Mendapatkan karir yang bagus tentunya menjadi dambaan setiap orang. Berbagai usaha akan dilakukan demi mencapai cita-cita dan impian yang dinginkan. Setapak demi setapak pengalaman rela dilalui bahkan beberapa orang harus mengorbankan kepentingannya yang lain. Menempuh pendidikan tinggi merupakan salah satu jalan yang bisa ditempuh sebagai upaya menyukseskan mimpi tersebut.
Dulu saat-saat momen seleksi penerimaan perguruan tinggi, entah mengapa saya merasa program studi yang berada di rumpun kesehatan sangat diminati. Mulai dari kedokteran, keperawatan, kebidanan, kedokteran gigi, kesehatan masyarakat, dan banyak lagi. Bahkan beberapa teman saya, ada yang rela gap year untuk dapat masuk ke salah satu prodi tersebut. Ada juga yang pindah jurusan padahal sudah menjalani perkuliahan selama 1 tahun di prodi sebelumnya. Sudah sejak lama, saya merasa bahwa orang-orang terlalu mengistimewakan jurusan di rumpun kesehatan ini.
Bahkan ternyata stratifikasi itu masih berlanjut di perguruan tinggi. Misalnya, sesuai dengan pengalaman saya saat bergabung di komunitas mahasiswa se-universitas, saat perkenalan diri, mahasiswa yang berasal dari prodi rumpun kesehatan ini sering ditanggapi dengan ekspresi, seperti “wah, bu dokter ni!”, “gila! Banyak banget anak FK”, atau “anak FK auranya beda ya”. Sedangkan mahasiswa yang berasal dari fakultas lain cenderung ditanggapi dengan kemiripan nama, kemiripan wajah, asal kota.
Meskipun saya yakin tidak semua orang mengalami hal yang sama seperti saya.
Menurut kalian, mengapa prodi di rumpun kesehatan seolah-olah diistimewakan oleh kebanyakan orang? Benarkah mahasiswa di dalamnya terkesan merasa bangga yang berlebihan?