Benarkah Kakak Beradik yang Bertengkar Menandakan Hubungan Mereka Solid?

525324_620

Hubungan antara kakak dan adik selalu berwarna. ada kalanya mereka akur, ada kalanya mereka bertengkar walaupun itu hal yang sepele sekalipun seperti masalah mainan, masalah remot tv, atau bahkan si adik yang tidak mengembalikan pakaian/barang kakak yang sudah ia gunakan. tak jarang pertengkaran mereka ini melibatkan orang tua untuk penyelesaiannya dan selalu kakak lah yang harus mengalah katanya.

Namun, ketika tinggal berjauhan seperti kakak yang menempuh pendidikn di luar kota. semua moment antara kakak dan adik ini lah yang paling dirindukan. setelah kakak kembali, pelepasan rindu itu hanya sebentar saja. setelahnya ya tetap saja berantem. walaupun sering bertengkar dengan sang adik, si kakak paling tidak suka ada orang yang menganggu adiknya, menurutnya hanya kakak lah yang boleh menggangu adik tak boleh ada orang luar. katanya hubungan kakak dan adik tak lengkap tanpa bertengkar. bertengkar layaknya bumbu pemanis dalam hubungan kakak dan adik.

Jadi, menurut teman-teman apakah benar kakak beradik yang bertengkar menandakan hubungan yang dekat dan solid? boleh dong diceritakan pengalaman kalian.

1 Like

Menurut saya, sering bertengkar atau tidak ini tidak bisa dijadikan patokan apakah hubungan kakak adik itu dekat atau solid. Akan tetapi, memang banyak kasus dimana kakak beradik yang sering bertengkar ini menjadi lebih dekat satu sama lain. Pertengkaran antar kakak beradik ini biasanya dikarenakan salah satu dari mereka memang jahil kepada saudaranya, seperti suka tiba-tiba merebut makanan, menggoda apabila sang saudara memiliki gebetan atau pacar, tiba-tiba merebut remot tv, dan masih banyak lagi. Hal tersebut bukan sesuatu yang buruk, tetapi memang sebagai bentuk kasih sayang seorang kakak atau adik kepada saudaranya.

Untuk pengalaman saya, saya juga suka menjahili adik saya sejak kecil, seperti tiba-tiba menggigit tangannya, mencubit pipinya, atau menggoda ketika dia bermain game. Hal ini membuat saya dan adik saya cukup dekat dan dia juga menurut kepada saya.

Menurut pengalaman saya semakin saya bertengkar dengan kaka saya, saya merasa semakin renggang hubungan kami. Kami juga sering bertengkar karena alasan sepele walaupun setelahnya kami berbaikan tapi tetap seperti musuh yang siap kapan saja bertengkar. Saya dan kaka saya berbeda sedikit umurnya jadi bisa dibilang kita sama-sama tidak dewasa pada saat itu maka sering terjadi berantem. Hal ini terkadang juga saya rindukan ketika besar karena ketika sudah besar komunikasi kami semakin sedikit bahkan hampir tidak pernah jika tidak ada perlu apa-apa

menurut pengalaman saya pribadi, justru semakin bertengkar dengan saudara, semakin renggang hubungan kami. tapi memang disisi lain setelah berbaikan kita merasa menjadi lebih dekat dari sebelum bertengkar entah mengapa saya selalu merasa demikian wkwk tapi sebaiknya hindari bertengkar dengan saudara sendiri dan siapapun karena itu tidak baik

Menurutku sendiri, tidak selamanya benar kalau kakak beradik bertengkar itu tandanya dekat dan solid. Berdasarkan pengalamanku, saat aku dan adikku duduk di bangku SD kita memang masih dapat terlihat solid dan dekatnya hubungan kami meskipun hampir setiap hari ada saja hal yang diributkan. Setelah aku masuk ke bangku SMA, rasanya sudah tidak sama lagi. Pertengkaran antara kami memang jarang terjadi, namun sekali saja bertengkar efeknya cukup dahsyat dan membuat hubungan kami sedikit merenggang. Mungkin dari situlah awalnya dan juga ditambah dengan kurangnya komunikasi di antara kami berdua. Sekarang pun kami tidak sesolid dan sedekat dulu. Aku hanya mengawasi dia dari jauh dan siap memberinya bantuan bila dia membutuhkan. hehehe tapi sungguh terkadang aku kangen dengan kesolidan, kedekatan kami berdua :blush:

Penyebab umum pertengkaran kakak dan adik bisa dibagi menjadi dua, pertama pola asuh orangtua dan kedua adalah pribadi masing-masing anak Penyebab kedua didasari oleh perkembangan emosi anak yang masih labil.

Jadi seiring berjalannya waktu akan membaik dengan sendirinya. Tapi faktor pertama inilah yang harus dibenahi, bagaimana pola asuh orangtua terhadap dua anak berbeda.

Kesalahan orangtua yang jarang disadari adalah membanding-bandingkan.

Mungkin tidak mengatakannya langsung pada anak, tapi mereka mendengar saat Mama berbincang dengan saudara atau tetangga.

Anak kecil sepertinya belum paham apa-apa, tapi perasaannya sudah berfungsi dengan baik.

Menurut saya sendiri tergantung konteks bertengkarnya seperti apa. Ada yang bertengkar karena memang bermaksud bercanda atau memang bertengkar dalam konteks yang lebih serius. Jika memang dalam konteks bercanda hal tersebut merupakan hal yang wajar, karena memang bisa membuat hubungan satu sama lain menjadi saling erat tanpa mereka sadari, akan tetapi jika memang bertengkar yang serius, terlebih karena permasalahan yang sepele justru malah membuat hubungan kakak beradik semakin renggang. Biasanya hubungan antara kakak beradik yang sama gendernya juga akan terasa perbedaannya, karena terdapat gengsi satu sama lain. Namun semakin dewasa hal-hal seperti itu akan mulai dirindukan satu sama lain, karena ketika dewasa masing-masing akan sibuk dengan urusannya sendiri.

Yaa pertengkaran antar kakaa dengan adiknya memang merupakan hal yang sangat wajar dan saya rasa tidak dapat dihindarkan. Memang ketika bertengkar hubungan antara keduanya akan merenggang, namun setelah berbaikan hubungan antar keduanya akan semakin solid. Saya sendiri mengalami, dulu saya sering sekali bertengkar dan berebut sesuatu hal dengan adik saya yang sama sama cowok. Ya maklum, masih berlum memiliki pemikiran dewasa, namun setelah beranjak dewasa dan memiliki pemikiran yang dewasa, kami tidak pernah bertengkar.

Menurut ku pertengkaran yang terjadi antara adik dan kakak itu suatu hal yang wajar untuk terjadi. Tapi untuk mengatakan bahwa sering bertengkar menandakan hubungan mereka solid ini tergantung kepada hubungan yang terjalin antar adik dan kakak tersebut. Pengalaman ku sendiri, aku dan adik ku sangat jarang bertengkar dan menurut ku kami sangat dekat terlebih banyak hal yang sama yang kami sukai jadi dengan hal tersebut kami semakin dekat.

Menurut saya, benar. Mungkin menjadi solid itu karena saking dekatnya hubungan mereka. Ketika kita memiliki hubungan yang dekat dengan seseorang, kita seakan bebas berbicara dan melakukan apa saja kepadanya. dan terkadang, kita tidak sadar kalau tindakan yang kita lakukan itu ternyata telah terlewat batas dan tidak bisa diterima baginya, yang mana itu dapat menimbulkan pertengkaran. Tapi pertengkaran di sini menurut saya, hanya pertengkaran/debat kecil yang tidak berlangsung lama dan beberapa saat kemudian sudah kembali baik hubungannya.

Sebagai seorang kakak yang sering diajak berantem, Saya akan bilang tidak. Bertengkar adalah hal yang buruk menurut Saya. Dan Saya sendiripun muak untuk diajak bertengkar karena endingnya pun tetep sama. Saya yang bakalan kena marah orangtua karena tidak mau mengalah.Apalagi kalau bertengkar karena hal-hal sepele. Meskipun, memang benar pasti setelah bertengkar adik saya akan lebih friendly kepada Saya nantinya, tapi bertengkar dengan saudara sendiri bukanlah hal yang wajar menurut saya. Untuk saat ini, Saya pun akan berusaha semaksimal mungkin untuk tidak bertengkar dengan adik saya sendiri.

Menurut pengalaman pribadi saya, jika saya bertengar dengan kakak saya, justru itu membuat hubungan saya dan kaka saya menjadi renggang. Bahkan, bisa menjadi tidak saling sapa satu sama lain. Walaupun pertengkaran kaka dan adik itu merupakan suatu hal yang wajar-wajar saja. Jadi, hubungan solid kaka dan adik tidak bisa dinilai dari mereka bertengkar.

saya rasa saya setuju dengan statement ini. menurut saya pribadi, yang memiliki satu satunya kakak. pertengkaran antar kami memang dapat memberikan ikatan yang lebih solid diantara hubungan kami. karena dari pertengkaran itu kami sama-sama belajar akan pribadi kami masing-masing, yang pada akhirnya solusi dari permasalahan tersebut lah yang membuat kami semakin dekat

Nggak punya kakak atau adik, tapi menurut pengalaman temanku, dia dan adiknya kalau sudah satu hari bertengkar, maka akan sulit untuk berhenti di hari-hari berikutnya. Tapi giliran sudah saling tenang, maka mereka bisa terus damai. Kalau dilihat seperti ini, aku merasa terkadang memang perlu adanya pertengkaran karena emosi harus dikeluarkan, bukan disimpan sendiri. Mungkin hal-hal seperti ini bisa menguatkan understanding kedua belah pihak—kakak bisa lebih memahami adik, dan sebaliknya. Nah, ini juga bisa jadi kunci kesolidan, kan?