Benarkah perilaku kita sangat dipengaruhi oleh pola pikir kita?

Pola Pikir

Apakah benar perilaku kita sangat dipengaruhi oleh pola pikir kita sendiri ? Soalnya saya sering banget berperilaku tidak produktif ketika kondisi malas, sehingga kerjanya hanya rebahan saja.

1 Like

Pada dasarnya pola pikir kita akan mempengaruhi perilaku kita, karena pola pikir adalah sebuah keyakinan kita akan sesuatu hal. Salah satu definisi dari mindset adalah

Sekumpulan kepercayaan atau suatu cara berpikir yang menentukan perilaku dan pandangan, sikap, dan masa depan seseorang

Oleh karena itu berhati-hatilah dengan pola pikir yang berkembang dalam pikiran kita, sekalinya kita mempunyai pola pikir yang salah, maka perilaku kitapun akan menjurus pada hal-hal yang negatif.

Satu hal lagi, yang perlu menjadi perhatian kita, bahwa pola pikir kita sangat dipengaruhi oleh lingkungan kita, terutama orang-orang yang berada di sekeliling kita. Pola pikir juga sangat dipengaruhi dari informasi-informasi yang kita dapatkan, entah dari buku, sosial media, televisi maupun media-media lainnya.

Mempunyai pola pikir positif mempunyai arti bahwa mereka mempunyai sikap, mental dan emosional yang fokus pada sisi terang kehidupan ini dan selalu mengharapkan hasil positif. Dengan selalu mengharapkan hal positif dan melihat sisi terang dalam kehidupan, maka perilaku orang tersebut akan menjadi positif juga. Beberapa perilaku yang menandakan bahwa seseorang mempunyai pola pikir yang positif, antara lain :

  • Optimisme: mempunyai arti kesediaan untuk melakukan upaya dan selalu mengambil kesempatan yang ada. Orang dengan optimisme yang tinggi akan selalu berusaha semaksimal mungkin dan yakin bahwa usahanya akan membuahkan hasil seperti yang diharapkan.

  • Penerimaan: atau kalau menurut orang Jawa adalah nrimo. Penerimaan disini mempunyai arti bahwa segala sesuatu yang terjadi pada diri kita tidak selalu seperti yang kita inginkan. Orang yang nrimo adalah orang yang mau belajar dari setiap kesalahan yang ada, dan mencari hikmah atas kondisi atau kejadian tersebut.

  • Resiliensi: mempunyai arti bangkit kembali dari keterpurukan, kekecewaan, dan kegagalan. Orang yang memiliki resiliensi tinggi tidak akan pernah menyerah atas setiap kegagalan yang terjadi pada dirinya.

  • Bersyukur: mempunyai arti bahwa mereka secara terus menerus menghargai hal-hal baik dalam hidupnya (Blank, 2017). Orang dengan rasa syukur yang besar akan selalu menggunakan resource yang dimilikinya untuk berbuat kebaikan.

  • Kesadaran : mempunyai arti selalu dalam kondisi sadar. Sadar disini bukan dalam arti fisik, tetapi dalam arti pikiran. Orang yang sadar adalah orang yang bisa membedakan mana yang benar dan salah, mana yang baik dan buruk. Orang dengan kesadaran yang tinggi akan selalu belajar untuk mengembangkan dirinya.

  • Integritas: mempunyai arti berperilaku terhormat, bukannya menipu dan mementingkan diri sendiri (Power of Positivity).

Pola Pikir dan Perilaku


Gambar ini mungkin menjadi contoh yang sangat jelas terkait dengan hubungan antara pola pikir dan perilaku.

Seperti kita lihat diatas, seekor kuda ketika berpikir bahwa dia sedang ditambatkan pada sesuatu yang tidak dapat membuatnya bergerak bebas, akan tetap diam walaupun kita tau bahwa akan sangat mudah kuda tersebut pergi bebas mengingat tali tambatannya hanya ditambatkan pada benda yang sangat ringan.

Kelihatannya konyol, tetapi itu bisa saja terjadi pada diri kita. Ketika kita berpikir bahwa suatu pelajaran itu sulit, maka kita akan kesulitan dalam mempelajarinya. Ketika kita berpikir bahwa gaya hidup hedon adalah satu-satunya cara mencari kesenangan, maka kita akan berusaha mengejar gaya hidup hedonis hanya untuk mendapatkan kesenangan. Bahkan, ketika kita percaya bahwa seorang dukun mempunyai kesaktian tertentu, maka kita akan mau melakukan apa saja yang diperintahkan oleh dukun tersebut.

Kita bisa saja mencari contoh-contoh lainnya, bahkan pada diri kita sendiri, dan kita akan senyum-senyum sendiri bahwa perilaku kita sangat berhubungan erat dengan pola pikir kita sendiri.

Lalu bagaimana cara menghindari pola pikir yang negatif ?

Sekali lagi pola pikir kita sangat dipengaruhi oleh lingkungan kita, baik orang-orang di sekitar kita maupun informasi yang kita baca, dengar dan lihat. Secara tidak sadar, kita akan terpengaruh dengan pola pikir mereka. Oleh karena itu, berhati-hatilah dalam memilih teman bergaul. Apalagi apabila mayoritas teman kita mempunyai pola pikir yang sama, maka kita akan mempunyai pola pikir yang sama dengan mereka. Bukankah banyak orang yang mengatakan bahwa alasan terbesar orang terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba adalah karena salah pergaulan ?

Yang kedua adalah berhati-hatilah dalam mengambil informasi dan berinteraksi didalamnya. Jaman sekarang informasi sangat mudah didapatkan, dan kontrol akan informasi yang negatif menjadi sangat sulit dilakukan. Informasi hoax, hate speech, show off dan informasi-informasi negatif lainnya sangat banyak di media internet. Ketika kita sering membaca yang berkaitan dengan hate speech, maka kita bisa berpikir bahwa hate speech adalah hal yang benar dan secara otomatis kita akan ikut melakukan hate speech.

Yang terakhir, banyak-banyak belajar dengan membaca buku-buku yang kredibel dan melakukan diskusi yang membangun. Semakin banyak kita belajar, semakin luas pandangan kita, sehingga akan semakin mudah bagi kita untuk membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang benar dan mana yang salah.

Referensi :

  • Blank, C. (2017). The characteristics of a positive attitude. LiveStrong.
  • Power of Positivity. 5 inner characteristics of a positive thinker.
1 Like