Benarkah sering menangis tanda memiliki mental yang lemah?

Menangis adalah cara alami manusia untuk mengurangi perasaan sedih dan frustasi. Sayangnya, semakin banyak orang yang memilih untuk menahan tangis dan berpura-pura seolah semua baik-baik saja — agar tidak dibilang lemah berkat stereotip masyarakat yang memandang menangis sebagai hal yang negatif.
Padahal, menangis tidak hanya mampu mengurangi stres dan memperbaiki perasaan kita, namun manfaat menangis juga dapat membantu kita menjaga kesehatan tubuh. Bahkan, studi terbaru menunjukkan bahwa sering menangis dapat menguatkan mental kita.
tidak semua emosi diciptakan sama pada setiap individu. Emosi yang paling banyak dimiliki manusia diantaranya adalah kebahagiaan, kesedihan, cengeng, dan lain sebagainya. Emosi seseorang juga dapat menggambarkan kekuatan mental seseroang.

Mahir Mengungkapkan emosi kebahagiaan dapat membuat kita dikelilingi banyak teman dan pengagum. Sedangkan emosi kesedihan biasanya dapat membuat kondisi tubuh menurun, dan membuat kita kerap menangis. Hal ini sering dianggap tanda-tanda mental kita lemah dan cengeng.

Menurut saya, menangis merupakan hal alami yang sangat wajar terjadi pada diri manusia ketika meluapkan emosi yang disebabkan oleh berbagai macam hal, entah itu hal yang menyedihkan, mengharukan, atau membahagiakan. Menangis sendiri sejatinya memiliki banyak sekali manfaat untuk kesehatan mental kita seperti yang sudah kamu jabarkan di bagian deskripsi diskusi seperti mengurangi stress, memperbaiki perasaan, dan menguatkan mental kita. Tetapi yah…seperti yang juga sudah kamu mention juga, menangis sendiri itu kadang di persepsikan sebagai sesuatu yang negatif oleh masyarakat kita yang menganggap jika menangis itu adalah tanda cengeng dan lemah.

Padahal kenyataannya tidaklah demikian. Menangis adalah sebuah bentuk kewajaran. Semua manusia pasti pernah menangis untuk sesuatu hal di dalam hidup mereka. Justru menahan tangis dan berpura - pura jika semuanya baik - baik saja hanya akan menambah buruk keadaan dan boleh jadi, dapat berdampak kepada kondisi psikologis kita. Dengan menangis, kita meluapkan dan melepaskan apa yang sedang kita rasakan. Usai menangis, biasanya kita akan merasa plong karena seolah - olah, beban yang kita pikul terlepas sebagian. kita akan merasa lebih baik dari sebelumnya sehingga menurut saya, jika kita memang bahwasanya ingin menangis, ya jangan ditahan - tahan.

menurut saya orang-orang yang bisa menangis terutama di depan orang lain itu adalah orang-orang hebat yang bisa menunjukan perasaannya secara berani dan lengsung. karena menurut saya tidak semua orang bisa melakukan hal tersebut, saya termasuk orang yang tidak bisa menangis dihadapan orang lain kecuali dalam keadaan yang sangat terpaksa.

selain itu, dengan seseorang ini menangis itu menandakan ia sedang bersedih dan orang disekitarnya bisa menjadi lebih peka untuk mencari tahu mengapa? atau sekedar memberikan tissue dan pelukan hingga ia merasa lebih tenang,

karena menurut saya memendam air mata agar tidak menangis juga salah, karena pasti itu akan jadi suatu keharusan untuk menanamkan pada diri sendiri bahwa “kamu kuat, kamu bisa jadi kamu jangan nangis” padahal tidak apa untuk bersedih dan sangat wajar untuk menangis ketika sedih atau sakit.

Apakah orang yang mudah menangis berarti memiliki mental yang lemah? Menurut saya, bisa jadi begitu.

Seperti pendapat sebelumnya bahwa menangis bukanlah sesuatu yang salah dan merupakan salah satu respon alami tubuh. Beberapa keadaan bisa menyebabkan kita menangis, diantaranya depresi, tertekan, terharu, atau segala keadaan yang di luar kebiasaan dan yang mengejutkan. Nah, karena di luar habit kita sehari-hari, terkadang suatu persitiwa tersebut dapat memberikan efek shock yang berbeda-beda tiap individu.

Berangkat dari hal tersebut, saya berpikir jika orang yang mudah menangis bisa jadi juga memiliki mental yang cenderung lemah. Rasa terkejut atas suatu keadaan jika direspon oleh orang-orang yang mentalnya kuat mungkin akan terlihat biasa saja dan terkesan santai. Namun, jika direspon oleh orang-orang yang kebetulan bermental lemah mungkin ditandai dengan tangisan atau sesenggukan. Akan tetapi, hal tersebut tidak bisa digeneralisasi. Masih terdapat kemungkinan bahwa orang-orang yang ‘bermental kuat’ justru hanya sedang berpura-pura untuk menyembunyikan perasaannya di hadapan orang lain. Oleh karena itu, saya mengatakan bahwa bisa jadi orang yang mudah menangis itu memiliki mental yang lemah.