Benarkah kebiasaan berbicara sendiri membuat kita pintar?

Banyak orang yang yang mengaitkan bahwa berbicara dengan diri sendiri merupakan sebuah gangguan mental. Faktanya tidak selalu demikian loh, bicara dengan diri sendiri bisa membuat kamu lebih pintar dan cerdas, hal ini dalam bahasa psikologi dinamakan external self-talk.

Menurut para ahli psikologi, kebiasaan berbicara dengan sendiri atau self talk sudah ada sejak kita belajar berbicara dan merupakan bagian dari proses belajar. Berbicara sendiri memberi banyak keuntungan dan membuat mental kita sehat, bahwa diyakini berbicara dengan diri sendiri mampu meningkatkan kekuatan otak untuk lebih fokus dan meningkatkan daya ingat, selain itu membuat otak dapat mengontrol berbagai rencana dengan lebih terstruktur sehingga dapat mengontrol emosi

Kalau Youdics sendiri ngerasain gak sih dampak dari bicara dengan sendiri ? yuk sharing dibawah

Wah! Kalau aku sendiri bisa dibilang sering ya untuk berbicara sendiri didepan kaca, terlebih misalnya ada ujian atau kegiatan yang mendorong aku untuk tampil berbicara didepan audiens, dengan berlatih dan berbicara sendiri jujur di aku ngefek banget! Karena kita bisa tau mimik wajah kita seperti apa, intonasi nya sudah benar atau tidak, penggunaan kata yang baik dan juga bisa melatih manajemen waktu loh! Dan itu bermanfaat banget!

Betul sekali, setuju dengan kak @annisaalif06

Selain itu juga, dengan berbicara sendiri didepan kaca, efeknya membuat aku semakin percaya diri dan menumbuhkan semangat baru! Kadang waktu aku down, sedih, kecewa, menangis, aku pasti mencari kaca dan ngomong ke diri sendiri. Menyemangati diri sendiri. Dan hal itu berdampak positif banget untuk aku dalam mengontrol emosi aku.

Setuju dengan pendapat kak Annisa. Saya ingin menambahkan sedikit dari pendapat saya, menurut saya dengan berbicara sendiri (di depan kaca misalnya) emang membuat kita jadi tau bagaimana penampilan kita ketika berbicara dan bisa mengkontrol ekspresi dan gestur. Dari pengalaman saya, yang menjadi tantangan itu adalah kita tidak bisa memastikan apakah penampilan kita ketika berbicara di depan umum percis dengan ketika kita latihan berbicara sendiri. Kelihatan mudah berbicara sendiri karena kita tau kita sedang tidak menghadapi peristiwa yang akan kita hadapi. Meskipun begitu saya tetap yakin kalau berbicara sendiri sebagai persiapan latihan pasti memberi dampak yang baik, tergantung bagaimana kita sendiri yang mengkontrolnya.

Bener banget dan aku setuju kalau kebiasaan berbicara sendiri membuat kita menjadi pintar. Kenapa aku setuju banget? karna memang ada banyak dampak yang aku rasakan dan ternyata berbicara sendiri itu menandakan bahwa kita orang yang sehat dan cerdas. Dengan berbicara sendiri aku bisa menyalurkan perasaan emosi seperti senang, sedih, marah dll. Atau bisa juga untuk memotivasi diri, hal ini aku rasakan waktu aku belajar dan aku selalu mengulang dengan berbicara sendiri, dan dari situlah aku merasa bahwa pelajaran yang aku pelajari lebih mudah dipahami. Dengan berbicara sendiri aku merasa bahwa seolah-olah ada orang lain juga yang ikut menyemangati.

Wahh menarik nihh… Jujur dari kecil aku suka banget bicara sama diri sendiri sampe temen-temen ku nganggep aku tuh aneh. Aku punya kebiasaan setiap habis nonton kartun atau pun film aku tuh suka keinget sama dialognya dan ngulangin dialognya dengan ngomong ke diri sendiri, kebiasaan itu kebawa sampe sekarang sih, cuma gak se-ekstrim waktu kecil. Setiap belajar juga sama aku kayak ngenjelasin sendiri ke diri aku. Jadi kalau habis baca materi pasti aku jelasin sendiri materi itu ke diri aku dan didepan cermin. Dan aku merasakan dampaknya sehingga apa yang aku pelajari gak gampang lupa, beda sama kalau aku cuma baca doang ataupun mendengarkan penjelasan orang lain pasti besoknya ataupun beberapa jam kemudian bakalan lupa. Jadi menurutku kebiasaan berbicara sendiri membuat kita pintar itu bener sih karna kita bakalan inget apa yang kita bicarakan.

setuju banget! aku sendiri juga tipe orang yang kalo belajar pasti aku ulang lagi pake kalimat aku sendiri dan seolah-olah sedang menjelaskan ke orang lain. Itu bikin aku jadi lebih mudah mengingat ketimbang aku hanya sekedar membaca. Selain itu juga, self talk bisa meningkatkan rasa percaya diri kita khususnya ketika kita berlatih untuk mempersiapkan berbicara di depan banyak orang yang mungkin seringkali kita merasa gugup atau grogi.

Aku terbilang memiliki kebiasaan self talk sudah dari lama, bukan karena aku tidak memiliki teman untuk dijadikan lawan bicara. Tapi kegiatan berbicara dengan diri sendiri ini sudah aku rasakan banyak dampak positifnya. Jika dibilang membuat kita lebih pintar sih aku sendiri belum merasakannya yaa, tapi jika dibilang meningkatkan daya ingat dan menjadi lebih fokus dalam berkomunikasi serta dapat mengontrol rencana dengan lebih terstruktur itu benar adanya. Dampak lain yang sudah aku rasakan yaitu dapat meringankan rasa kesepian, sebab dengan self talk bisa menenangkan dan membantu mengisi tempat yang tenang dengan suarakusendiri saat tengah sendirian.

Terlebih lagi menurut Ethan Kross, profesor psikologi di University of Michigan menyebutkan saat berbicara kepada diri sendiri, kamu mencoba untuk melihat segala sesuatu dengan lebih objektif. Jadi, kegiatan self-talk ini bisa menjadi hal yang penting untuk dirimu sendiri.

Menurutku sepengalamanku, dengan berbicara kepada diri sendiri adalah latihan atau simulasi kita apabila akan berbicara dengan orang lain. Misalkan, kita akan bertemu seseorang yang penting, maka mungkin kita akan berusaha menyusun kalimat pembicaraan untuk bisa membangun percakapan yang bagus nantinya. Dengan memposisikan kita sebagai orang tersebut, kita mungkin juga bisa memperkirakan tanggapan atau perasaan orang yang akan kita temui nanti. Kemudian menurutku self talk juga bisa berguna apabila kita melakukan hafalan atau akan mempresentasikan sesuatu di depan khalayak banyak. Hal ini setidaknya bisa menekan rasa gugup atau grogi kita nantinya.

Menurut saya berdasarkan Latar belakang penelitian Psikolog-peneliti Gary Lupyan melakukan percobaan di mana 20 sukarelawan ditunjukkan benda-benda, di supermarket, dan diminta untuk mengingatnya. Separuh dari mereka disuruh mengulang benda-benda, misalnya pisang, dan separuh lainnya tetap diam. Pada akhirnya, hasil penelitian menunjukkan bahwa self-directed speech membantu orang untuk menemukan objek lebih cepat, 50 hingga 100 milidetik, dibandingkan dengan yang diam.

Ini membantu tetap fokus, Ketika Anda mengatakannya dengan keras, Anda tetap fokus pada tugas Anda dan itu membantu Anda mengenali hal itu dengan segera. Tentu saja, ini hanya membantu jika Anda tahu seperti apa objek yang Anda cari. Misalnya, pisang berwarna kuning, dan Anda tahu bagaimana bentuk pisang. Jadi ketika Anda mengucapkannya dengan keras, otak Anda langsung membayangkan gambar di pikiran Anda. Tetapi jika Anda tidak tahu seperti apa pisang itu, maka tidak ada efek mengatakannya dengan keras.

Ini membantu Anda memperjelas pikiran Anda
Setiap dari kita cenderung memiliki berbagai jenis pemikiran. Sebagian besar masuk akal, sementara yang lain tidak. Misalkan Anda marah pada seseorang dan Anda merasa ingin membunuh orang itu. Sekarang untuk masalah ini Anda tidak akan lari ke terapis, bukan? Tidak, apa yang Anda lakukan adalah mengunci diri di kamar dan bergumam pada diri sendiri. Anda melepaskan kemarahan dengan berbicara pada diri sendiri, pro dan kontra membunuh orang itu, dan akhirnya Anda tenang. Ini adalah pemikiran konyol yang Anda miliki dan tidak dapat Anda bagikan dengan orang lain. Psikolog Linda Sapadin mengatakan