Benarkah teh hijau dapat mengatasi Karies Gigi?

Teh hijau

Teh hijau dianggap sebagai minuman yang menyehatkan untuk tubuh. Benarkah teh hijau dapat mengatasi Karies Gigi?

Kebanyakan dokter gigi akan merekomendasikan pemeriksaan rutin untuk mengidentifikasi karies gigi dan kondisi kesehatan gigi lainnya sebelum keluhan bertambah berat. Makin cepat memeriksakan diri ke dokter, maka makin besar kemungkinan gigi pulih seperti semula dan mencegah progresifitasnya. Selain pemeriksaan rutin dokter gigi, tahukah Anda bahwa teh hijau juga mampu mengatasi karies gigi?

Seperti diketahui, nutrisi dalam teh hijau seperti polifenol dan senyawa aktif lainnya telah terbukti ampuh mencegah dan mengatasi risiko kanker, jantung, diabetes dan Alzheimer. Penelitian terbaru juga menyebutkan jika senyawa penting di dalam teh hijau juga bisa mengatasi peradangan yang terjadi pada gigi serta gusi.

Teh hijau mempunyai senyawa antioksidan dan sifat antiinflamasi seperti polifenol (khususnya jenis catechin), mineral dan vitamin. Kandungan catechin pada teh hijau juga lebih banyak dibanding teh hitam maupun teh oolong.

Banyak penelitian ditujukan untuk menguji kekuatan catechin dan khususnya Epigallocatechin Gallate (EGCG). Dari berbagai penelitian ditemukan bahwa EGCG adalah jenis catechin yang biasanya terdapat pada daun teh, daun pisang, dan beberapa jenis tanaman lain. Catechin juga menunjukkan sifat sebagai antimutagenik, antidiabetik, antiinflamasi, antibakterial dan antivirus.

Selain itu, kandungan EGCG yang terdapat pada teh hijau juga mampu menghambat pembentukan biofilm bakteri pada mulut yang biasanya berbentuk plak. Karena itu, mengonsumsi teh hijau secara rutin dapat membantu gigi dan gusi terbebas dari plak.

Catechins yang merupakan senyawa dalam kelompok poliphenol adalah senyawa utama yang aktif dalam melindungi gigi dari bahaya karies. Catechins yang terdapat dalam teh mempunyai aktivitas anti-streptococcal yang dapat menghambat pertumbuhan dan membunuh S. mutans dan S. sobrinus. Catechins juga menghambat aktivitas glukosil transferase pada S. mutans dan S. sobrinus yang merupakan enzim penting dalam fermentasi sukrosa.

Poliphenol secara keseluruhan dalam teh hijau menghambat enzim amilase dari S. mutans, sedangkan dalam teh hitam yang mengandung poliphenol lebih banyak dapat menghambat enzim amilase dari S. mutans dan S. sobrinus. Poliphenol juga mengikat protein permukaan bakteri dan menurunkan hidrofobisitas sehingga menyebabkan agregasi/ perlengketan bakteri.

Selain itu, teh juga mengandung flouride yang tinggi. Flouride membuat gigi lebih tahan demineralisasi (penguraian mineral gigi) oleh asam dan mengaktifkan remineralisasi (pembentukan mineral gigi) pada permukaan gigi sehingga tidak mudah terjadi karies. Masalah bau mulut juga dapat diatasi dengan rajin minum teh. Hal ini disebabkan karena kebersihan mulut menjadi lebih baik dan terjadi penghambatan aktivitas bakteri.

Meski teh memiliki manfaat untuk mencegah terjadinya karies gigi, yang perlu diperhatikan adalah bahwa teh yang Anda minum sebaiknya merupakan teh tanpa gula, karena gula merupakan faktor penyebab terjadinya karies gigi. Namun, usaha menjaga kesehatan gigi tentu saja tidak bisa di atasi dengan mengonsumsi teh saja, kebersihan mulut dan gigi tetap merupakan hal terpenting yang harus Anda jaga.

Sumber: http://doktersehat.com/inilah-minuman-yang-ampuh-atasi-karies-gigi/

Minuman ini kaya akan antioksidan sehingga bermanfaat untuk mengontrol peradangan dan mencegah infeksi bakteri. Namun ternyata, teh hijau tak hanya bermanfaat bagi kesehatan badan, melainkan juga dianggap bisa meningkatkan kesehatan mulut dan gigi. Lalu, bagaimana pengaruhnya bagi karies gigi? Benarkah teh hijau efektif untuk mengatasi karies gigi?

Nutrisi dalam teh hijau seperti polifenol dan senyawa aktif lainnya selama ini terbukti ampuh mencegah dan mengatasi risiko kanker, jantung, diabetes dan Alzheimer. Penelitian terbaru juga menyebutkan jika senyawa penting di dalam teh hijau secara alami bisa mengatasi peradangan yang terjadi pada gigi serta gusi.

Teh hijau (Camellia sinensis) mempunyai aktivitas antioksidan dan sifat antiinflamasi seperti polifenol (khususnya jenis catechin), mineral dan vitamin. Kandungan catechin pada teh hijau juga lebih banyak dibanding teh hitam maupun teh oolong.

Telah banyak penelitian ditujukan untuk menguji kekuatan catechin dan khususnya Epigallocatechin Gallate (EGCG). Dari berbagai penelitian ditemukan bahwa EGCG adalah jenis catechin yang biasanya terdapat pada daun teh, daun pisang, dan beberapa jenis tanaman lain. Catechin juga menunjukkan sifat sebagai antimutagenik, antidiabetik, antiinflamasi, antibakterial dan antivirus.

Bahan yang terkandung dalam teh hijau seperti EGCG ini mampu menghambat pembentukan biofilm bakteri pada mulut yang biasanya berbentuk plak. Dengan minum teh hijau secara rutin setiap pagi akan membantu gigi dan gusi terbebas dari plak. Berikut adalah cara kerja zat polifenol EGCG yang terkandung pada teh hijau :

Zat EGCG yang terkandung dalam teh hijau memiliki dampak baik pada jaringan mulut dan gigi. Namun, Anda tidak bisa hanya mengandalkan kebersihan dan kesehatan dari rongga mulut hanya dengan teh hijau. Karena ternyata, zat EGCG yang terdapat dalam teh jenis ini tidak memberikan manfaat pada kondisi pemulihan karies gigi.

Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa kandungan teh hijau lebih memberikan efek positif pada jaringan gusi dibanding dengan efeknya terhadap karies gigi. Jadi, teh hijau memang memberikan dampak baik terhadap mulut , namun hanya menurunkan kadar plak dan mengatasi radang pada jaringan mulut.

Jadi, teh hijau memang baik, tapi belum cukup efektif untuk mengatasi karies gigi. Karena karies yang terdapat pada gigi harus segera dibuang dan ditambal oleh dokter gigi. Oleh sebab itu, jagalah selalu kesehatan gigi dan gusi Anda dengan rajin berkumur, menggosok gigi, dan memeriksakan kondisi gigi setiap 6 bulan sekali ke dokter gigi.