Benarkah laki-laki cenderung akan sering berselingkuh daripada perempuan?

gambar

Kalau bicara soal perselingkuhan pasti tidak akan ada habisnya, banyak sekali dan cukup kompleks faktor yang mempengaruhi perselingkuhan. Ada yang karena kesalahan kedua pihak, atau salah satunya. Apapun itu persoalannya bukan berarti diselesaikan dengan berselingkuh kan?

Saya rasa laki-laki akan lebih cenderung dengan mudahnya berselingkuh, kata teman saya “Kalau ada masalah jangan lari kepelukan perempuan lain, tapi ke Tuhan”.

Tapi menurutmu bagaimana, apakah hal ini sesuai bahwa laki-laki akan cenderung mudah berselingkuh?

4 Likes

Hahaa menarik sekali, sepertinya kak @danialbramanta ada pengalaman pribadi terkait perselingkuhan ya *canda kak Danial :sweat_smile:

Setau saya, sepenglihatan saya di lingkungan saya memang seperti itu. Kebanyakan yang berselinkuh adalah laki-laki. Kurang tau pasti sih alasannya apa karena saya sendiri bukan laki-laki. Tapi saya sebagai perempuan sangat tidak bisa mentolerir sebuah perselingkuhan, apapun itu alasannya saya rasa perselingkuhan bukanlah cara untuk menyelesaikan persoalan.

Mungkin jika dilihat perbedaan laki-laki dan perempuan memang perempuan cenderung lebih setia kepada pasangan (tapi bukan berarti saya mendoktrin bahwa laki-laki tidak ada yang setia yaaa). Tapi jika dilihat dari prosentase memang laki-lakilah yang mudah untuk berselingkuh, sepertinya laki-laki tidak cukup ya jika hanya dengan satu perempuan saja?

Lebih seru lagi nih jika ada persepsi dari laki-laki terkait fenomena ini.

1 Like

Serasa terpanggil nih sebagai kaum laki-laki yang tidak pernah selingkuh HAHAHAA. Jujur saja sih selama menjalin hubungan saya tidak pernah selingkuh, yang ada malah ditinggal dan ternyata setelah putus langsung dapat pasangan yang baru. Terus kira-kira kapan tuh pendekatannya? Apakah selama merajut hubungan sudah ada pendekatan dengan laki-laki lain?
Hmm tapi yasudahlah semua sudah menjadi masalalu :sweat_smile:

Menurut saya perselingkuhan tidak dilihat dari laki-laki atau perempuannya, tapi memang hal tersebut terjadi karena berbagai faktor. Kalau kak @Diah_Atika_Sari selalu menjumpai laki-laki yang akan mudah selingkuh, saya malah sebalikna. Tapi nih ya perempuan kalau selingkuh itu pinter banget, alasannya pasti “Ini lo cuma teman”. Hahaa temen-temen dan lama-lama jadi demen iya gasih?

Berbeda dengan laki-laki dia kalau selingkuh pasti bodoh, kurang pintar menyembunyikan HAHAA.

Kalau ngeliat data yang ada di amerika, memang laki2 lebih banyak yang selingkuh dibandingkan dengan wanita. Selingkuh disini artinya berhubungan seksual dengan wanita/pria yang bukan istri/suaminya. Tapi ada data yang menarik dari infografik di bawah ini,

image

Secara rata-rata, laki2 yang selingkuh sebanyak 20%, sedangkan wanita yg selingkuh sebanyak 13%. Tapi tidak selalu laki2 lebih banyak yg selingkuh dibanding wanita. Bagi orang yang berumur 18-29 tahun, lebih banyak wanita yang selingkuh dibanding laki2 (11% berbanding 10%).

Gap laki2 (dibandingkan wanita) lebih banyak yang selingkuh di usia tua adalah orang2 yang berumur diatas 60 tahun. Kalau dilihat dari sisi biologis, jelas aja wanita tidak terlalu terpikir untuk selingkuh di usia itu hehehe

Kalau menurut saya, jaman sudah berubah. Di jaman yg serba materialistis seperti saat ini, wanita sangat mudah tergoda untuk melakukan selingkuh, terutama apabila selingkuhannya bisa memberikan kemapanan finansial yg lebih besar dibandingkan suaminya. Belum lagi efek sosial media yg serba show off, banyak wanita yg tergiur untuk berperilaku seperti itu.

Kalau di lingkungan saya sendiri, banyak juga wanita yg “terang2an” selingkuh, dan alasan yg paling utama adalah finansial. Alasan kedua adalah tidak adanya chemistey lagi dengan suaminya.

So, pernyataan bahwa laki2 lebih banyak yg selingkuh tidak sepenuhnya bener ya… dunia sudah kebalik :grin:

2 Likes

Menurut saya, laki-laki maupun perempuan memiliki potensi untuk melakukan perselingkuhan. Memang benar, sepengamatan saya biasanya sih memang laki-laki yang sering dijumpai melakukan perselingkuhan. Biasanya si laki-laki sudah bosan dengan pasangannya dan berusaha menjalin hubungan baru dengan orang lain. Atau memang mudah tergoda dan tertantang untuk menaklukan perempuan lain.

Tapi saya juga pernah mendengar “walaupun laki-laki menjalin hubungan dengan banyak wanita secara bersamaan, hanya ada 1 wanita yang benar-benar ada di hatinya”. Hmmm ini menunjukkan bahwa perselingkuhan yang terjadi tidak benar-benar melibatkan perasaannya, melainkan hanya nafsu belaka.

Adapun tidak sedikit juga sih perempuan yang melakukan perselingkuhan. Saya pun mengiyakan biasanya perempuan berselingkuh alasan terbesarnya adalah alasan finansial. Perempuan lebih tergoda dengan kemapanan si laki-laki, apalagi kalau sudah dibelikan ini itu. sehingga mudah saja untuk beralih dari pasangan sebelumnya. Sebenarnya ini hal yang wajar, karena kalau dari kacamata perempuan, dia akan memilih orang yang bisa memenuhi kebutuhannya. Walaupun harta itu juga ujian sih bagi pasangan tersebut, karena si laki-laki bisa melakukan perselingkuhan dengan iming-iming harta kepada perempuan lain.

Mungkin dibandingkan “laki-laki cenderung akan sering berselingkuh daripada perempuan”, aku lebih setuju dengan “laki-laki cenderung akan sering ketahuan berselingkuh daripada perempuan” :rofl:

Sepertinya laki-laki ataupun perempuan di zaman sekarang sama-sama punya kemungkinan yang sama untuk berselingkuh.

Mungkin ada faktor-faktor perubahan zaman yang menyebabkan perubahan ini. Jika dulu perempuan lebih sering diam di rumah, sementara laki-laki sering keluar untuk bekerja dan lain-lain, hal itu mendorong laki-laki mudah untuk berselingkuh. Selain itu, dulu banyak perempuan yang menggantungkan hidupnya pada pasangannya, sehingga rasa setianya mungkin tinggi. Atau ada ketakutan sendiri jika berselingkuh bagi perempuan karena hidupnya bergantung pada suaminya.

Namun sekarang, banyak perempuan yang mandiri terhadap finansial. Sehingga ada perempuan yang mencari laki-laki untuk memenuhi kesenangannya, kalau dia merasa tidak cukup bahagia dengan pasangannya, ia juga bisa berselingkuh. Atau sebaliknya, perempuan sudah lebih melek akan pentingnya finansial sehingga ia mencari pasangan berdasarkan harta. Jika ada yang lebih kaya, ia bisa berselingkuh.

Selain itu, sekarang kita bisa berkenalan dengan orang dari mana saja. Jalan untuk ‘nyaman’ dengan orang lain lebih terbuka lebar.

Tapi, mengapa yang terlihat sering berselingkuh tetap laki-laki?

Mungkin karena ini, ehehehe

1 Like

Menurut saya, perilaku cheating tidak hanya terdapat pada laki-laki saja, perempuan juga bisa cukup handal dalam melakukan perselingkuhan. Tetapi memang pada kenyataannya, yang sering terlihat melakukan perselingkuhan adalah laki-laki.

Menurut saya, saya sedikit aneh. Saya menormalisasikan laki-laki lebih cenderung selingkuh karena mereka adalah makhluk pemburu dari dulu. Budaya yang sudah tertanam dimasyarakat adalah, laki-laki akan mencari perempuan terbaik yang kemudian akan dijadikan sebagai pendamping hidupnya kelak, dan perempuan adalah makhluk yang setia menunggu. Menunggu siapa yang akan memilihnya, siapa yang akan meminangnya. Normalnya manusia mencari bibit unggul untuk kemudian dijadikan investasi di masa depan, bukan?

Jadi, sembari mereka mencari yang terbaik, mereka akan mempertahankan yang ada dulu sebagai jaminan apabila belum juga menemukan yang lebih baik dari yang sudah ada.

Saya juga pernah membaca sebuah artikel yang mengungkapkan kalau perilaku cheating ini juga merupakan bagian dari ekplorasi diri. Laki-laki cenderung untuk berselingkuh karena dia ingin merasakan emosi baru yang sebelum-sebelumnya menurutnya sudah membosankan. Pria rentan akan ini karena mereka tumbuh dengan pengajaran bahwa laki-laki harus menekan emosinya. Jadi mungkn saja cheating ini sebagai bentuk eksplorasi diri untuk menemukan kebebasan diri dan mencari tahu siapa mereka dulu dan sekarang.

Saya sering mengamati fenomena ini, laki-laki yangcenderung nakal dan suka selingkuh diusia muda dan ketika dia sudah mencapai titik puncaknya dan menemukan yang terbaik menurutnya, dia menjadi laki-laki yang setia kepada keluarganya. Dan sebaliknya, ada yang begitu setia sewaktu muda tetapi setelah berkeluarga malah lebih sering berselingkuh. Kalau teman-teman saya bilang sih, dia terlambat menikmati masa muda nya.

Jadi memang ada fase dimana laki-laki akan melakukan perselingkuhan. Yang mentalnya kuat akan secara terang-terangan untuk berselingkuh, dan yang mentalnya kecil akan melakukan selingkuh batin. wkwkwk

2 Likes

Saya menganggapnya seperti pembelajaran diri untuk menjadi lebih bijak. Pengalaman yang dirasakan sendiri bisa langsung memberi dampak karena dia sendiri yang melakukan dan tahu rasanya. Selingkuh bagaimanapun kondisinya akan selalu dalam konotasi buruk, maksudnya benar-benar tidak ada siapapun yang memebenarkan kegiatan selingkuh sebagai perilaku yang baik untuk dilakukan. Nah, tapi manusia merupakan tempatnya salah, dosa, dan khilaf bukan?

Kalau pertanyaan @danialbramanta mengenai Benarkah laki-laki cenderung akan sering berselingkuh daripada perempuan? saya membacanya saja sudah menimbulkan asumsi awal bahwa bagaimanapun juga laki-laki cenderung untuk berselingkuh. Ditambah lagi kata ‘Benarkah’ sudah seperti penilaian awal saja kalau laki-laki dekat dengan kegiatan perselingkuhan.

Saya pernah membaca buku Men from Mars, Women from Venus yang ditulis oleh John Gray pada 1992. Terdapat satu poin mengenai laki-laki yang memang cenderung membuat adanya kegiatan perselingkuhan yaitu desakan dalam memenuhi kebutuhan seksual yang didasari oleh fungsi otak.

Ukuran otak tidak mempengaruhi kepintaran atau pun IQ seseorang. Otak laki-laki lebih rentan dibandingkan dengan otak perempuan. Selain itu, otak laki-laki mengalami perubahan seksual yang dipengaruhi oleh hormon testoterone. Gray (1992)

Coba kita lihat apa saja sub kegiatan yang dilakukan ketika selingkuh, mana ada selingkuh dengan orang lain yang hanya karena iseng apalagi hanya selingkuh dengan sebatas memendam rasa suka.

Sepakat sih sama statement ini, apalagi alasan2nya juga make sense banget… wanita jaman sekarang sudah banyak yang mandiri, jadi apa yang bisa dilakukan laki2 bisa juga dilakukan wanita.

Ada yg menarik dari kasus temen saya, disaat dia mengandung anak pertama, suaminya ketahuan selingkuh dengan wanita lain. Marah, kecewa dan sedih jadi satu… Tapi reaksinya itu yang menarik, bukannya memilih cerai, tapi dia mengatakan someday ketika aku sudah mandiri, aku akan membalas (selingkuh) sama seperti yg dia lakukan ke aku. Aku bertahan hanya demi anak, tetapi secara hubungan, sudah rusak sejak dia selingkuh.

Kenyataannya, disaat dia sudah mandiri, dia memang benar2 selingkuh dengan laki2 yg diinginkannya. Tidak hanya satu, tapi banyak. Dia sudah tidak percaya lagi dengan istilah komitmen dan loyalitas. Mungkin dia trauma ketika suaminya selingkuh, padahal dia sedang mengandung anak pertama ya.

Dan yang bikin selingkuh menjadi jauh lebih mudah lagi… ya adanya sosial media… kita bisa saling “mengenal” walaupun tidak ada hubungan sama sekali sebelumnya.

Kalau urusan selingkuh, masalahnya jadi kompleks ya, serumit cinta itu sendiri :rofl::rofl::rofl:

Dan sekarang wanita berperan sebagai pemburu juga… (pemburu dalam artian mencari nafkah).

Wanita mengganggap bahwa dirinya dan laki2 adalah sama. Apa yg bisa dilakukan oleh laki2 bisa juga dilakukan oleh wanita. Mindset kaya gini yang membuat wanita jadi lebih rentan untuk melakukan selingkuh.

Percaya ngga percaya, banyak wanita saat ini yang mempunyai simpanan… tentunya wanita yang mandiri secara finansial ya.

Kalau dalam konteks wanita, wanita yang kemandirian finansialnya kuat akan selingkuh terang2an, dan yg ngga mandiri akan selingkuh batin :rofl::rofl::rofl:

Hahaha benar sekali kak, jika kita lihat secara umumnya di lingkungan memang laki-laki cenderung lebih mudah ketahuan jika berselingkuh. Entah karena apapun itu tapi memang kenyataannya begitu hahha. Tapi yang perlu diingat lagi kedua gender memiliki potensi yang sama dalam berselingkuh.

Banyak sekali alasan mengapa perselingkuhan itu ada, mulai dari adanya rasa tidak nyaman lagi dengan pasangan dan lebih nyaman dengan orang lain, labilnya pasangan dan persoalan kompleks lainnya.

1 Like

Eh, iya juga ya… Saya pernah liat video beberapa waktu kemarin yang mengemukakan fakta dari cewe, salah satunya adalah “cewek bisa mencintai 2 laki-laki, tanpa ketahuan oleh keduanya”. Sontak saya kaget, lho kok bisa? Anehnya waktu saya liat komen isinya para kaum hawa pada muncul dan banyak dari mereka bilang kalo fakta itu benar adanya. Soalnya gimana ya, kadang kita mewajarkan cewek ngajak cowok untuk keluar bareng. Bahkan ketika si cewek terang-terangan nyender ke pundaknya, atau bahkan pegangan tangan, kita masih bisa bilang “merek cuman temen kok”

Beda halnya kalau cowok ngajak cewek untuk keluar bareng, biasanya ada indikasi si cowok suka sama si cewek. Apalagi kalau si cowok berani ngelus kepalanya atau gandeng tangannya, fix banget ini mah si cowok pasti suka ceweknya. Makanya cowok gampang banget ketahuan kalau selingkuh.

2 Likes

Saya tidak bisa bilang benar atau tidak, sih, karena saya rasa selingkuh ini adalah kebiasaan yang tidak ada kaitannya dengan gender. Semua manusia punya peluang yang sama untuk melakukannya, yang membuatnya berbeda adalah level kesetiaan masing-masing pribadi.

Kemungkinan yang saya pikir adalah anggapan ini bisa jadi benar sebab jumlah perempuan yang lebih banyak dibanding laki-laki, maka lelaki lebih mudah sengaja atau tidak sengaja menemukan wanita lain lagi yang ternyata sesuai seleranya(?).
Pun, saya sepakat dengan salah satu pernyataan di komen yang menyebut bahwa mungkin lebih tepatnya “lelaki lebih sering ketahuan selingkuh” dibanding perempuan, sebab menurut pengalaman dan pengamatan saya memang lelaki itu susah menyembunyikan sesuatu, sementara perempuan lebih ahli mencari tahu sesuatu. Wkwk…

1 Like

Wah ini menarik ya, fenomena perselingkuhan yang didasari oleh adanya ‘trauma’ di masa lalu.

Memang alasan untuk orang berselingkuh itu bisa bermacam-macam dan setelah tahu kisahnya juga kita tidak bisa menyalahkan satu pihak saja.

Aku pernah menonton drama korea soal perselingkuhan, ada tiga laki-laki yang diceritakan dan semuanya berselingkuh. Tapi alasan ketiga laki-laki itu berbeda semua. Tanggapan dari istrinya juga berbeda-beda. Ada yang ikhlas, ada yang mempertahankan suaminya mati-matian, ada yang masih belum tau.

Tapi yang jelas memang perselingkuhan ini bisa membuat luka yang dalam bagi orang yang diselingkuhi ataupun yang jadi selingkuhan. Apapun gendernya, sepertinya tidak ada orang yang suka jika kepercayaannya dihancurkan oleh orang yang ia sayangi.

1 Like

Perselingkuhan bukan hanya didasari atas hasrat untuk berhubungan seksual dengan pasangan yang lebih menarik. Salah satu alasan utama pria berselingkuh karena kurangnya kedekatan secara emosional dengan pasangan.Jika pasangan kurang kedekatan emosional, maka risikonya lama-kelamaan pasangan dapat menjadi kurang menghargai keberadaan satu sama lain. Kurangnya rasa penghargaan inilah yang kemudian menjadi salah satu kunci utama pria membangun kedekatan emosional dengan orang lain yang bisa memberikannya penghargaan.

Berbeda dengan pria, wanita perselingkuhan sering bermula dari perasaan sendiri yang tidak bahagia dan merasa diabaikan oleh pasangan. Pada dasarnya, wanita menginginkan sosok yang mengaguminya, sehingga dia merasa menarik. Jika ia diabaikan oleh pasangannya, maka perselingkuhan menjadi cara bagi wanita untuk mendapat perhatian yang mereka inginkan dari pria lain. Selain itu, sebagian wanita berselingkuh saat mereka sedang stres atau mengalami perubahan besar di dalam hidupnya, misalnya saat kehilangan pekerjaan atau gagal dalam bisnis. Pada saat ini, selingkuh dapat menjadi jalan keluar yang dapat menenangkan dirinya, mengalihkan perhatiannya, atau membuatnya merasa kembali berharga.

Saya percaya bahwa hal tersebut benar adanya, dalam segi persentase jumlah laki-laki yang berselingkuh lebih tinggi ketimbang perempuan. Hal tersebut tidak lepas dari ketidaksetaraan gender pria dan wanita. Masyarakat kita masih memandang pria sebagai mahluk yang lebih superior dibanding perempuan. Begitupun dalam dalam masalah hubungan percintaan bahkan hubungan seksual.

Contohnya dalam kehidupan percintaan anak remaja, anak lelaki yang mudah berganti-ganti pasangan (Playboy) justru dianggap keren bahkan oleh anak-anak perempuan.

Dalam kehidupan sehari-hari laki-laki juga dianggap biasa saja dan dimaklumi ketika “genit” terhadap banyak perempuan.

Dalam kehidupan berumahtangga laki-laki selalu mendapat pembenaran tentang kebutuhan seksualnya yang tak dapat ditahan. Padahal laki-laki (suami) ataupun perempuan (istri) seharusnya bersama-sama menjaga keutuhan rumahtangga apapun alasannya. Termasuk dorongan dan kebutuhan seksual. Misal jika keduanya tinggal berjauhan.

Perempuan menempati posisi yang tidak cukup menguntungkan bahkan dalam kasus perselingkuhan. Acapkali perempuan juga masih harus disalahkan ketika pasangannya berselingkuh. Kurang cantiklah, tidak pandai memasaklah, cerewet dll.

Sedangkan untuk perempuan yang menjadi selingkuhan juga tak kalah salah. Mereka akan dianggap pelakor, perusak rumahtangga dll. Padahal banyak kasus bahkan perempuan tersebut adalah korban penipuan dimana laki-lakinya mengaku bujang atau bahkan duda.

Sedangkan jika ada perempuan yang berselingkuh misalnya karena kebutuhan finansial karena minimnya penghasilan suami atau karena kebutuhan seksual karena suami sakit, ia akan dianggap tidak pandai bersyukur bahkan perempuan murahan.

Wah keren sekali kak @Nicky sampai ada data pendukung yang dilampirkan hahhaa. Jka melihat dari data memang benar ya ternyata laki-laki akan lebih cenderung mendua dibanding perempuan. Jadi ingat beberapa hari lalu ada teman yang bilang kalau cowok itu memang tidak akan cukup dengan 1 perempuan saja hahahaa. Tapi saya rasa tidak semua laki-laki seperti itu, masih banyak laki-laki yang bisa komit dengan 1 perempuan saja.