Seseorang pernah mengatakan suatu hal kepada saya bahwa apa yang kita tanam, maka itulah yang kita tuai. Hukum yang sama juga berlaku pada keturunan, katanya bagaimana perilaku dan sikap kita yang sekarang, nanti akan dibalas oleh anak kita di kehidupan mendatang. Misalnya, seseorang yang masa mudanya suka kabur-kaburan dari rumah, maka pasti salah satu anaknya nanti akan mengikuti jejak tersebut. Atau seseorang yang dalam hidupnya selalu suka berkelana ke banyak tempat, katanya tidak perlu heran jika anaknya nanti juga bersifat demikian.
Saya sendiri sebenarnya agak sedikit ragu mengenai hal ini. Saya merasa bahwa sikap atau perilaku anak itu sangat dipengaruhi oleh bagaimana si orang tua tersebut mendidiknya juga bagaimana lingkungan turut andil dalam menentukan sikap seseorang. Jika orang tua memiliki perilaku yang buruk di masa lalu, bukan berarti anaknya akan bersikap yang demikian, kan?
Lalu mengapa masyarakat seolah menghakimi dengan mengatakan bahwa buah tidak jatuh jauh dari pohonnya? Atau dengan peribahasa kacang tidak lupa kulitnya? Bukankah apabila orang tua sadar akan kesalahannya di masa lalu bisa meminimalisir terjadinya kesalahan yang sama yang mungkin dilakukan anaknya kelak? Bagaimana menurut kalian?