Apa Yang Anda Ketahui Tentang Covert Selling?

image

Covert Selling adalah teknik jualan terselubung yang menargetkan agar orang yang mendengar atau membacanya menjadi tertarik untuk membeli tanpa terasa dijuali.

Teknik ini bisa digunakan oleh semua orang yang ingin berjualan di media sosial seperti Facebook dan Instagram, karena secara tidak langsung dapat menarik perhatian pembacanya terhadap produk yang ditawarkan.Teknik covert selling juga bisa menjadi cara alternatif untuk menjual produk ke orang-orang yang malas atau benci ketika melihat penawaran atau jualan terang-terangan di media sosial.

Jadi teman-teman apa yang kalian ketahui tentang covert selling? benarkah menjual dengan teknik covert selling bisa menguntungkan?

Referensi

igem/digital-marketing/covert selling sontoh bisnis online

Covert selling, juga dikenal sebagai pemasaran rahasia atau strategi pemasaran yang tidak terlihat secara langsung, melibatkan pendekatan yang lebih tidak terbuka atau tidak langsung untuk mempromosikan produk atau layanan. Pendekatan ini berfokus pada menciptakan koneksi emosional, membangun hubungan, dan menyelipkan pesan pemasaran ke dalam konteks yang lebih luas.

Covert selling seringkali mencakup kegiatan seperti pemasaran konten, kemitraan merek, dan interaksi sosial media untuk membangun kesadaran merek tanpa terlihat terlalu berlebihan. Pada tingkat dasar, covert selling dapat dianggap sebagai pendekatan yang lebih lembut dan tidak langsung dalam mempengaruhi konsumen dibandingkan dengan taktik pemasaran konvensional.

Definisi Covert Selling

Covert selling melibatkan serangkaian strategi dan taktik yang bertujuan meningkatkan kesadaran merek, membangun kepercayaan, dan memotivasi konsumen untuk mengambil tindakan tanpa secara eksplisit mengekspos mereka pada pesan pemasaran. Ini mencakup penggunaan metode tidak langsung seperti cerita, pemasaran konten, dan keterlibatan media sosial untuk membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan potensial.

Strategi Covert Selling

Beberapa strategi pemasaran yang dapat dilakukan menggunakan strategi covert selling antara lain :

  1. Pemasaran Konten: Covert selling sering kali terkait dengan strategi pemasaran konten. Bisnis menciptakan dan mendistribusikan konten yang relevan dan bermanfaat untuk audiens target mereka. Ini dapat berupa artikel blog, video tutorial, infografis, dan lainnya.

  2. Kemitraan Merek: Melibatkan merek dalam kemitraan atau kolaborasi dengan merek lain dapat menjadi cara tidak langsung untuk memperkenalkan produk atau layanan. Ini memanfaatkan kepercayaan yang sudah ada dari audiens merek mitra.

  3. Interaksi Sosial Media: Pemanfaatan media sosial untuk berinteraksi dengan audiens dapat menciptakan hubungan yang lebih personal. Covert selling di sini melibatkan penyampaian pesan pemasaran secara tidak langsung melalui komunikasi sehari-hari dan keterlibatan dengan pengikut.

  4. Pemasaran Influencer: Melibatkan individu atau figur publik yang memiliki pengaruh besar (influencer) untuk mempromosikan produk atau layanan dapat menjadi cara covert selling. Ini bekerja melalui hubungan yang dibangun influencer dengan pengikut mereka.

Keuntungan Covert Selling

Beberapa keuntungan yang didapat ketika menggunakan strategi covert selling antara laian :

  1. Pembangunan Kepercayaan: Dengan fokus pada hubungan dan konten yang bermanfaat, covert selling dapat membangun kepercayaan pelanggan, membantu mengurangi resistensi terhadap pesan pemasaran.

  2. Peningkatan Keterlibatan: Interaksi sosial media, kemitraan merek, dan strategi lainnya dapat meningkatkan keterlibatan konsumen karena mereka merasa lebih terlibat dalam proses pemasaran.

  3. Pendekatan Lebih Lembut: Covert selling memberikan pendekatan yang lebih lembut daripada taktik pemasaran langsung, menghindari kesan pesan yang terlalu promosional.

Contoh Praktik Covert Selling

Berikut adalah beberapa contoh strategi covert selling secara positif yang dilakukan beberapa merek terkenal

  1. Dove dan Kampanye Kepercayaan Diri: Dove telah sukses dengan kampanye pemasaran kontennya yang fokus pada meningkatkan kepercayaan diri perempuan. Mereka menciptakan konten yang menginspirasi dan mendukung pesan positif.

  2. Starbucks dan Kemitraan Merek: Starbucks seringkali terlibat dalam kemitraan merek, seperti kolaborasi dengan perusahaan media atau produk khusus dengan merek terkenal. Ini membantu mereka menjangkau audiens yang lebih besar melalui hubungan yang sudah ada.

  3. Pemasaran Influencer oleh Nike: Nike sering menggunakan atlet terkenal sebagai influencer untuk mempromosikan produk mereka. Melalui kehadiran online atlet dan cerita inspirasional mereka, Nike membangun hubungan dengan audiens yang lebih besar.

Dalam mengeksplorasi covert selling, bisnis dapat memanfaatkan kekuatan hubungan dan kepercayaan untuk mencapai kesuksesan pemasaran jangka panjang. Dengan memahami strategi ini secara mendalam, perusahaan dapat membangun koneksi yang kuat dengan pelanggan dan menghasilkan dampak positif dalam pemasaran mereka.

Tantangan dan Kritik Covert Selling

Walaupun covert selling memiliki kelebihan, terdapat pula tantangan dan kritik terkait dengan pendekatan ini. Beberapa di antaranya melibatkan kekhawatiran tentang transparansi, keaslian, dan dampak jangka panjang dari taktik yang tidak langsung.

  1. Kekhawatiran Transparansi: Sebagian konsumen mungkin merasa bahwa covert selling kurang transparan karena pesan pemasaran diselipkan ke dalam konteks yang lebih luas. Ini bisa menciptakan ketidakpercayaan jika konsumen merasa bahwa mereka diperlakukan dengan tidak jujur.

  2. Keaslian: Beberapa kritikus berpendapat bahwa covert selling dapat mengurangi keaslian hubungan antara merek dan konsumen. Jika konsumen merasa bahwa upaya pemasaran bersifat manipulatif, hal ini dapat merugikan citra merek.

  3. Dampak Jangka Panjang: Taktik-taktik yang tidak langsung mungkin memerlukan waktu untuk melihat hasilnya. Beberapa bisnis mungkin merasa sulit mengukur dampak jangka panjang dari upaya covert selling dibandingkan dengan taktik pemasaran langsung.

Evolusi Covert Selling dalam Era Digital

Dengan berkembangnya teknologi digital, covert selling telah mengalami evolusi. Media sosial, analisis data, dan kecerdasan buatan telah memperluas kemungkinan dalam menyusun strategi covert selling. Pelacakan perilaku konsumen, personalisasi konten, dan retargeting menjadi bagian integral dari upaya pemasaran yang tidak langsung.

  1. Personalisasi Konten: Bisnis dapat menggunakan data konsumen untuk menyajikan konten yang lebih personal dan relevan. Ini tidak hanya meningkatkan keterlibatan tetapi juga memperkuat hubungan dengan pelanggan.

  2. Retargeting: Menggunakan retargeting memungkinkan bisnis menyentuh kembali konsumen yang telah berinteraksi dengan merek tetapi belum mengambil tindakan. Hal ini memperkuat pesan pemasaran dan dapat meningkatkan konversi.

  3. Analisis Data: Dengan memanfaatkan analisis data, bisnis dapat memahami lebih dalam perilaku konsumen dan menyesuaikan strategi covert selling mereka sesuai dengan preferensi dan kebutuhan individu.

Studi Kasus Covert Selling yang Sukses

  1. Apple dan “Shot on iPhone”: Apple menggunakan kampanye “Shot on iPhone” sebagai bentuk covert selling. Mereka menampilkan hasil foto yang diambil dengan iPhone oleh pengguna, membentuk narasi positif tentang kualitas kamera iPhone tanpa secara langsung mempromosikan produk.

  2. Coca-Cola dan Kampanye Kemanusiaan: Coca-Cola telah menciptakan kampanye yang fokus pada nilai-nilai kemanusiaan dan persatuan. Mereka menggunakan pesan positif untuk membangun hubungan dengan konsumen tanpa terlihat terlalu promosional.

Kesimpulan

Dalam era pemasaran yang terus berkembang, covert selling menawarkan pendekatan yang lebih halus dan fokus pada hubungan untuk mencapai tujuan pemasaran. Meskipun memiliki kelebihan dalam membangun kepercayaan dan keterlibatan, bisnis perlu berhati-hati terhadap tantangan terkait transparansi dan keaslian. Dengan memanfaatkan teknologi digital dan belajar dari praktik terbaik, perusahaan dapat mengintegrasikan covert selling dengan strategi pemasaran mereka untuk mencapai kesuksesan jangka panjang.