Benarkah Musik dapat Mempengaruhi Menurunkan Tekanan Darah?

Beberapa penelitian menunjukan bahwa musik dapat menurunkan denyut nadi dan tekanan darah, menenangkan napas dan mengurangi hormon stress. Namun tidak semua musik dapat melakukannya.

Beberapa studi menunjukan bahwa musik mempengaruhi sistem saraf otonom dan sistem kardiovaskular. Musik dapat menurunkan denyut nadi dan tekanan darah, menenangkan napas dan hormon stress. Musik klasik paling sering digunakan selama terapi.

Salah satu studi dari Marien Hospital Herne Üniversitätsklinikum di Jerman menemukan bahwa selain musik dari Bach, Strauss dan Mozart, musik heavy metal juga dapat menurunkan tekanan darah. Namun efek yang paling kuat berasal dari musik klasik. Orchestral Suite No. 3 dan Air on a G String karya Bach menurunkan tekanan darah pasien dengan rerata 4,9-7,5 mmHg, atau sekitar dari 140/90 mmHg menjadi 132/85 mmHg. Studi tersebut juga menunjukan denyut nadi turun sekitar 7 denyut per menit.

Ketika paparan terhadap musik selesai, tekanan darah dan denyut nadi meningkat lagi. Tidak ada pengaruh terhadap tekanan darah pada studi terhadap musik dari grup ABBA.

Mengapa berbagai jenis musik yang berbeda memiliki pengaruh yang berbeda juga masih belum diketahui peneliti. Mungkin suara sintetik tidak bekerja sebaik instrumen musik asli, dan vokal juga dapat menginhibsi pengaruh positifnya. Namun penting untuk memahami selera pribadi pasien terhadap musik. Karena bila suatu jenis musik mengganggu, musik tersebut tidak akan berpengaruh terhadap tekanan darah.

Diterjemahkan dari: DW News Healthy Living