Benarkah Pendidikan Tinggi Justru Menimbulkan Pengangguran Terdidik?

Dilansir dari data Badan Pusat Statistik (BPS) per 30 Mei 2021, tercatat jumlah pengangguran terbuka Menurut Pendidikan yang Ditamatkan di Indonesia mencapai 8.746.008 orang pada Februari 2021. Jumlah ini meningkat 26,3% dibandingkan periode yang sama ditahun lalu. Diketahui bahwa kenaikan angka pengangguran disebabkan krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19. Ditambah lagi karakteristik lapangan pekerjaan di Indonesia didominasi oleh beberapa sektor seperti pertanian dan perdagangan yang hampir 50% dari 130 juta tenaga pekerja dimana sektor tersebut tidak perlu kualifikasi pendidikan tinggi. Juga adanya dampak counter-intitutive dari Revolusi Industri 4.0 dimana muncul jenis pekerjaan baru yang tidak menuntut ijazah perguruan tinggi tetapi gaji yang ditawarkan lumayan. Bagaimana menurut Youdics ? Kalian PRO atau KONTRA nih ?

Sekolah tinggi tidak menjamin kemudahan mendapatkan pekerjaan. Penganggur terdidik justru meningkat. Lulusan sekolah rendah malah cepat mendapatkan pekerjaan. Lapangan pekerjaan untuk kaum terdidik meluas, tetapi banyak yang tak mampu memenuhi persyaratan kerja.

Dilihat dari tingkat pendidikan, pengangguran paling tinggi adalah tamatan sekolah menengah kejuruan (SMK), 8,63%, turun tipis dari posisi 8,92% pada Februari 2018. Pengangguran terbuka tertinggi juga juga terjadi di kalangan tamatan diploma I, II, dan III yang mencapai 6,89% dan SMA 6,78%. Yang memegang ijazah universitas, minimal S-1, ada 6,24% pengangguran terbuka. Pengangguran dengan pendidikan maksimal SD hanya 2,65%. Itu karena mereka tidak memilih-milih pekerjaan. Pekerjaan apa pun mereka tidak jalani.