Benarkah menahan kentut buruk untuk kesehatan ?

Kita seringkali menahan kentut jika sedang didalam situasi yang genting seperti sedang rapat, tempat les, atau ketika sedang bersama sang kekasih. Namun sebenarnya apakah dengan menahan kentut dapat membuat buruk kesehatan kita ?

Akibat Menahan Kentut

Dokter mana pun tidak akan pernah setuju apabila ada seseorang yang berusaha untuk menahan kentut, karena jika kita melakukannya akan berdampak buruk bagi kesehatan sendiri.

Para ahli menyatakan bahwa kentut merupakan bagian alami dari sistem pencernaan tubuh, sehingga jika kita berusaha menahannya akan sangat merugikan diri kita sendiri. Menahan kentut dapat menyebabkan gas dalam perut menumpuk sehingga bisa mngakibatkan perut kembung, dan gejala tidak nyaman lainnya. Dan yang paling buruk, menahan buang gas dapat menyebabkan wasir atau usus semakin membesar.

Berikut beberapa bahaya yang bisa timbul karena menahan kentut :

  1. Perut kembung. Kembung pada bagian perut merupakan suatu gangguan yang membuat penderitanya merasa sangat tidak nyaman, seperti begah dan bersendawa. Gangguan ini terjadi akibat adanya penumpukan gas yang berlebihan pada saluran pencernaan seperti pada lambung dan usus.
  2. Menurunnya nafsu makan, Perut kembung atau terjadinya rasa begah di perut membuat keadaan seseorang menjadi sangat tidak nyaman. Ia akan merasa perut terasa penuh. Hal ini bisa menyebabkan hilangnya nafsu makan.
  3. Kram pada perut. Kelebihan gas yang terjadi pada salah satu bagian usus, dapat mengakibatkan gangguan kram pada perut. Sehingga penderita merasakan sakit yang melilit pada daerah perut, maupun gejala lainnya.
  4. Wasir. Menahan buang gas atau kentut mengakibatkan wasir. Hal ini terjadi karena adanya gerakan yang berlebihan pada organ dubur pada saat menahan kentut agar tidak keluar. Gerakan tersebut membuat otot-otot di dubur menegang dan memicu melebarnya pembuluh darah.
  5. Infeksi diverticulosis. Diverticulitis merupakan pembentukan kantung-kantung kecil pada lapisan usus besar. Kantung-kantung kecit (divertikula) tersebut terbentu karena adanya peningkatan tekanan pada titik-titik lemah dari dinding usus oleh gas, limbah, atau cair. Jika hal ini terjadi maka bisa menyebabkan sakit parah pada bagian perut, demam, mual, maupun terjadinya perubahan pada kebiasaan buang air besar.
  6. Peritonitis. Peritonitis merupakan peradangan peritoneum, yaitu jaringan yang melapisi dinding bagian dalam perut yang mencakup sebagian besar organ perut. Gangguan ini terjadi akibat infeksi dari bakteri maupun jamur. Selain itu peritonitis juga bisa terjadi akibat adanya luka atau karena adanya infeksi diverticulosis kronis yang menyebabkan tumpahnya limbah yang berasal dari usus. Kondisi ini bisa membuat seseorang harus segera mendapatkan pertolongan medis.
  7. Keracunan gas. Kentut bukanlah racun. Meskipun terkadang ia keluar tanpa kita sadari dan membuat kita malu dihadapan orang lain, akan tetapi jika kita berusaha menahannya maka gas tersebut akan menyebabkan tekanan parsial dalam rongga usus dengan intensitas lebih tinggi daripada tekanan parsial di dalam darah. Hal tersebut dapat berakibat masuknya gas ke dalam pembuluh darah yang terdapat di dinding usus, dan pada akhirnya akan beredar ke seluruh tubuh.
  8. Kentut semakin berbau menusuk. Seperti penjelasan di atas, bahwa kentut terdiri dari beberapa kumpulan gas seperti hidrogen sulfida, yang mana senyawa tersebut menyebabkan kentut kita berbau. Apabila seseorang sering menahan kentut, maka akumulasi dari unsur belerang atau sulfur yang merupakan bagian dari senyawa hidrogen sulfida akan semakin menumpuk, dimana hal tersebut bisa membuat bau kentut semakin tidak sedap atau berbau menusuk saat keluar nantinya.
  9. Cepirit. Saat kita menahan kentut terlalu lama, maka akan terjadi akumulasi gas hidrogen sulfida dalam usus. Selain menyebabkan bau yang kian menusuk pada kentut, unsur belerang atau sulfur yang menumpuk juga bisa menimbulkan cepirit atau keluarnya sedikit ampas tinja. Insiden ini sangat umum dialami orang-orang dengan gangguan pencernaan, yang karena sesuatu dan lain hal terpaksa harus menahan kentut.

Referensi