Benarkah menghilang adalah salah satu cara self healing terbaik?

gambar

Self healing !!

Merupakan proses seseorang untuk menyembuhkan luka batinnya akibat beberapa hal, misalnya trauma dll yang berdampak pada luka batin. Semua orang pasti pernah melakukan self healing dengan cara yang berbeda-beda. Salah satunya adalah dengan cara menghilang beberapa saat, mulai dari sosial media, teman sekitar, yang biasanya selalu gas aja kalau keluar lebih banyak menghindar interaksi dengan orang.

Katanya sih kalau orang sedang self healing kita sebaiknya jangan terlalu mengomentari caranya, karena cara tiap orang berbeda-beda. Karena ketika kita berkomentar dengan cara healingnya mereka akan lebih terbebani dan merusak mentalnya.

Salah satu cara healing yang baru saya dengar adalah menghilang untuk healing, menurutmu bagaimana dengan proses helaing yang satu ini? Coba tulis opini dibawah ini yaaaa.

4 Likes

Wah, wah ini sih biasanya jalan keluar kita lagi puyeng-puyengnya dengan pekerjaan… ataupun ketika lagi banyak pikiran. Yang biasanya fast respon kalo dihubungi malah jadi slow respon banget. Tapi menurut saya ketika kamu masih punya banyak tanggungan dan kamu menjadi orang yang dibutuhkan banyak orang, sebaiknya jangan menghilang secara tiba-tiba. Karena nanti jadinya dzolim ke orang lain. Misal kamu diamanahkan untuk mengurus suatu event, eh kamunya malah ngilang. Itu namanya tidak bertanggungjawab. Alih-alih ngomong untuk heaing, menurut say aitu sangat tidak profesional sih.

Kalau memang butuh waktu untuk menenangkan pikiran, mending dibicarakan dengan orang yang berkepentingan sama kamu untuk minta waktu sebentar, atau selesaikan dulu urusanmu baru ambil waktu untuk healing. Jangan tiba-tiba menghilang, apalagi pas masih sayang-sayangnya. eaaa .

Lebih baik dikomunikasikan ya kalau memang benar butuh waktu. Saya yakin mereka akan memahami kondisimu

1 Like

Memang benar, untuk melakukan self-healing atau penyembuhan diri, kadang orang perlu membuat jarak fisik dari rutinitas, lingkungan, ataupun orang-orang yang sehari-hari ditemui agar ia bisa menangkan pikiran dan berdamai dengan apa yang sudah terjadi. Tapi konsep membuat jarak ini bukan berarti seseorang bisa sepenuhnya menghilang dan berlepas dari tanggungjawabnya. Saya sepakat dengan apa yang dikatakan kak @annisa_shalihah tadi

Kalau yang semacam itu saya lebih suka menyebutnya sebagai kabur. Saya tidak yakin self-healing bisa berjalan dengan baik kalau seseorang yang sebetulnya butuh ketenangan malah meninggalkan masalah (dan berpotensi juga memperumit masalah) di belakangnya.

Saya memahami orang yang sedang kalut biasanya tidak dapat berfungsi dengan baik. Jadi sekalipun ingin, orang itu tidak dalam kondisi mampu menyelesaikan masalah saat itu juga. Di saat-saat seperti itu memang ada baiknya “menghilang” terlebih dahulu. Tapi, untuk mengantisipasi masalah baru, menurut saya ada beberapa hal penting yang harus dilakukan:

  • Apabila sebelumnya masih ada tanggungan yang belum diselesaikan, apabila masih mampu untuk menyelesaikan, selesaikan terlebih dahulu.
  • Bila sudah tidak sanggup, delegasikan tugasmu ke orang lain.
  • Komunikasikan keperluan “menghilang” pada orang yang memiliki kepentingan untuk mengetahuinya seperti rekan kerja, orang tua, pacar dll agar mereka tidak cemas dan membuat keributan yang tidak perlu.
  • Komunikasikan dengan diri sendiri kapan harus kembali. Coba berkomitmen untuk fokus menyembuhkan diri dalam jangka waktu tersebut agar menghilangnya tidak berlarut-larut.

Buat siapapun yang sedang dalam proses healing, semoga lekas diberi kedamaian :slight_smile:

Kalau menghilang sementara dengan aba-aba, saya sepakat, tetapi kalau menghilang tiba-tiba begitu saja, saya tidak sepakat. Menghilang tiba-tiba tanpa aba-aba (meskipun niatnya hanya sebentar) pasti membuat seseorang atau bahkan beberapa orang lain merasa kehilangan, lantas bisa jadi malah berujung kekhawatiran berlebih. Kemudian jika mereka malah mencari dan akhirnya menemukan, justru tujuan ‘healing’ tadi bisa gagal tercapai.

Saya setuju jika menghilang karena butuh ‘istirahat’ sejenak, bukan dengan niat melarikan diri (dari apa pun maupun siapa pun). Menghilanglah pada saat dan kondisi yang tepat, yang tidak merugikan diri sendiri atau orang lain. Lebih baik pamit dengan orang-orang yang berkepentingan sebelum menghilang. Lalu istirahatlah sampai benar-benar merasa siap untuk ‘kembali’.

1 Like

Menghilang mungkin bisa jadi opsi untuk melakukan self healing. Tapi mungkin bukan hanya menghilang dari semua orang ya. Lebih tepatnya adalah menghindari hal-hal yang bisa mendestruksi jiwa kamu.

Hal-hal itu bisa berarti orang, tempat, atau benda-benda yang mungkin akan memicu rasa sakit atau tidak nyaman yang kamu rasakan.

Misalkan, rumah yang selalu berisik karena pertengkaran bisa sangat merusak mental. Maka, kita bisa menghindari rumah itu sejenak atau mungkin dalam jangka waktu yang sangat lama.

Atau, jika ada orang yang sangat toxic. Apa-apa tentang kita selalu ia komentari sampai membuat kepercayaan dirimu turun. Kamu perlu menghilang dari orang itu jika ingin self healing.

Lalu bagaimana jika kaitannya dengan stress akan pekerjaan di kantor atau di kampus?
Sebelum memutuskan untuk menghilang sebaiknya pikirkan kembali apa yang membuatmu merasa tidak nyaman. Apakah orangnya, mungkin atasan atau temanmu? Komunitas atau tempatnya? Atau tugas yang sedang kamu kerjakan?

Semua sumber ketidaknyamanan bisa ditangani dengan solusi yang berbeda. Jika tidak nyaman dengan atasan atau teman, kamu bisa menghindari kontak dengan mereka tanpa harus meninggalkan kewajiban. Jika tidak nyaman atau lelah dengan tugas yang sedang dikerjakan, maka bisa refreshing sejenak dengan menentukan waktu kapan harus kembali mengerjakan tugas.

Kalau menurutku yang terpenting saat melakukan self healing adalah jangan sampai melupakan kewajiban dan merugikan orang lain.

Jika pertanyaanya adalah benarkan menghilang adalah salah satu cara self healing terbaik?

Jawabannya belum tentu. Tidak semua orang harus menghilang saat ingin menyembuhkan diri. Banyak kegiatan lain yang bisa kita lakukan untuk menyembuhkan diri. Bisa dengan latihan meditasi. Jika tidak cocok dengan meditasi, bisa melakukan hal lain yang membantu kita untuk mengistirahatkan pikiran dari kesibukan yang tak henti. Bisa dengan mewarnai, berenang, olah raga, merajut, ataupun meracik kopi.

Melihat beberapa opini temen-temen disini rata-rata beranggapan kurang setuju ya, berbeda dengan saya, saya rasa sah-sah saja menghilang ada;ah salah satu cara terbaik untuk healing. Karena cara healing tiap orang berbeda-beda. Kita tidak bisa seenaknya menjudge orang yang memilki cara healing seperti itu adalah orang yang tidak profesional dll.

Pahami dulu menghilang disini yang dimaksud seperti apa? Menghilang dari sosial media kah? atau bahkan menghilang dari circle teman tongkrongan kah? dan menghilang lainnya yang pada intinya membatasi interaksi sosial dengan orang lain.

Ada saatnya tanpa bercerita kepada orang lain tentang persoalan diri adalah jalan terbaik untuk menenangkan diri. Menghindar dari sosial media maupun bertemu orang untuk beberapa saat saja untuk meminimalisir sakit hati. Karena saya rasa terkadang kalau kita berusaha healing dan ternyata orang yang nyletuk kurang mengenakkan hati malah hal tersebut saya rasa sangat merugikan diri orang yang sedang healing. Jadi lebih baik sendiri, menenangkan diri, melakukan aktivitas lain yang diinginkan dan meminimalisir bertemu dengan orang.

Karena pada umumnya orang-orang yang sedang healing mereka hanya butuh pendengar, butuh ditenangkan tidak dijudge. Karena tidak ada jaminan ketika kita bercerita ke seseorang yang kurang bisa mengerti kita, yang ada malah akan lebih sakit.

1 Like

Saya belum benar-benar memaknai sih arti dari self healing di sini, mungkin istilah menurut versi saya ya berdasarkan diskusi di sini adalah istirahat. Istirahat adalah suatu keadaan yang tenang, relaks, dan tanpa tekanan. Mengambil waktu istirahat sebentar ketika melakukan berbagai aktivitas yang mengabiskan energi bukanlah sesuatu yang salah, karena setiap manusia membutuhkan waktu untuk tenang agar tubuh kembali segar dan menjernihkan pikiran agar fresh.

Apabila kita butuh waktu sendiri untuk istirahat dari aktivitas melelahkan, it’s okay untuk sebentar menjauh dan lakukan aktivitas yang membuat kamu happy dan enjoy. Karena istirahat bukan berarti tidak melakukan apa-apa sama sekali, apabila dengan bermain gadget atau menonton televisi bisa membuat pikiranmu fresh maka lakukanlah.

Adapun dengan arti kata “menghilang” di topik ini, saya pun masih bertanya-tanya… bukan kah menghilang artinya tidak kembali? Atau kah menghilang sementara? Maka dari itu saya memilih “istirahat” menjadi kata yang tepat, karena istirahat di sini adalah mengambil waktu sebentar untuk menenangkan diri atau self healing sendiri, setelah itu kita tetap melanjutkan rutinitas kita seperti biasa :relaxed:

1 Like

Saya setuju dan satu pemahaman dengan Ariana_Belle. Sel healing lebih merujuk pada istirahat.

Semua orang berhak menyegarkan pikirannya. Apakah dengan cara menghilang itu cara yang terbaik? Tidak selalu. Pertanyaan “terbaik” kurang cocok untuk mendeksripsikan tentang kegiatan-kegiatan yang melahirkan banyak representasi jiwa dan raga. Secara jiwa, beberapa orang mungkin menganggap hilang bukan solusi terbaik atau sebaiknya. Secara raga, bisa jadi hilang adalah solusi terbaik. Pada intinya, self healing mengikuti pengguna.

Mungkin saran saya, self healing bisa dilakukan dengan cara trial and error. Mencoba-coba mencari kebahagiaan adalah tindakan yang produktif. Siapa tahu kalau itu membuat seseorang mengalami lonjakan jiwa dan raga. Selamat mencoba!