Benarkah Kualitas Pendidikan di Indonesia Masih Jauh dari Finlandia?

Finlandia memang telah dikenal sebagai salah satu negara dengan kualitas pendidikan terbaik di dunia. Berbeda dengan Indonesia yang harus menghadapi ujian setiap akan naik jenjang, pelajar di Finlandia hanya menghadapi 1 ujian nasional ketika mereka berumur 16 tahun. Tidak hanya minim pekerjaan rumah, pelajar di Finlandia juga mendapatkan waktu istirahat hampir 3 kali lebih lama daripada pelajar di negara lain. Namun dengan sistem yang terlihat lebih leluasa, mengapa sistem pendidikan di Finlandia dinilai yang terbaik? Benarkah kualitas pendidikan kita masih jauh dari mereka? Yuk bagikan pendapatmu!

Sumber Gambar

Sekolah Cuma 5 Jam, Tanpa PR & Ujian Nasional, Kenapa Pelajar di Finlandia Bisa Pintar?

PERBANDINGAN PENDIDIKAN DI INDONESIA DAN FINLANDIA.

  1. Tak seperti di Indonesia, di Finlandia, anak tak diukur dari 6 tahun pertama mereka mengenyam bangku pendidikan. Di Indonesia, 6 tahun pertama anak bersekolah, yakni di sekolah dasar, mereka sudah dinilai. Nilai mereka dianggap mempengaruhi prestasi.

  2. Hanya ada satu tes standar wajib di Finlandia, yakni ketika mereka berusia 16 tahun. Sedang di Indonesia, anak kelas 1 SD pun sudah dibebani ujian akhir semester.

  3. Semua anak, pintar atau tidak, belajar di kelas yang sama. Di Indonesia, ada kelas akselerasi, ada kelas regular, ada juga kelas internasional. Kelas seakan menjadi jurang.

  4. 30 persen anak-anak di Finlandia memperoleh beasiswa selama 9 tahun untuk sekolah.

  5. 66 persen anak di Finlandia mengenyam pendidikan hingga perguruan tinggi. Di Indonesia banyak anak putus sekolah.

  6. Tak ada jurang yang terlalu lebar yang membedakan siswa yang terpandai dan paling tertinggal di kelas. Di Indonesia, yang pintar dan yang dianggap tertinggal jurangnya sangat tampak.

  7. Kelas sains di Finlandia diisi maksimal 16 siswa sehingga mereka dapat praktik dan melakukan penelitian. Di Indonesia, hanya sekolah tertentu yang punya laboratorium yang memenuhi standar. Itu pun digunakan banyak siswa.

  8. 93 persen orang Finlandia adalah lulusan sekolah tinggi. Di Indonesia, tak sampai setengah penduduk yang terdaftar mengenyam bangku pendidikan tinggi.

  9. 43 persen siswa SMA Finlandia memilih sekolah kejuruan. Di Indonesia, sekolah kejuruan justru termarjinalkan.

  10. Siswa SD memiliki waktu istirahat 75 menit sehari, sementara di Indonesia hanya 15 menit.

REFERENSI

Akbari. 2009. Rendahnya Mutu Pendidikan di Indonesia. http://akbarizrahmads. blogspot.com/2009/03/rendahnya-kualitas-pendidikan-di.html. Diakses tanggal 16 Februari 2010.

Muryani. “Implementasi Ajaran Ki Hajar Dewantara di Finlandia dan Pendidikan di Indonesia”. Makalah. Yogyakarta: Program Pascasarjana Pendidikan Bahasa Inggris-Universitas Sajranawiyata Taman Siswa. 2014.

Pendidikan dalam penjelasan yang sederhana adalah sebuah titik yang menentukan maju atau mundurnya suatu Negara. Tanpa pendidikan, akal manusia tidak bisa didayagunakan, sumber alam akan habis tanpa sisa, dan manusia hanya akan menjadi seorang yang tidak dapat mengupayakan usaha-usaha untuk memajukan negaranya.
Dari topik diatas saya setuju bahwa kualitas pendidikan di Indonesia masih jauh dari finlandia. Hal tersebut karena di Indonesia hanya memperhatikan lama waktu belajarnya dan bukan kualitas dari pengajaran, di Indonesia juga terdapat perbedaan kelas yang dibagi sesuai kepintaran siswanya (kelas akselerasi/percepatan).

Apa yang disampaikan mbak @QurrotaAyunin.s diatas cukup baik, namun hanya membandingkan dari segi sistem nya saja. Padahal ada faktor faktor lain yang menjadi penentu kualitas suatu pendidikan. Berikut adalah beberapa faktor yang menurut saya sangat penting yang dijadikan sebagai tolak ukur kualitas suatu pendidikan :

  • Kualitas sekolah
    Sekarang, coba kita bandingkan infrastruktur sekolah yang ada di Indonesia dengan Finlandia, apakah sudah setara? tentu tidak. Sekolah di Indonesia masih sangat jauh dari kata layak untuk menunjang kualitas pendidikan didalamnya. Banyak sekolah sekolah yang kondisinya memprihatinkan, fasilitas sangat kurang, dll. Tentunya kualitas pendidikan yang baik akan lahir dari kualitas sekolah yang baik, baik secara infrastruktur utama dan penunjang dan juga sarana dan prasarana di dalamnya.

  • Manajemen sekolah
    Di indonesia sendiri masih banyak sekolah sekolah yang terkesan diskriminatif terhadap ras, suku, dan agama tertentu sehingga bisa dikatakan manajemen di sekolah tersebut sangat buruk. Tentunya manajemen sekolah juga berperan dalam terciptanya mutu dan kualitas pendidikan di Indonesia. Manajemen didalamnya juga ada kepala sekolah, guru, dll. dimana mereka merekalah yang juga turut berperan dalam membawa arah pendidikan di Indonesia ini.

  • Lingkungan sekolah
    Masih banyak ditemukan lingkungan sekolah di Indonesia yang kurang demokratis dan kurang “ramah” serta terkesan rasis terhadap suatu kelompok tertentu. Ini juga tentunya akan berpengaruh terhadap kualitas pendidikan di Indonesia. Karena sekolah bukan perkara belajar-mengajar, tapi juga ada interaksi sosial didalamnya yang tentunya melibatkan lingkungan sekolah itu sendiri.

Wah Betul banget nih terkait pemaran yang kak @fzulfan sampaikan, Kualitas bukan hanya di lihat dari Sistem Pembelajaran tetapi terdapat Kualitas Tolak Ukur suatu Pendidikan yang ada di Indonesia maupun di Finlandia. Seperti Kualitas Sekolah, Manajemen Sekolah, dan Lingkungan Sekolah yang mempengaruhi minat belajar peserta didik dan perkembangan pembelajaran peserta didik. Informasi ini menjadi pengingat kita semua bahwa bukan hanya perbandingan tetapi tolak ukur dari pendidikan tersebut. Informasinnya sangat bermanfaat kakak. :dizzy: :+1: