Benarkah menjadi orang yang ambisius dapat dijauhi teman?

Ambisi yang kita kenal itu sebagai energi lebih untuk meraih status dan sasaran tertentu, sering juga disamakan dengan energi untuk bekerja keras dan kekuatan kehendak untuk menyelesaikan suatu tugas. Tapi seorang pekerja keras, efisien, efektif, tidak selamanya ambisius. Sebenarnya tak ada salahnya menjadi ambisius. Namun, orang yang kelewat ambisius cenderung memiliki sifat menggebu-gebu alias tak sabaran yang membuat mereka sering mengabaikan aspek-aspek penting, dan hanya fokus pada tujuan saja.

Fokus dengan satu tujuan tanpa mementingkan orang sekitar itu lah yang membuat orang ambisius cenderung tidak disukai oleh teman-temannya. Bahkan untuk meraih status tertentu, orang ambisius bisa menyikut, menjelek-jelekkan, memfitnah, dan tak segan-segan membunuh lawannya dalam persaingan. Hal-hal yang kelihatannya masuk akal untuk dilakukan oleh pribadi-pribadi yang ambisius.
Jadi menurut Youdics benarkah menjadi ambisius itu buruk dan dapat dijauhi teman?

Reference

Eileen Rachman & Billy Latuputty. 2017. Ambisi. Experd Consultant.

1 Like

Ya, dapat, kalau memiliki ambisi yang berlebihan hingga merugikan orang lain. Merugikan orang lain seperti yang sudah anda jelaskan di awal, yaitu memfitnah, menjelek-jelekkan untuk menjatuhkan lawannya. Tujuan orang ambis melakukan itu adalah untuk tidak terkalahkan dari orang/teman-teman lainnya. Ia ingin selalu di atas di antara teman-teman lainnya. Mengingat juga, bahwa segala sesuatu yang berlebihan itu tidaklah baik.
Namun, menjadi orang yang ambis itu tidaklah salah juga. Selama itu masih dalam batas wajar, tidak merugikan orang lain, dan dapat bersaing secara sehat. Juga, tiap orang memiliki prinsip dan keadaan kehidupan yang berbeda. Dan itu merupakan pilihan hak tiap orang untuk menjadi orang yang ambisius. Kita tidak memiliki hak untuk mengatur itu.

Dalam pandanganku apakah orang yang ambisius memiliki pertemanan yang baik atau tidak itu kembali lagi ke pribadinya masing-masing.
Benar sekali bahwa terkadang beberapa orang yang ambisius hanya mementingkan dirinya sendiri. Dalam hal ini juga biasanya kelas unggulan dihuni oleh orang-orang yang individualis. Umumnya orang ambisius memiliki trik-trik khusus dalam meraih ambisinya. Dan tidak sedikit dari mereka yang lebih berhati-hati dalam pertemanan sebab takut trik rahasianya dicuri, lantas tersalip dalam meraih ambisi.

Alasan lain tidak disukainya orang ambisius adalah karena berada di sampingnya membuat usaha kita tak tampak. Kita pun rentan dibanding-bandingkan dengan si ambisius.

Namun, ada juga segelintir orang ambisius yang mungkin dapat dianggap baik. Orang ambisius yang baik akan berpikir hanya untuk membangkitkan potensi dirinya alih-alih menjatuhkan orang lain. Orang seperti ini percaya dengan usahanya dalam mengembangkan diri dan terkadang justru dengan senang hati mengajarkan teman lainnya untuk menguji kemampuan dirinya

Menurut pendapat saya, ambisius tidak ada hubungannya sama sekali dengan dijauhi oleh teman-teman. Karena, jika melihat dari definisi atau pengertiannya, ambisius adalah sikap keras seseorang yang berkeinginan untuk mencapai suatu tujuan atau harapannya.

Sedangkan untuk berteman kita perlu bersosialisasi, tidak mungkin kita memiliki teman tanpa kita pernah mengobrol, berkomunikasi atau melakukan kegiatan lainnya dengan dia. Kemudian teman adalah orang yang mau bersama dalam berbagai situasi dan kondisi, sehingga sebenarnya teman adalah orang yang akan selalu ada, yang seharusnya dipertanyakan atau menjadi pertanyaan adalah, apakah kita sudah mau menerima kehadiran mareka? Atau malah kita yang sebenarnya menutup diri, dan hanya fokus pada satu tujuan sehingga apapun yang ada di samping kita, tidak kita hiraukan?

Bukankan akan jauh lebih baik dan indah jika kita mampu mendapatkan keduanya, mampu mendapatkan apa yang menjadi harapan kita, dan mampu mendapatkan teman yang baik dan ada untuk kita. Karena sejatinya kita adalah makhluk sosial yang pasti suatu saat nanti, kita akan membutuhkan bantuan orang lain. maka pintar - pintarlah menjalani hidup, agar kita tidak merasa rugi suatu hari nanti. pintarlah untuk memanage waktu dan memperhatikan diri, baik secara jasmani ataupun rohani.

Saya rasa menjadi ambisius itu tidak sepenuhnya buruk. Namun saya pun percaya benar adanya jika menjadi abisius berpotensi membuat teman menjauh. Alasannya memang ada beberapa orang di sekitar saya menjadi sosok ambisius yang dijauhi teman lainnya. Mereka dijauhi karena terlalu sibuk dengan tugas dan pekerjaannya sendiri hingga tidak peduli dengan teman lainnya yang mencoba untuk membantu. Ada yang awalnya berteman baik lalu lama kelamaan menjauh karena merasa tertekan dengan memiliki teman yang ambis, muncul rasa insecure atas apa yang dicapai dan sering membanding-bandingkan diri. Ada yang menjauhi si ambis karena merasa diperintah ini itu. Bukannya dibagi adil dan koordinasi dengan baik, justru si ambis memerintah dengan tidak sopan. Tapi, tidak semua orang ambisius seperti itu. Banyak orang yang ambis dan memiliki teman banyak. Orang di sekitarnya pun merasa terbantu dan termotivasi dengan adanya si ambis. Bukan membandingkan atau menjadikannya standard, namun menerapkan prinsip apabila orang lain bisa, maka saya juga bisa.