Benarkah kamus cetak sudah ketinggalan zaman?

Di abad-21 ini kita mengalami perkembangan teknologi yang pesat. Perkembangan teknologi di era serba internet ini membuat segalanya menjadi mudah. Keberadaan teknologi search engine membuat kita bisa mengetahui dan bertanya banyak hal hanya dengan mengetiknya di kolom pencarian.

Prinsip serupa kini diterapkan pada kamus digital. Kita hanya perlu mengetikkan kata yang kita ingin cari artinya, lalu akan muncul dengan cepat. Tidak seperti kamus cetak yang butuh waktu lama untuk mencari sebuah kata, cari urutan alfabetikalnya, lalu begitu seterusnya sampai ketemu kata yang diinginkan. Bukan hanya itu, kamus digital juga menyediakan audio cara melafalkan sebuah kata, tinggal klik dan kita tahu bagaimana pelafalannya, tidak perlu repot-repot membaca transkripsi fonetik seperti pada kamus cetak.

Keberadaan kamus digital yang praktis, mudah digunakan dan ringan (tidak seperti buku kamus yang berat) membuat kamus cetak seperti terlihat ketinggalan zaman. Di era modern ini, jika ada yang lebih praktis kenapa harus repot? Kamus digital lebih banyak disukai. Dan mungkin saja beberapa waktu kedepan kamus cetak akan menjadi barang yang dimuseumkan, teronggok penuh debu di rak buku -buku tua.

Menurut teman-teman, dengan adanya kamus digital, apakah kamus cetak sudah ketinggalan zaman?

Referensi

Angwin, J. (2009). Are Dictionaries Becoming Obsolete?. Diambil dari Are Dictionaries Becoming Obsolete? - WSJ

Rundell, M. (2012). No more print dictionaries: a ‘sad day’ or a ‘day of liberation’?. Diambil dari No more print dictionaries: a 'sad day' or a 'day of liberation'? | Macmillan Dictionary Blog

Kalau menururt saya pribadi, kamus cetak memang sudah cukup ketinggalan zaman karena adanya fitur google translate ataupun mesin penerjemah lainnya yang memberikan kemudahan ketika kita tidak tahu arti dari sebuah kata atau tidak mengetahui cara pelafalannya. Namun, kamus cetak lebih terasa manfaatnya daripada fitur2 seperti google translate. Sepengalaman saya, ketika saya mengetikkan sebuah kata yang saya tidak tahu artinya di google translate, saya tidak dapat mengingat arti katanya beberapa hari atau minggu kemudian. Namun, beda cerita ketika saya mencari di kamus cetak, arti katanya seperti melekat di dalam benak saya tidak peduli sudah berapa minggu atau bulan terlewatkan. Mungkin usaha untuk mencari kata itulah yang akhirnya membuat arti katanya tidak mudah hilang dari benak saya. itu sebabnya, walaupun cukup ketinggalan zaman, kamus cetak masih berguna dan saya juga masih memilikinya.

1 Like

Saya punya kamus tapi saya jarang menggunakannya dan cenderung ke kamus digital karena menurut saya lebih praktis. Untuk kebutuhan akademik terkadang kamus masih dipergunakan untuk mencari kata yang artinya lebih spesifik atau sinonim dari kata yang lain dalam penggunaan kata formal.

1 Like

Benarkah kamus cetak sudah ketinggalan zaman?

Jika dilihat dari segi teknologi dan tren sekarang ini, jelas kamus cetak dan buku tebal cetak lain sudah ketinggalan jaman bahkan sejak 10 tahun lalu. Alkitab, Al-Quran, dan Kamus, 3 buku super tebal ini sudah diubah menjadi bentuk digital, dan dalam bentuk digital tersebut penggunaannya jauh lebih mudah ketimbang versi cetak, karena bagian ada alat pencari yang otomatis membawa kita ke bagian buku yang kita mau dalam versi digital, dibanding versi cetak yang mengharuskan kita mencari secara manual.

Namun menurut saya ketinggalan zaman bukan berarti tidak lagi berguna. Versi diigtal memang lebih praktis untuk digunakan dalam jangka pendek, namun dalam jangka panjang masih lebih merepotkan, dimana versi digital biasanya tergantung pada koneksi internet dan sumber daya untuk mentenagai teknologi tersebut, sementara versi cetak dapat dibawa-bawa kemana, tidak terpengaruhi energi, dan jika digunakan dalam jangka panjang tidak pegal di mata karena ukurannya yang lebih besar dalam bentuk cetak.

1 Like

Hmm… Kalau menurut saya pribadi, kamus cetak memang sudah lumayan ketinggalan zaman karena perkembangan teknologi yang ada saat ini. Saat ini, manusia bisa dengan mudah memahami bahasa - bahasa lain yang ada di seluruh dunia dengan hanya menggunakan fitur google translate yang saat ini sudah terintegrasi dengan banyak bahasa. Tentunya, hal itu bisa di bilang sangat praktis. Well, sebagai seorang mahasiswa sastra, tentunya saya memiliki kamus cetak yang berguna untuk mencari referensi mengenai suatu kata atau istilah yang lebih lengkap lagi. Tetapi Internet memang selalu selangkah berada di depan dan mengikuti perkembangan zaman yang ada.

Kamus - kamus populer seperti Oxford, Cambridge, dan Merriam-Webster kini sudah memiliki versi online mereka sendiri yang dapat diakses dengan mudah. Tinggal ketikan kata atau istilah yang ingin dicari penjelasan definisinya dan boom…kamu akan mendapatkan penjelasan lengkap mengenai istilah yang kamu cari sehingga kamu tidak perlu lagi membolak - balik halaman kamu hanya untuk mencari penjelasan mengenai satu kata atau istilah. Bahkan KBBI pun kini juga sudah ada versi online-nya yang bisa kamu akses melalui laman https://kbbi.kemdikbud.go.id/. Selain itu, tentu kita juga pastinya sering penasaran dengan kata dan istilah slang yang selalu bermunculan setiap harinya mengingat kosakata itu sendiri sifatnya fleksibel dan akan terus bertambah. solusinya tinggal buka Urban Dictionary melalui laman https://www.urbandictionary.com/

Tetapi tentunya, keterbatasan dari kemajuan kamus - kamus online ini sendiri tetap memiliki kekurangannya juga seperti yang sudah di sampaikan oleh @stylo

1 Like

Ya betul,
Memang kamus berbentuk fisik yang tebal dan berat sendiri sudah ketinggalan zaman. Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi mengakibatkan sudah adanya kamus digital yang bisa kita download pada smartphone kita masing-masing. Kamus digital dikira lebih praktis dan efisien karena bisa diakses kapan saja, dimana saja dan bisa kita download setiap saat. Kamus digital juga selalu mendapat update terbaru, bisa mengenai kata-kata baru dan arti pada setiap bahasa. Ditambah beberapa kamus digital sudah bisa mengartikan kalimat. Sedangkan pada kamus fisik, kalian harus mencari secara manual kata yang kalian ingin ketahui, sesuai dengan tab huruf pertama yang pada kata kalian. Kamus cetak juga terbilang lambat pada update terbaru jika dibandingkan dengan kamus digital, karena berarti penerbit harus menerbitkan versi terbaru setiap tahunnya. Biaya produksi juga tergolong lebih besar jika kita bandingkan dengan kamus digital.

1 Like

menurut saya, kenyataan nya kamus digital seperti alfalink maupun google translate dan aplikasi kamus lain nya lebih praktis dan efisien daripada kamu cetak selain itu, karena berbasis online, jika ada kosakata baru maka sudah terupdate otomatis pada kamus digital berbeda dengan kamus cetak yang tidak bisa demikian.

1 Like

Saya sependapat dengan kak @Earlian ketika menggunakan kamus cetak untuk mengetahui arti dari kosa kata bahasa inggris berasa lebih lama untuk mengingatnya ketimbang menggunakan Kamus digital. Saya rasa karena ketika menggunakan kamus cetak sambil mencari kosa kata yang dicari kita juga terus membaca per kata hingga sampai kata yang di cari ditemukan. karena membaca itu membuat kita lebih mengingatnya apalagi harus mencari per kata, dan juga supaya tidak mengulangnya saat artinya lupa kita harus membacanya berkali-kali terlebih dahulu supaya hafal. Sedangkan dengan menggunkan kamus digital biasanya kita hanya langsung melihat sekali, setelah mendapatkan artinya langsung menutupnya.

Untuk belajar kosa kata sepertinya lebih baik untuk membaca lewat kamus cetak dan ketika butuh waktu yang cepat untuk memahami sebuah kalimat dan palagraf kamus digital lebih efektif dan efisien.

1 Like

menurut saya benar apabila kamus cetak sudah ketinggalan zaman. Selain kurang praktis untuk dibawa kemana-mana, kamus digital biasanya banyak memiliki fitur-fitur yang tidak dimiliki oleh kamus cetak.

1 Like