Benarkah Orang Cerdas Memiliki Sedikit Teman?

Setiap orang tentunya menginginkan untuk memiliki hubungan sosial yang baik dengan banyak orang. Memiliki banyak teman yang baik dan akrab dianggap dapat membuat diri kita jadi lebih Bahagia dan bermakna. Namun, nyatanya tidak semua orang mampu untuk bersosialisasi dengan baik dan dapat memperluas relasi dengan banyak orang. Ada orang yang lebih suka menyendiri dan tidak suka memiliki banyak teman, namun ada pula yang lebih suka dan nyaman jika memiliki banyak teman.

Lantas, apakah benar seseorang yang cerdas memiliki teman yang lebih sedikit dibandingkan seseorang yang biasa-biasa saja?

Picture Source

Arbeiten während des Studiums – so kombinierst du erfolgreich Studium & Arbeit - Willkommen im jobs.ch Job Coach mit News zu Jobs & Bewerbungen

3 Likes

Menurutku memang ada benarnya jika orang yang cerdas itu memiliki lebih sedikit teman dan itu bukanlah suatu hal yang salah sama sekali. Justru dengan kecerdasan tersebut, dia bisa memilih circle pertemanan yang menurut dia berkualitas dibandingkan harus memiliki banyak teman namun kualitasnya kurang baik. Jadi, orang cerdas yang memiliki sedikit teman cenderung memegang prinsip quality over quantity.

Berdasarkan penelitian di British Journal of Technology dalam Azmi (2020), peneliti mencoba menjelaskan mengapa orang cerdas memiliki kepuasan hidup yang lebih rendah saat harus bersosialisasi lebih sering dengan temannya. Penelitian tersebut melakukan survei kepada 15.197 peserta yang berusia antara 18-28 tahun dengan tujuan untuk mengukur kepuasan hidup, kecerdasan, kesehatan mereka. Kesimpulan dari temuan penelitian ini adalah kebanyakan orang yang tingkat kecerdasannya di atas rata-rata cenderung tidak bahagia di keramaian. Akan tetapi, ketika mereka dikelilingi oleh teman atau orang yang disayangi tingkat kebahagiaannya meningkat. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa orang yang cerdas akan mereka bahagia jika mereka dikelilingi oleh orang yang menurut mereka tepat meskipun jumlahnya tidak banyak.

Jadi, aku menyimpulkan bahwa kita tidak perlu takut jika tidak memiliki banyak teman karena penelitian tersebut telah menyatakan bahwa orang yang cerdas adalah orang yang dapat memilih teman yang berkualitas dan baik untuk dirinya.

Sumber

Azmi, N. (2020, 3 April). Orang Cerdas Suka Menyendiri dan Memiliki Sedikit Teman, Kenapa?. Diakses pada 30 Agustus 2021, dari Orang Cerdas Suka Menyendiri dan Memiliki Sedikit Teman.

Sebagai manusia, tentu tidak akan menyangkal bahwa kita membutuhkan teman atau orang lain untuk berkomunikasi serta bertukar pikiran. Namun, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh British Journal of Psychology, benar adanya bahwa orang yang cerdas cenderung memiliki teman yang sedikit. Beberapa kesimpulan dari hasil studi tersebut yaitu:

  • Semakin tinggi IQ seseorang, maka akan semakin berkurang kebutuhannya untuk berkomunikasi dengan orang lain karena mereka akan merasa bahwa mereka bisa menyelesaikan permasalahannya sendiri dan tidak membutuhkan bantuan orang lain.
  • Orang cerdas cenderung lebih suka menyendiri, dalam penelitian tersebut ditemukan juga bahwa kebanyakan orang cerdas cenderung tidak bahagia di keramaian. Tetapi, mereka akan bahagia jika dikelilingi oleh teman atau orang yang disayangi. Setuju dengan pendapat kak @anggapriambudi mereka cenderung mempunyai prinsip quantity over quality

Mereka sebenarnya mampu untuk bersosialisasi, namun mereka tak bersusah -payah untuk harus selalu bersosialisasi. Kecerdasan yang dimiliki tersebut membuat mereka memiliki kebebasan untuk tidak bergantung dengan orang lain sepanjang waktu, sehingga tak jarang juga orang yang cerdas dapat dengan mudah membuat target dalam hidupnya.

Referensi

Orang Cerdas Suka Menyendiri dan Memiliki Sedikit Teman

Setuju dengan pendapat teman-teman diatas, memiliki lebih sedikit teman itu bukanlah suatu hal yang salah. Namun, tak dapat dipungkiri, kita pasti membutuhkan seorang teman walau hanya 1 orang saja. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam British Journal of Psychology menunjukkan bahwa salah satu hal yang membuat seseorang bahagia adalah kehidupan sosial yang baik, semakin sering bersosialisasi dengan banyak teman semakin bahagia hidupmu. Tapi hal ini rupanya tidak berlaku bagi sebagian orang yang tergolong cerdas. Orang yang cerdas justru memikirkan hubungan sosial dengan makna yang dalam, mereka fokus pada hubungan jangka panjang secara objektif. Mengapa harus punya banyak teman, ketika pada akhirnya mereka akan pergi satu per satu. Orang-orang berintelijensi tinggi cenderung lebih memilih untuk menyortir orang-orang yang bisa masuk ke dalam lingkar pergaulannya. Mereka menganggap hangout dan mengobrol dengan banyak orang sekaligus justru membuang-buang waktu. Mereka memilih beberapa teman yang bisa dijadikan sahabat untuk jangka panjang dan menginvestasikan energi serta pikiran untuk memelihara dengan orang-orang tersebut. Ini berarti mereka menghargai hubungan pertemanan yang kuat.

Saya tidak dapat mengatakan setuju atau tidak dengan hal tersebut, meskipun teman-teman lain sudah memberikan mendapat dan memberikan referensi masing-masing. Hal ini disebabkan saya pribadi tidak merasa pintar dan saya juga tidak mempunyai banyak teman.
Teman yang saya miliki hanyalah sekedar orang yang pernah saya temui dan kenal, hanya sebatas kenal dan tidak memiliki hubungan pertemanan yang begitu dekat.

kalau aku sendiri punya pandangan lain sih, dari seluruh lingkungan ku dan orang orang hebat dan cerdas yang aku kenal, ia memiliki koneksi yang sangat luas dan bisa mempengaruhi banyak orang untuk mengambil sisi positif dari nya, memang betul dari pendapat di atas bahwa tidak ada salahnya memilih teman demi kebahagiaan diri, so perbanyaklah koneksi namun filter lah koneksi tersebut.

Aneh ya, kok orang yang cerdas akan merasa bahagia ketika sendirian? Dan mereka cenderung punya teman sedikit. Apa enaknya sih sendirian tanpa teman? Tetapi bukan berarti orang yang tidak suka sendirian itu tidak cerdas lho!

Ternyata semakin tinggi tingkat kecerdasan seseorang yang tinggal di kota-kota besar, mereka merasa kurang bahagia. Sementara itu kebanyakan orang akan menjadi bahagia ketika mereka dikelilingi oleh orang-orang terdekat mereka kebalikannya orang cerdas lebih nyaman jika sendirian. Ini berarti orang cerdas akan semakin tidak nyaman ketika berada di dalam sebuah komunitas yang besar.

Orang-orang yang memiliki kecerdasan tinggi cenderung memiliki berbagai pengecualian untuk tak membutuhkan teman. Orang-orang cerdas biasanya tak merasa puas dengan kehidupan mereka ketika mereka terlalu aktif bersosialisasi. Cara kerja otak orang yang cerdas berbeda dengan orang lain, dan cara mereka berkomunikasi dengan orang Iain juga akan memiliki perbedaan sehingga hanya orang-orang tertentu yang mau berteman dengan mereka.

Pernyataan diatas dapat dikatakan benar mungkin karena orang cerdas memilih untuk hanya memiliki sedikit teman saja. Sebenarnya mungkin mereka bisa mendapatkan banyak teman, tapi jika dipikir lagi mereka jauh lebih memilih kualitas pertemanan dibandingkan dengan kuantitinya.

Mungkin beberapa alasan mengapa orang cerdas hanya memiliki teman, karena cara kerja otak orang yang cerdas berbeda dengan orang lain, dan cara mereka berkomunikasi dengan orang Iain juga akan memiliki perbedaan sehingga hanya orang-orang tertentu yang mau berteman dengan mereka, dan Orang yang cerdas biasanya akan lebih tertarik soal hal-hal yang penting bagi mereka saja, sehingga komunikasi akan mereka taruh di prioritas nomor sekian.