Benarkah Mengkritik Di Depan Publik Tanda Seseorang Egois?

Kritik merupakan salah satu bentuk penilaian seseorang terhadap orang lain, baik meliputi kinerja atau hasil performa orang lain yang harapannya dapat memberikan encouragement dan apresiasi untuk hasil yang lebih baik. Adanya kritik ini juga diperlukan untuk membangun diri. Namun, dalam penyampaian kritik ini ada yang bilang lebih baik ada orang lain yang tahu. Ada juga yang berpendapat bahwa kritik di depan umum itu bisa dijadikan pembelajaran atau motivasi juga bagi orang lain yang tidak bersangkutan. Perbedaan cara penyampaian ini terkadang membuat kita serba salah apalagi ketika kita tidak mengenal karakter orang yang akan dikritik. Mengkritik secara ‘sembunyi’ dianggap lebih menghargai privasi diri dan mengkritik di depan umum akan terkesan menjatuhkan atau menghakimi (judgement).

Nah menurut kalian, bagaimana menyikapi problema dalam menyampaikan kritik tersebut? Apakah seseorang yang mengkritik di depan umum berarti dia egois karena tidak memikirkan perasaan orang lain? dan mengapa banyak orang yang masih merasa benci ketika ia menerima kritikan?

menurutku, jika ingin diperlakukan dengan baik oleh orang lain maka perlakukanlah mereka dengan baik juga. mengkritik orang lain atas kesalahan yang diperbuatnya bisa dilakukan dengan cara yang lebih private dan tidak didepan umum. jika dilakukan didepan umum itu akan menurunkan rasa percaya dirinya dan untuk kedepannya dia tidak akan berani unjuk diri lagi. jika orang tersebut menanyakan pendapatmu meminta kritik dan saran atas tindakannya, cukup berikan dia apresiasi saat itu didepan umum, jika ingin memberi kritik lakukanlah secara 4 mata agar dia termotivasi.

Mnurut saya, memberi kritik di depan publik bukan berarti kalau orang itu egois. Saya pikir, selama penyampaian kritik disampaikan dengan baik dan tidak menjatuhkan, memberi kriktir di depan umum tidak apa-apa. Kritik yang saya maksud adaah kritik yang membangun agar orang yang di kritik dapat berkembang lebih baik. Sebaiknya, saat penyampaian kritik juga disertai oleh apresiasi.

Menurut kak @Sherlyeza apakah kritik itu selalu untuk mengomentari kesalahan yang dibuat orang lain? Lalu bagaimana jika ternyata seseorang lebih senang dikritik di hadapan banyak orang (mungkin dengan dalih belajar kesiapan mental)? Sebenarnya memang ini sangat bergantung pada karakter masing-masing orang, nah bagaimana cara kita tahu sehingga bisa menempatkan diri tentang cara penyampaian kritik yang sesuai?

Wah, saya sering mendengar perihal ini kak @ClaudiaA. Namun, saya sendiri belum bisa menggambarkan dengan jelas bagaimana bentuk dari kritik yang membangun ini. Bolehkah untuk diberikan insight tentang kritik yang membangun kak?

Menurut saya, kritik yang membangun merupakan kritik yang tidak membuat orang yang di kritik merasa sakit hati, namun malah membuat dia merasa lebih semangat untuk menjadi yang lebih baik. Misalnya, saat sesorang berbuat kesalahan saat presentasi, jangan mengatakan kalau kesalahan itu terjadi karena orang itu bodoh, atau tidak becus. Tapi, bisa lebih menegaskan pada kesealahan yang dilakukan dan solusi untuk kesalahan tersebut. Jangan lupa selalu menyertakan apresiasi seperti, terima kasih, selamat, dan lainnya. Kata-kata apresiasi akan membuat seseorang merasa dihargai.

1 Like

Wah, sepertinya ini poin pentingnya. Selain itu juga, kadang kita lebih terfokus pada orang yang dikiritk daripada perbuatan yang telah dilakukannya. Sepertinya itu bisa menjadi refleksi kita juga. Dalam artian, usahakan untuk tidak melibatkan perasaan pribadi dan diikuti dengan saran yang bisa membantu. Thankyou kak @ClaudiaA

menurutku ini tergantung dengan situasi dan kondisi yang terjadi. misalkan skenario pertama adalah apabila ada seorang pengguna krl yang duduk di bangku prioritas, lalu tidak mempersilahkan ketika ada seseorang yang memang masuk ke dalam kategori dari tempat duduk prioritas tersebut. nah disini aku merasa sah sah saja untuk menegur sebagai pembelajaran. meskipun di ruang publik, situasi seperti ini memang tidak mungkin dilakukan secara private. namun apabila skenario kedua adalah situasi dimana teman kantor, kuliah, dan lain lain yang membuat kesalahan. disini tentu saja kita memiliki opsi untuk melakukannya secara private. dan tentu saja pilihlah secara private, karena ini akan lebih personal dan lebih tidak menghakimi