata dari budak korporat, alias orang yang bekerja sebagai karyawan yang bekerja di bawah peraturan perusahaan.

Memang menjadi pengusaha berarti memiliki priviledge yang tidak dimiliki kalau bekerja di perusahaan orang lain. Misalnya dapat membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain, memiliki kebebasan untuk memilih ingn bekerjasama dengan siapa, memiliki kebebasan untuk mengatur jadwal dan lingkungan kerja yang diinginkan, dan lain sebagainya. Yaa… meskipun realitanya untuk menuju ke sana perlu kerja keras dan proses yang tidak sederhana.

Banyak orang berpendapat bahwa menjadi entrepreneur itu butuh bakat. Biasanya mereka yang disebut berbakat ini adalah orang-orang yang jago berdagang dan memiliki insting bisnis yang bagus untuk menangkap peluang. Gary Vee, seorang pengusaha di bidang media sekaligus penulis juga mengatakan kalau " menjadi seorang pengusaha adalah soal bakat". Well, sayangnya tidak semua orang yang ingin menjadi pengusaha memiliki bakat alami ini.

Kalau menurutmu, apa benar kalau seseorang harus punya bakat untuk menjadi seorang pengusaha? Dan bagaimana seandainya sesorang ingin jadi pengusaha tapi tidak punya bakat tersebut? Share argumentasimu di kolom reply ya!

3 Likes

Entrepreneur atau pengusaha merupakan pekerjaan yang paling diimpikan oleh semua orang termasuk saya pribadi. Kebanyakan orang tertarik karena pendapatannya yang besar dan juga pekerjaannya yang memiliki kebebasan dalam waktu. Selain itu, jika kita mempunyai usaha sendiri, kita tidak akan bergantung kepada orang lain atau atasan, keuntungannya pun bisa kita nikmati sendiri atau juga untuk mengembangkan usaha kita. Beberapa alasan tersebutlah yang membuat pengusaha menjadi pekerjaan yang menyenangkan.

1

Lalu, bagaimana untuk menjadi seorang entrepreneur? Apakah kita harus memiliki 'bakat pengusaha'?

Menurut saya, untuk menjadi seorang entrepreneur tidak harus memiliki bakat pengusaha. Karena bakat menurut saya adalah sebuah peluang atau kesempatan yang hanya dimiliki beberapa orang untuk disyukuri dan ditekuni. Untuk apa memiliki bakat pengusaha tetapi tidak ditekuni? Tentunya hal tersebut akan sia-sia adanya. Jadi, untuk menjadi seorang entrepreneur tidak cukup hanya dengan mengandalkan bakat pengusaha yang dimiliki. Tetapi ada banyak hal yang perlu diperhatikan. Yang utama dan terpenting menurut saya apabila kita ingin menjadi seorang pengusaha adalah harus memiliki semangat, tekad, mampu berbaur dengan lingkungan dan tidak mudah menyerah. Keempat hal tersebut merupakan pondasi yang harus dimiliki oleh seorang pengusaha.

Seseorang mampu menjadi seorang entrepreneur tanpa memiliki bakat pengusaha sebelumnya. Karena bakat pengusaha sendiri akan tumbuh dan berkembang seiring dengan berjalannya waktu asalkan seseorang tersebut mau berusaha dengan empat hal yang telah saya sebutkan sebelumnya.

Seseorang terbentuk bukan hanya karena genetika, melainkan karena orang itu berinteraksi dengan lingkungannya.
Manusia itu menjadi sesuatu bukan by nature, melainkan by nurture.
~Rhenald Kasali Ph.D.

Saya setuju sekali dengan pendapat ini. Bakat adalah kemampuan yang dimiliki seseorang sejak lahir yang kemudian kemampuan tersebut dikembangkan dan digunakan untuk mempelajari sesuatu dengan cepat agar memperoleh sesuatu yang lebih baik.

Beberapa individu mungkin memiliki bakat sebagai pengusaha sehingga mereka hanya tinggal mengembangkan bakat mereka agar memperoleh hasil yang lebih baik. Namun, kita tidak boleh lantas berstigma bahwa orang yang menjadi entrepreuner harus mempunyai bakat pengusaha. Karena sejatinya hidup adalah tentang bagaimana manusia terus belajar dan berkembang mempelajari hal-hal baru.

Orang yang memilik bakat pengusaha juga tidak akan mendapatkan hasil optimal apabila dia cepat merasa puas dan tidak belajar, namun sebaliknya orang-orang yang punya keinginan kuat untuk sukses dan belajar dari kesalahan-kesalahannya lah yang akan sukses menjadi entrepreuner atau apapun itu.

[https://www.homeschoolingtalenta-jakartatimur.com/pengertian-bakat-arti-jenis-jenis-dan-contoh-bakat/artikel-homeschooling/]

Menurut saya Ya, kita harus mempunyai bakat pengusaha, kenapa ? Karna kita harus berfikir seperti seorang pengusaha. Kita harus memikirkan untung rugi yang akan kita peroleh dari hasil yang usaha kita bangun. Kita harus mempunyai jiwa jiwa pengusaha, yang bisa mengambil keputusan dengan melihat sebab akibatnya. Tetapi bakat pengusaha itu pasti ada di setiap orang, tinggal bagaimana cara kita mengembangkan bakat itu.

Saya berpendapat bahwa untuk menjadi seorang wirausaha perlu memaknai definisi merintis, jika hanya berbakat tapi enggan untuk memulai dan memberikan effort yang lebih juga tidak akan mejadikan ia sebagai seorang entrepreneur. Begitu juga sebaliknya, seseorang yang tidak memiliki bakat sekalipun tetapi jika ia ingin merintis dan memberikan suatu effort untuk berlatih, mencari tau, dan menerapkan prinsip pantang menyerah bukan tidak mungkin dia akan menjadi pengusaha yang sangat hebat dari yang ia bayangkan sebelumnya.
Berdasarkan perjalanan hidup saya, saya adalah seorang mahasiswi sekaligus pekerja, saya tidak memiliki bakat dalam berwirausaha, namun terdapat suatu faktor dorongan dan tuntutan hidup yang mengharuskan saya untuk mengeluarkan lebih banyak tenaga dan effort lebih, sehingga menjadikan saya sebagai wirausahawan di bidang florist, yang bahkan sampai sekarang pun saya tidak mempercayai hal ini, sebab tidak ada sedikit pun bakat yang saya punya sebelumnya.
Intinya, If you want, you have to put in the effort, and it will happen.

Kisah-Sukses-Sunny-Kamengmau-Pendiri-Tas-Robita-02-Finansialku

Istilah entrepreneur muda belakangan ini jadi topik yang menarik. Banyak pengusaha muda yang ingin sukses membangun bisnis. Namun faktanya, memang tidak mudah untuk mewujudkan keinginan tersebut. Sehingga memang benar bahwa jika seseorang ingin menjadi entrepreneur yang sukses harus memiliki jiwa pengusaha. Sehingga dapat menajalankan bisnis yang dubuat dengan baik.

Mindset menjadi salah satu modal utama yang harus Anda miliki untuk menjadi pengusaha muda yang berhasil. Tanpa mindset entrepreneur yang tepat, akan sulit untuk menentukan rencana dan membuat bisnis berjalan lancar.

Ada beberapa hal yang menjadi modal seorang entrepreneur, yaitu :

  1. Visi dan misi yang besar
  2. Mampu bekerja sama dalam tim
  3. Berani mengambil risiko
  4. Mengoptimalkan penjualan
  5. Mencintai bisnis yang di bangun
  6. Terus belajar

Jadi, menjadi seorang entrepreneur itu tidak mudah. Perlu memiliki mindset dan karakter seorang pengusaha sehingga dapat membangun bisnis dengan baik.

https://redcomm.co.id/knowledges/7-mindset-entrepreneur-yang-harus-dimiliki-para-pengusaha-muda

terima kasih atas pertanyaannya ka, ini menarik menurutku, mengapa? karena masih banyak orang yang ingin terjun ke dunia bisnis tapi meras takut dan tidak percaya karena berpikir bahwa harus punya bakat menjadi pembisnis.

sebelumnya kita ketahui terlebih dahulu apa itu bakat? secara singkatnya bakat itu kemampuan yang sudah melekat ada sejak lahir, beda hal dengan minat. secara singkatnya minat itu bentuk ketertarikan pada sesuatu hal.

berdasarkan informasi yang aku dapatkan, bahwa untuk menjadi seorang pembisnis tentu tidak harus memiliki bakat dalam bisnis karena banyak pengusaha atau pembisnis sukses yang beda lain hal dengan kemampuannya, seperti influencer yang bernama jehian Panangian sijabat kakak dari Jerome polin sijabat yang dahulunya kuliah dengan juruan teknik dirgantar, sekarang menjadi pembisnis sukses yang memiliki usaha makanan dan minuman bernama menantea. bahwa menurut bang jehian bahwa
" We’re only small part . Sinergi itulah yang bisa buat bisnis ini berjalan. Aku dan Jerome, kalau berdua doang, mustahil. Tapi, kita diberkati partner cocok, dan kita enggak ingin anggap ini take for granted, " sambung Jehian.

perlu kita garis bawahi bagian we’re only small part dan itu menjadi suaru sinergi bagi diri kita untuk dapat percaya terus bergerak dalam mencapai apa yang diinginkan menjadi seorang pembisnis.

menurutku jika ada bentuk rasa ketertarikan atau minat itu menjadi suatu jalan untuk bergerak, jika kita punya bakat tapi ga minat dengan bakat yang kita miliki itu sulit, tapi ketika kita minat tapi tidak berbakat intu menjadi suatu tantangan bagi diri kita untuk dapat melawan dan melatih diri serta menambah skill. hal itu saya dapatkan dari berbagai webinar kewirausahaan

sources

Saya tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Seorang yang memutuskan dirinya menjadi entrepreneur adalah orang-orang yang mengenal potensi dan belajar mengembangkan peluang yang ada serta dapat mengorganisasi usaha untuk mewujudkan cita-cita menjadi entrepreneur. Salah satu kemampuan yang harus dimiliki seorang entrepreneur adalah kreatif dan inovatif. Ia mampu melihat peluang, selalu terbuka akan setiap masukan dan memiliki keinginan untuk suatu perubahan positif yang mampu membawa bisnisnya terus bertumbuh serta memiliki value. Dalam berbisnis juga harus memiliki value-values yang bertujuan positif dan bermanfaat bagi orang banyak. Seperti yang dikatakan oleh Zimmerer (1996) bahwa entrepreneur merupakan suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi mencari peluang dari permasalahan yang terjadi di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Hal-hal tersebut dapat kita asah dimana saja dan kapan saja, bahkan Colonel Sanders, sang pendiri KFC memulai bisnisnya pada usia 64 tahun

Sumber & Referensi :

Pengusaha adalah salah satu profesi yang diidamkan oleh berbagai kalangan. Dengan alasan tidak ingin dipekerjakan dan ingin menjadi atasan. Namun untuk menjadi entrepreneur yang baik dan sukses adalah mereka yang dapat mencari solusi dari sebuah masalah dengan mengeluarkan produk atau jasa yang ditawarkan. Menurut saya sebagai entrepreneur tidak perlu memiliki bakat pengusaha, karena bakat adalah kemampuan seseorang yang dapat dikembangkan. Setiap pribadi memiliki bakat tersebut hanya saja memang belum dikembangkan, jadi tidak masalah jika seseorang ingin menjadi entrepreneur. Kesuksesan seorang entrepreneur tidak dinilai seberapa besar bakatnya menjadi pengusaha. Namun, seberapa baik melihat peluang usaha dengan ide-ide cemerlang yang di hadirkan sebagai solusinya

jika ditanya apakah seorang entreprenuership harus memiliki bakat? jawabannya ya harus. jika tidak memiliki bakar bagaimana dia dapat bersaing dengan entrepreneurship lain, bagaiamana dia mau berkembang jika tidak memilik bakat. nah bakat entreprenuership itu bisa ada dalam diri seseorang kemungkinan besar disebabkan oleh genetik yaitu dilingkungan keluarga, mengapa demikian karena dilingkungan keluargalah manusia belajar pertama kali dan membentuk karakter berpikir dan bertindak. namun jika didalam suatu keluarga tidak ada yang mengajari tentang entrepreneurship seseorang dapat juga belajar dari ahlinya misalnya mengikuti webinar atau kelas kelas yang dibuka untuk pemula entreprenurship. jika dirasa sudah mulai ahli dalam entreprenuership bisa mengikuti semacam lomba-lomba yang sering kali diadakan dalam bentuk bisnis plan.

sumber : Jurnal edunomika vol 3 nomor 2 tahun 2019 "Membangun Tradisi entreprenuership pada masyarakat " https://jurnal.stie-aas.ac.id/index.php/jie/article/download/497/318

Tidak ada satu formula pasti untuk menjadi seorang entrepreneur yang sukses, dan konsep “bakat pengusaha” bisa diinterpretasikan dengan berbagai cara. Meskipun memiliki bakat tertentu dapat membantu, namun hal itu bukanlah syarat mutlak. Ada banyak faktor yang berkontribusi pada keberhasilan seorang entrepreneur, termasuk keterampilan, pengetahuan, sikap mental, dan keberanian untuk mengambil risiko.

Pertama-tama, penting untuk memahami bahwa keberhasilan dalam dunia bisnis tidak hanya bergantung pada bakat alami. Keterampilan yang dapat dipelajari, seperti kepemimpinan, manajemen waktu, dan kemampuan berkomunikasi, juga memainkan peran kunci. Seseorang dapat mengembangkan dan meningkatkan keterampilan ini melalui pendidikan, pelatihan, dan pengalaman kerja.

Namun demikian, beberapa individu mungkin memiliki kecenderungan alami atau “bakat” dalam beberapa aspek yang relevan dengan dunia bisnis. Contohnya, kemampuan untuk mengidentifikasi peluang, berinovasi, atau berkomunikasi dengan efektif dapat dianggap sebagai bakat pengusaha. Namun, memiliki bakat saja tidak cukup; itu hanya merupakan dasar yang dapat ditingkatkan melalui dedikasi dan kerja keras.

Seorang entrepreneur juga perlu memiliki pengetahuan mendalam tentang industri mereka, pemahaman pasar, dan tren bisnis. Ini bisa diperoleh melalui pendidikan formal, riset, dan pengalaman praktis. Keberhasilan dalam dunia bisnis sering kali terkait erat dengan tingkat pemahaman yang mendalam tentang lingkungan bisnis.

Sikap mental juga memegang peran penting. Keberanian untuk mengambil risiko, ketahanan terhadap kegagalan, dan kemampuan untuk belajar dari pengalaman buruk merupakan aspek-aspek yang membedakan entrepreneur yang sukses. Ini tidak selalu terkait dengan bakat alami, tetapi lebih kepada sikap dan kepribadian yang dapat dikembangkan seiring waktu.

Karakteristik kepemimpinan juga krusial. Seorang entrepreneur harus mampu menginspirasi dan memotivasi timnya, mengambil keputusan yang sulit, dan memiliki visi jangka panjang. Ini mencakup keterampilan interpersonal, kepemimpinan situasional, dan kemampuan untuk bekerja sama dengan berbagai jenis orang.

Dalam beberapa kasus, kegigihan dan ketekunan mungkin lebih berperan daripada bakat alami. Dunia bisnis penuh dengan tantangan dan kegagalan, dan kemampuan untuk tetap gigih dalam menghadapi rintangan adalah kualitas yang sangat berharga.

Penting untuk diingat bahwa setiap individu adalah unik, dan tidak ada resep tunggal untuk kesuksesan sebagai entrepreneur. Beberapa orang mungkin berhasil karena bakat alami mereka, sementara yang lain mencapai kesuksesan melalui kerja keras dan ketekunan. Dalam banyak kasus, kombinasi dari berbagai faktor ini membentuk landasan kesuksesan seorang entrepreneur.

Terakhir, pengalaman praktis juga memiliki peran besar dalam membentuk keterampilan dan pengetahuan seorang entrepreneur. Memulai bisnis kecil atau bekerja dalam lingkungan startup dapat memberikan wawasan yang berharga dan kesempatan untuk mengasah keterampilan yang diperlukan.

Jadi, sementara memiliki bakat pengusaha dapat memberikan keuntungan tambahan, itu bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan kesuksesan. Dedikasi, keterampilan yang dipelajari, pengetahuan mendalam, sikap mental, dan pengalaman praktis semuanya berperan dalam membentuk seorang entrepreneur yang sukses.

Lalu bagaimana seandainya sesorang ingin jadi entrepreneur tapi tidak punya bakat pengusaha ?

Jika seseorang tidak merasa memiliki “bakat pengusaha” yang jelas, itu bukanlah hambatan mutlak untuk menjadi seorang entrepreneur sukses. Kesuksesan dalam dunia bisnis sering kali lebih terkait dengan keterampilan yang dapat dipelajari, pengetahuan, dan sikap mental daripada bakat alami.

  1. Pendidikan dan Pelatihan: Ambil langkah-langkah untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan bisnis Anda. Ikuti kursus, seminar, atau pelatihan yang relevan untuk memahami dasar-dasar bisnis, manajemen, pemasaran, dan keuangan.

  2. Mentorship: Temukan mentor atau bergabung dengan jaringan bisnis. Mendapatkan pandangan dan arahan dari mereka yang telah berhasil dalam dunia bisnis dapat memberikan wawasan berharga dan bimbingan praktis.

  3. Pengalaman Kerja: Mulailah dengan memperoleh pengalaman di industri atau bidang yang ingin Anda masuki. Bekerja untuk perusahaan atau startup dapat memberikan pemahaman yang mendalam tentang bagaimana bisnis beroperasi.

  4. Riset dan Analisis: Lakukan riset pasar dan analisis industri untuk memahami tren, peluang, dan tantangan. Ini dapat membantu Anda merencanakan strategi bisnis yang lebih baik dan mengidentifikasi kebutuhan pasar.

  5. Keterampilan Soft Skills: Fokus pada pengembangan keterampilan interpersonal, kepemimpinan, dan komunikasi. Keterampilan ini sangat penting dalam membangun hubungan dengan pelanggan, mitra bisnis, dan tim Anda.

  6. Berpikir Inovatif: Buka pikiran untuk ide-ide baru dan inovatif. Kreativitas dan inovasi dapat menjadi kekuatan besar dalam mengatasi masalah dan menciptakan nilai tambah bagi pelanggan.

  7. Resilience dan Ketekunan: Kesiapan untuk menghadapi kegagalan dan ketekunan dalam mengatasi rintangan adalah kunci. Entrepreneurship seringkali melibatkan tantangan, dan kemampuan untuk bangkit kembali setelah kegagalan sangat penting.

  8. Networking: Bangun jaringan profesional. Bertemu dengan orang-orang dalam industri atau komunitas bisnis dapat membuka peluang baru, memberikan inspirasi, dan memberikan dukungan yang diperlukan.

  9. Rencana Bisnis yang Matang: Buat rencana bisnis yang cermat dan terperinci. Ini akan membantu Anda memahami pasar Anda, pesaing, dan cara terbaik untuk mengelola sumber daya Anda.

  10. Ambil Risiko Terukur: Entrepreneurship melibatkan pengambilan risiko, tetapi itu harus dipertimbangkan dan diukur dengan cermat. Lakukan evaluasi risiko yang baik sebelum mengambil keputusan besar.

Ingatlah bahwa kesuksesan sebagai entrepreneur seringkali merupakan hasil dari kombinasi keterampilan yang dipelajari, dedikasi, dan pengalaman praktis. Meskipun bakat dapat memberikan keuntungan tambahan, itu bukanlah penghalang utama. Dengan pendekatan yang tepat, kemauan untuk belajar, dan komitmen untuk mengatasi hambatan, seseorang tanpa bakat pengusaha yang jelas masih dapat mencapai kesuksesan dalam dunia bisnis.

1 Like

betul, sangat dibutuhkan untuk bisa meningkatkan ide bisnis dan mengembanhkan sesuatu, karna memang pikiran ini harus ditanamkan ketika memulai bisnis

Tidak sepenuhnya benar bahwa seseorang harus memiliki “bakat pengusaha” untuk menjadi sukses dalam dunia bisnis. Meskipun bakat tertentu dapat memberikan keuntungan awal, banyak keterampilan dan karakteristik yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan seiring waktu. Faktor seperti pendidikan, pengalaman, kerja keras, dan kemauan untuk belajar juga memiliki peran penting dalam membentuk kesuksesan seorang pengusaha.

Penting untuk diingat bahwa setiap individu memiliki kekuatan dan kelemahan unik. Beberapa orang mungkin memiliki bakat alami dalam memimpin dan mengambil risiko, sementara yang lain mungkin perlu bekerja lebih keras untuk mengembangkan keterampilan manajerial dan wirausaha. Namun, tidak ada aturan yang mengatakan bahwa seseorang harus lahir dengan bakat tertentu untuk berhasil sebagai pengusaha.

  1. Pendidikan dan Pembelajaran: Banyak pengusaha sukses memiliki latar belakang pendidikan yang beragam. Beberapa mungkin memiliki gelar bisnis atau kewirausahaan, sementara yang lain mungkin belajar dari pengalaman langsung atau mentor. Pendidikan dapat memberikan pemahaman yang kuat tentang konsep-konsep bisnis dan memberikan alat yang diperlukan untuk mengelola operasi perusahaan.

  2. Pengalaman: Pengalaman dalam dunia bisnis dapat menjadi guru terbaik. Melalui pengalaman, seseorang dapat belajar mengenai pasar, pelanggan, dan aspek praktis lainnya yang dapat membentuk keputusan bisnis yang bijak. Meskipun pengalaman tidak selalu datang dengan mudah, itu dapat menjadi faktor penentu kesuksesan.

  3. Kemampuan Manajerial: Kemampuan untuk mengelola waktu, sumber daya, dan tim adalah keterampilan kunci yang dapat ditemukan dalam seorang pengusaha sukses. Keahlian manajemen ini dapat dikembangkan melalui pendidikan, pelatihan, dan pengalaman praktis.

  4. Inovasi dan Kreativitas: Kemampuan untuk berpikir di luar kotak dan menghasilkan ide-ide baru dapat menjadi keunggulan kompetitif dalam dunia bisnis. Seseorang tidak selalu perlu lahir dengan bakat ini; inovasi dapat dipelajari dan ditingkatkan melalui latihan.

  5. Ketekunan dan Ketahanan: Dunia bisnis penuh dengan tantangan, dan keberhasilan seringkali memerlukan ketekunan dan ketahanan mental. Keinginan untuk terus maju meskipun menghadapi kegagalan adalah sifat yang sangat berharga dalam kewirausahaan.

  6. Hubungan dan Jaringan: Kemampuan untuk membangun hubungan yang kuat dengan orang lain, termasuk karyawan, pelanggan, dan mitra bisnis, merupakan aspek penting dari kesuksesan bisnis. Jaringan ini dapat membantu membuka pintu untuk peluang baru dan mendukung pertumbuhan perusahaan.

  7. Kerja Keras dan Dedikasi: Kesuksesan dalam bisnis seringkali membutuhkan tingkat komitmen dan dedikasi yang tinggi. Kerja keras adalah faktor kunci, bahkan jika seseorang tidak memiliki bakat khusus dalam bidang kewirausahaan.

Dalam ringkasan, seseorang tidak harus memiliki “bakat pengusaha” tertentu untuk berhasil dalam dunia bisnis. Dengan kombinasi pendidikan, pengalaman, keterampilan manajerial, inovasi, ketahanan, hubungan yang baik, dan kerja keras, seseorang dapat mencapai kesuksesan sebagai pengusaha. Bakat dapat menjadi nilai tambah, tetapi tidak boleh dianggap sebagai satu-satunya faktor penentu.