Benarkah Pencapaian Hanya untuk Mendapatkan Pengakuan dari Orang Lain?

Siapasih yang tidak mau mendapatkan prestasi yang membanggakan di hidupnya? pasti semua dari kita pasti menginginkannya. terlebih lagi jika memiliki privilage terkesan lebih mudah untuk mendapatkan prestasi, bukan? kebanyakan dari kita pasti menginginkan prestasi untuk membanggakan diri dan menunjukkan hey you know,dude i can make it! i do it! or mom dad i make u proud of me!

untuk mendapatkan prestasi dan pencapain yang tinggi, perlukah kita mengetahui apasih tujuan kita untuk berprestasi? apasih tujuanku mendapatkan pencapaian ini? atau semua prestasi yang kita dapatkan hanya untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain bahwa kita hebat?

Bagaimana menurut teman-teman?

Menurut saya, hal tersebut tidak akan baik. kira akan terus berpikir gimana sih caranya buat dapet sanjungan terus dari orang lain. kita akan lebih bahagia jika kita tidak menggunakan orang lain untuk menetapkan standar/pengakuan tentang hidup yang baik dan bermakna.

Bisa dibilang memiliki pencapaian untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain adalah sikap dasar dari naluri manusia. Bahkan, pada hierarki yang dikemukakan oleh Abraham Maslow, kebutuhan manusia untuk penghargaan dan rasa hormat menempati urutan keempat. Termasuk urutan yang cukup tinggi menurut Saya. Orang-orang memiliki kebutuhan untuk mencapai hal-hal dalam hidupnya, kemudian mereka butuh usaha tersebut untuk diakui oleh orang lain.

Meskipun terkesan negatif, seseorang yang memiliki kebutuhan terhadap penghargaan dan pengakuan dari orang lain memiliki sebuah motivasi untuk mendorong hal yang ingin diakui bisa terwujud. Sederhananya, apabila seseorang sukses dalam mencapai apa yang ingin dicapainya maka ia akan cenderung memiliki harga diri yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan seseorang yang belum mencapai atau gagal dalam mencapai apa yang ingin dicapainya dalam hidup. Ia akan cenderung memiliki harga diri yang rendah.

Jadi intinya, ada beberapa orang yang menjadikan pencapaian untuk mendapat pengakuan dari orang lain dan ada juga yang hanya untuk kepuasan diri sendiri.

Referensi

Penghargaan dan kebutuhan dasar manusia

Menurut Abraham Maslow dalam Hierarchy of Needs, manusia memiliki lima tingkatan kebutuhan. Pertama, kebutuhan fisik, kedua kebutuhan keamanan, ketiga adalah kebutuhan emosiona, keempat adalah kebutuhan akan rasa penghargaan atau penghormatan. Di level yang keempat ini, manusia butuh rasa hormat dari dalam diri maupun dari orang lain untuk mendapatkan kepercayaan diri dan validasi. Setelah mendapatkan kepercayaan diri dan juga validasi, manusia akan membutuhkan aktualisasi diri. Pada tingkatan ini mereka butuh untuk menyalurkan segala kemampuan dan potensi diri kepada orang lain. Bukan lagi untuk mendapatkan validasi tapi untuk kepuasan diri. Jadi, pada akhirnya segala bentuk pencapaian akan bermuara untuk kepuasan diri, namun untuk mendapat kepuasan diri manusia membutuhkan pengakuan dari orang lain terlebih dahulu.