Benarkah Saat ini "Phubbing" Sudah Menjadi Budaya?

phubbing merupakan sikap mengacuhkan seseorang kepada lawan bicaranya dengan lebih memilih menggunakan telepon genggam dibandingkan berkomunikasi tatap muka dengan lawan bicaranya.

Bagaimana pendapatmu? Setujukah jika Phubbing ini sudah menjadi budaya?

Menurut saya, iya. Saya sebagai seseorang yang sering pergi sendirian menggunakan angkutan umum, sering kali melihat masyarakat yang berada di sekitar saya hanya fokus pada ponselnya. Beberapa orang bermain ponsel dengan berbagai alasan, ada yang memang memiliki urgensi, atau hanya mengisi kekosongan. Namun, sebenarnya hal ini sudah biasa dan sulit untuk dicegah, karena bagaimanapun gadget sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari manusia, dan setiap hari kita berdampingan dengan gadget.

Namun, penggunaan gadget harus tetap sewajarnya, jangan sampai kita acuh terhadap lingkungan sekitar, karena manusia adalah makhluk sosial yang memerlukan manusia lain untuk hidup. Penggunaan gadget yang berlebihan sampai phubbing juga akan membuat kita merasa kesepian, karena kita terlalu sibuk dengan kehidupan dunia maya dan bisa saja kita akan kehilangan simpati dari orang lain secara langsung.

1 Like

Dikaitkan dengan masifnya penggunaan smartphone di kehidupan sehari-hari, bahkan banyak anak kecil sudah diberi tahu bagaimana menggunakan ponsel tersebut oleh orang tuanya tanpa diberi pengawasan lebih, tentu Phubbing menjadi suatu fenomena yang terjadi di masyarakat kita.

Menurut artikel ilmiah yang saya temukan, adanya faktor penggunaan smartphone yang berlebihan dapat menimbulkan dampak negatif bagi psikologi dan perkembangan psikomotor, apalagi jika pengguna tersebut sudah adiktif dalam penggunaan ponsel tersebut. Dampak lainnya yaitu adanya perilaku Phubbing itu tadi, yang berdampak terhadap seseorang yang kemudian menimbulkan perilaku anti-sosial, apatis, tidak peduli terhadap norma sosial yang ada, dikarenakan fokus pengguna tersebut hanya kepada ponsel yang ia pegang dan cenderung mengabaikan apa yang ada di sekitarnya.

Referensi :

Smartphone Addiction and Phubbing Behavior in Indonesian Adolescents

1 Like

Dilansir dari https://klasika.kompas.id/, phubbing, phone snubbing, adalah fenomena sosial dimana seseorang lebih memperhatikan ponselnya saat berinteraksi secara langsung dan mengacuhkan lawan bicaranya. Perilaku buruk ini, sayangnya, sudah menjadi hal yang lumrah saat ini. Dilansir dari https://www.cnnindonesia.com/, terdapat beberapa dampak buruk yang ditimbulkan dari phubbing, yaitu:

  1. Berkurangnya kemampuan mendengar dan mengolah informasi dari lawan bicara
  2. Berkurangnya pemberian respon kepada lawan bicara
  3. Dapat membuat lawan bicara merasa terganggu, bahkan tersinggung. Hal ini didukung oleh data dari https://klasika.kompas.id/, bahwa sebanyak 74% orang tidak suka jika lawan bicaranya membalas pesan teks ketika mereka sedang mengobrol secara langsung.

Ketiga dampak di atas tentu dapat merusak kualitas relasi kita maka sebaiknya kita dapat menempatkan diri sesuai dengan situasi saat itu. Ketika sedang berinteraksi dengan orang secara langsung, sebaiknya kita fokus pada orang itu dan menikmati pembicaraannya. Kamu pun tidak suka, kan jika diabaikan oleh lawan bicaramu? Jadi, jangan lakukan hal itu pada orang lain agar relasi kamu tetap terjaga.

Referensi:

Apa Itu “Phubbing” dan Apa Dampaknya dalam Keseharian? | Klasika
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20170714134144-277-227920/phubbing-fenomena-sosial-yang-merusak-hubungan

1 Like

Kalau menurut saya pribadi, fenomena phubbing yang dilakukan oleh mungkin sebagian besar orang merupakan fenomena yang sebisa mungkin harus dihentikan karena phubbing sendiri berdampak negatif kepada kehidupan sosial kita. Kita sudah mengetahui jika phubbing merupakan tindakan seseorang yang mengabaikan lawan bicara karena lebih berfokus kepada ponsel yang sedang mereka pegang. phubbing membuat orang - orang menjadi tidak bisa lepas dari ponsel mereka karena kekhawatiran mereka melewatkan telepon penting atau notifikasi media sosial.

Phubbing walau kelihatannya sepele, tetapi memiliki dampak yang begitu besar terhadap kesehatan dan kualitas hubungan kita dengan orang lain terutamanya berperan dalam penurunan kualitas komunikasi, peningkatan resiko depresi, dan lain sebagainya. Sebaliknya ketika kita terlalu banyak melakukan phubbing sembari melakukan komunikasi langsung dengan orang lain, maka mereka pun akan merasa ditolak dan diabaikan yang membuat kita mungkin kurang disukai oleh orang - orang. Sebaiknya, kita pun juga mulai mengurangi " kecanduan " kita terhadap ponsel pintar kita dan mulai lebih banyak berinteraksi dengan orang - orang secara langsung.

Tidak ada yang salah dari menggunakan ponsel pintar, asalkan kita bisa bijak dan mengontrol diri dalam menggunakannya.

1 Like

Jujur saja saya pernah disindir dengan teman saya ketika sedang hangout dan malah fokus ke hp.

Itu terjadi karena beberapa aktifitas dalam hp yang menjadi mobilitas keseharian, dan terlebih teamwork yang dibuat dan diskusi hanya dalam hp. Bukan semata-mata lebih nyaman ngobrol dengan lawan bicara yang di hp, tetapi ada kepentingan di dalamnya yang menunjang aktivitas produktif kita dalam sehari-hari. Dan ini tidak selalu terjadi, hanya beberapa kesempatan yang istilahnya bentrok.

Hal yang wajar jika memprioritaskan pekerjaan dibanding dengan obrolan candaan bukan? Setelah selesai/ketika diskusi pekerjaan selesai kita dapat kembali bercanda/melanjutkan aktvitas hiburan kita.

1 Like