Benarkah seseorang yang suka melakukan playing victim perlu diwaspadai?

gambar

Jika melihat dari pengertiannya playing victim adalah perilaku seseorang yang sering menunjuk kesalahan pada pihak lain. Padahal bisa jadi masalah tersebut berasal dari orang itu sendiri. Biasanya ia selalu mengidentifikasi dirinya seolah-olah sebagai korban dan merasa memiliki keyakinan bahwa orang lain yang menyebabkan kekacauan, bahkan membuat ia menjadi sengsara.

Kebiasaan buruk dan merugikan orang lain tersebut bisa tejadi karena ada sejumlah faktor, sehingga karakter yang suka melakukan playing victim ini terjadi selama bersosialisai dengan orang lain.

Namun apakah seseorang yang melakukan playing victim selalu buruk ? Perlukah kita mewaspadai bahkan menghindar dari orang seperti itu ? Bagaimana tanggapan kalian tentang orang yang melakukan hal tersebut ?

3 Likes

Waduh ngomongin playing victim ini agak sulit ya. Yang melabeli seseorang melakukan playing victim adalah orang lain, yang pandangannya berseberangan dengan orang yang merasa dirinya korban. Saat orang lain tidak melihat seseorang sebagai korban, belum tentu orang tersebut benar-benar bukan korban. Begitu pula sebaliknya. Kalau bertemu dengan orang yang dituduh playing victim, ada baiknya seseorang bersikap objektif. Cari tau duduk perkara yang sebetulnya agar bisa menentukan, sebenarnya mana pelaku yang bersalah, mana si korban.

Tentu orang yang terkonfirmasi suka playing victim sebaiknya dihindari. Kalaupun terpaksa tidak bisa menghindari, kita harus lebih berhati-hati lagi. Simpan semua bukti selama interaksi dengan dia, supaya saat ada masalah dan dia memelintirkan fakta, kita bisa memberikan bukti dan menjelaskan kejadian sebenarnya dengan lebih berdasar.

Alasan kenapa orang playing victim sendiri menurutku sebagian besar karena cari perhatian dan simpati orang lain. Menurutku, orang yang suka playing victim dengan alasan ini, sebetulnya perlu diberi pemahaman kalau dia bisa mendapatkan perhatian orang dengan cara lain yang positif. Bukan dengan pura-pura menjadi korban.

1 Like

Playing victim jelas merugikan orang lain yang menjadi korban sebenarnya. Perilaku buruk ini bahkan ada yang sudah menjadi kebiasaan pada orang-orang tertentu dan dia tidak lagi merasa bersalah atas hal tersebut. Tetapi ada juga yang melakukannya karena terpaksa, sebab jika bicara yang sebenar-benarnya ia tidak akan dipercaya. Atau juga mereka tidak yakin sanggup mengantisipasi kemarahan atau kekecewaan orang lain.

Tentu saja orang dengan tipikal playing victim tipe pertama harus dihindari. Sebisa mungkin tidak terlalu bersinggungan dengan orang-orang semacam ini karena bikin kita makan hati.

Menurut saya tipikal orang seperti ini adalah orang yang kekanak-kanakan. Mereka masih menyerap energi negatif pola asuh dari orangtua atau lingkungan yang mana kerap menyalahkan orang lain atau bahkan benda mati jika terjadi sesuatu pada diri mereka.

1 Like

Hmm jadi terfikirkan bahwa bisa jadi kitalah yang menjadi playing victim ?

Prinsip saya jika berteman atau berkenalan sih welcome saja, tapi jika mungkin ada sifat seseorang yang menurut saya tidak pas dengan diri saya. Saya akan membatasi pertemanan dengannya bukan berarti membenci atau tidak mau berteman yaaa.

Seseorang yang melakukan playing victim menurut saya sih perlu dihindari yaa,bukan berarti tidak ditemani. Lebih kepada untuk menjaga diri kita agar tidak sakit hati ataupun terbawa sifat buruknya.