Kampanye adalah serangkaian tindakan komunikasi yang terencana dengan tujuan menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu.
Pesan-pesan kampanye juga terbuka untuk didiskusikan, bahkan gagasan-gagasan
pokok yang melatarbelakangi diselenggarakannya kampanye juga terbuka untuk dikritisi.Keterbukaan seperti ini dimungkinkan karena gagasan dan tujuan kampanye pada dasarnya mengandung kebaikan untuk publik. Sebagian kampanye bahkan ditujukan sepenuhnya untuk kepentingan dan kesejahteraan umum (public interest).
Lalu benarkah kampanye di tengah pandemi menandakan minimnya empati?
Jawabannya adalah tergantung dari bentuk kampanye itu sendiri.
Tujuan dari kampanye itu dilakukan adalah untuk membangun citra positif lembaga di mata public sehingga muncul kepercayaan, penerimaan dan kesediaan public.
Apabila tidak dilakukan kampanye maka masyarakat pun akan tidak begitu mengenal para calon pemimpin yang akan dipilih nanti. Banyak juga masyarakat mengaku lebih mengenal calon pemimpin ( presiden ) lewat baliho di jalan-jalan, dan kehadiran mereka langsung ke rumah-rumah warga. Namun karena adanya pandemi ini disarankan agar kampanye dilakukan secara daring untuk menekan penyebaran virus corona.
Kampanye di tengah pandemi ini dilakukan dengan mengutamakan metode melalui media sosial dan media daring. Terlebih lagi KPU melarang kegiatan kampanye berupa pentas seni, panen raya, dan/atau konser musik, gerak jalan santai, dan/atau sepeda santai, dan lain-lain.
Meskipun kampanye ini dilakukan dengan metode daring namun hal tersebut seharusnya tidak mempengaruhi hasil dari pemilihan suara nanti. Karena keberhasilan sebuah kampanye sangat dipengaruhi oleh kemampuan pelaku kampanye dalam merancang program dan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada. Hal ini sepenuhnya sejalan dengan pendapat Robert E. Simons (1990), professor komunikasi dari Universitas Boston-Amerika Serikat, yang menegaskan bahwa keberhasilan mencapai tujuan kampanye banyak ditentukan oleh kemampuan kita dalam merancang, menerapkan dan mengevaluasi program kampanye secara sistematis dan strategis.
Dengan kampanye daring ini menurut saya hal itu akan mengurangi dana yang digunakan dalam proses kampanye. Karena seperti yang kita tahu bahwa dana kampanye bersumber dari semua sumbangan dan sumber pendapatan diperoleh dari pihak publik. Sehingga apabila kampanye dilakukan hanya melalui daring maka pemasangan baliho menurut saya bukan masalah yang besar karena itupun dilakukan untuk memperkenalkan para calon kepada masyarakat yang tidak mengenal teknologi.
Karena apabila kampanye dilakukan full daring tanpa adanya pemasangan baliho dan bahkan kampanye tidak dilakukan sama sekali , menurut saya itu menjadi kurang efektif bagi orang-orang yang tidak memiliki televisi ataupun gadget. Dan bahkan kemungkinan akan terjadi penurunan tingkat partisipasi publik untuk menggunakan hak suaranya.
Apabila para politisi melakukan kampanye berupa pentas seni, panen raya, dan/atau konser musik, pemasangan baliho berlebihan, pemberian uang , pembagian sovenir untuk mendapat pengaruh yang berlebihan , mungkin kampanye itulah yang layak disebut minimnya empati di tengah pandemi.
Memang betul para politisi juga harus fokus dalam penangan pandemi ini dengan cara mementingkan kesejahteraan rakyat. Namun, hal itu juga tidak berarti bahwa kampanye yang dilakukan para politisi ini menimbulkan anggapan bahwa mereka tidak berempati pada situasi seperti ini. Hal itu harus kita lihat dari bagaimana cara para kandidat tersebut melakukan kampanye. Dengan mempertimbangkan bahwa pendanaan diperoleh publik, maka para kandidat harus memainkan perannya dengan mengacu kepada kepentingan publik dengan mengurangi ruang lingkup kepentingan pribadi seperti pemberian pengaruh yang berlebihan.
Dengan hal itu kita dapat menilai mana politisi yang menggunakan dana berlebihan saat kampanye dan politisi mana yang mengetahui metode kampanye yang tepat di pandemi saat ini.
Apabila terdapat politisi yang melakukan kampanye secara tidak berlebihan dan wajar , serta ia pun juga menunjukkan bahwa ia ikut berkontribusi aktif dalam penangan pandemi ini dengan melalui bantuan yang ia berikan. Itulah yang menjadi poin plus bagi kandidat itu sendiri.