Benarkah Introvert Lebih Nyaman Dengan Kehidupan Online Daripada Offline?

OFFLINE or Online Topic

Introvert adalah salah satu tipe kepribadian yang introversi. Introversi berarti bahwa seseorang cenderung merasa lebih nyaman berfokus pada pikiran, perasaan, dan suasana hati yang berasal dari dalam diri sendiri atau internal. Mereka lebih menikmati menghabiskan waktu hanya dengan satu atau dua orang, daripada kelompok besar atau orang banyak, dan biasanya kaum Introvert ini akan terkuras energinya jika terlalu berinteraksi dengan banyak orang atau berada di keramaian.

Sebagai contoh: Ketika masa pandemi, kita dituntut untuk melakukan banyak aktivitas di rumah saja secara online, otomatis ini membuat kita berkumpul hanya dengan keluarga atau bahkan sendiri saja di sebuah rumah/ruangan. Dengan demikian, para introvert akan bisa berfokus dan nyaman menikmati waktu secara online karena adanya batasan berinteraksi sosial dengan banyak orang secara offline.

Bagaimana menurut pendapatmu, benarkah seorang introvert lebih nyaman dengan kehidupan online daripada offline? dan Jika kamu seorang introvert, apakah kamu merasakan hal yang demikian?

Referensi

Summary

Signs of an Introvert Personality: Types, Traits & Characteristics

Bisa dikatakan kalau saya juga seorang introvert, akan tetapi saya kurang menyukai kehidupan online, karena malah dirasa lebih mengekspos dan mengganggu kehidupan pribadi dibanding kehidupan offline.
Sebagai ilustrasi
Hangout berkualitas bersama teman-teman setiap weekend.
Hangout di sosial media setiap hari hingga jenuh hingga tidak ada yang bisa dibahas.

Semua hal tersebut berlaku sama, baik dalam pekerjaan, keluarga dan kuliah.

1 Like

Saya pribadi cenderung memiliki sikap yang introvert. Dan ya, saya adalah pribadi yang lebih menyukai suasana yang damai atau hening. Di kala pandemi ini, kita banyak melakukan aktivitas di rumah dimana saya cukup enjoy dengan situasi ini. Tetapi, interaksi sosial secara offline juga penting. Sebagai seorang pelajar, saya lebih menyukai proses pembelajaran atau interaksi secara langsung di kampus daripada online karena terkadang online lerning juga dapat menghambat pembelajaran kita, seperti jaringan internet yang kurang bagus, dan sebagainya. Jadi, meskipun saya seorang yang introvert saya lebih nyaman dengan kehidupan offline.

1 Like

Dua tahun menjalani kehidupan online, saya rasa pertanyaan benarkah seorang introvert lebih nyaman dengan kehidupan online daripada offline dapat dijawab dengan anggukan kepala. Dengan catatan pertama, tidak semua introvert seperti itu, dan yang kedua, introvert juga butuh moment offline. Kehidupan online dirasa lebih fleksibel oleh sebagian orang introvert. Mereka dapat menghadiri lebih banyak kegiatan tanpa harus mengeluarkan banyak tenaga dan usaha untuk menyusun serta mempersiapkan diri.
Saya memiliki circle pertemanan berisi empat orang termasuk saya. Dalam circle kami, tiga diantaranya introvert, hanya ada satu extrovert, mari kita sebut dengan I-1, I-2, I-3, dan E-1. Selama masa pandemi, kami melakukan meet up dengan anggota lengkap hanya sekali. Suatu hari, kami merencakan rencana healing day dua hari satu malam. Kami sempat membicarakan tentang keberlanjutan kehidupan online dan offline. Saya ingat bagaimana I-1 mengatakan bahwa ia senang dengan adanya kehidupan online, ia tidak perlu repot pergi pagi untuk mengejar kelas dosen. Tapi ia tidak suka terus-terusan online karena ia merasa tidak bebas dan terbatasi ruang geraknya dengan hanya berada di rumah. Sesekali ia akan keluar dan berinteraksi dengan teman-temannya. Lalu I-2 pun menyetujui pendapat I-1, ia merasa bahwa orang introvert juga memiliki jam sosial dalam diri mereka. Ketika mereka merasa cukup berada dalam kesendirian, mereka cenderung keluar untuk berinteraksi dengan orang lain secara offline. Nanti jika mereka merasa sudah lelah, mereka akan kembali ke kehidupan online. I-3 menambahkan dengan menjadi introvert, tidak selamanya berarti kita nyaman dan menikmati waktu secara online. Terkadang terbuai dengan kenyamanan online yang serba diam-di-rumah-semua-beres justru membuat terlalu santai dan beberapa hal jadi di luar kendali, keteteran deh. Ia pun menambahkan dengan kehidupan online, ia tidak bisa berinteraksi dengan keluarga jauh secara langsung. Jika biasanya Hari Raya mereka akan berkumpul di rumah utama, maka saat kehidupan online, hanya tatap muka saja. Itu pun jika koneksinya kebetulan bagus.
Jadi, untuk saya pribadi sebagai kaum introvert, lebih menyukai kehidupan online secara keseluruhan. Tentu saja dengan bumbu meet up offline berkala, hehe.

1 Like

Saya sebagai seorang introvert lebih suka balance antara kehidupan online dan offline, karena sebagai introvert bukan berarti menutup kehidupan delam bersosialisasi tatap muka. Orang introvert juga butuh teman dikehidupan nyata yang mereka kenal, introvert hanya butuh megumpulkan tenaga kembali jika bertemu dengan banyak orang dalam waktu bersamaan dan cukup lama karena tenaga kami terkuras.

2021-09-07T02:51:00Z

KK Sosmed Podcast - Elisabeth Maranatha

1 Like

Salah satu definisi dari introvert adalah mereka yang mendapat energi ketika sedang sendirian, sedang ekstrovert adalah mereka yang mendapat energi ketika sedang bersama dengan orang lain (David, 2021).

Seperti penjelasan di atas, introvert bukanlah seperti julukannya dulu “pendiam” atau “tidak punya banyak teman”. Seorang introvert bisa saja memiliki banyak teman, pede untuk tampil di depan umum, Namun, ketika mulai merasa kelelahan atau kekurangan “energy” mereka mengisi “energinya” kembali dengan menyendiri.
Sebaliknya dengan ekstrovert mereka mengisi “energinya” dengan berkumpul dengan teman-teman atau keluarganya. Seorang ekstrover bisa saja adalah seseorang yang “tidak memilki banyak teman” dan “tidak pede untuk tampil di depan umum”

Lalu benarkah seorang introvert lebih nyaman dengan kehidupan online ketimbang offline? Belum tentu. Ada introvert yang benar-benar seperti yang dahulu dikatakan “pendiam” dan “tidak memiliki banyak teman” dan ada juga yang sebaliknya. Mereka juga membutuhkan interaksi nyata dengan sesama manusia sebagai bentuk cara bertahan hidupnya.

Summary

(Pranata, David. 2021. Panduang Cara Mengobrol Asyik untuk Introvert (dan juga Ekstrovert). (Online). Diakses di Panduan Cara Mengobrol Asyik untuk Introvert (dan juga Ekstrovert) - David Pranata (david-pranata.com) pada 7 September 2021 11:45.

1 Like

Sepertinya tidak bisa disamaratakan. Tapi untuk menjawab apakah aku seorang introvert, jawabannya adalah iya. Dan menyambungkannya dengan apakah aku (seorang introvert) lebih nyaman dengan kehidupan online daripada offline, jawabannya pun iya. Tapi aku pribadi merasa bahwa hanya di awal saja terasa enak, kalau sudah terlalu lama begini aku merasa kehilangan skill bersosialisasi dan menurutku itu bisa jadi bahaya untuk masa depan. Karena sekarang aku sedang merasakannya. Terlalu lama kuliah online jadi takut untuk kembali offline karena adanya social anxiety. Terus cenderung malas keluar dan berinteraksi dengan dunia luar, padahal ajakan untuk keluar pun ada.

Dan kembali lagi, kalau disambungkan dengan experience pribadi sebagai seorang introvert, memang online itu menguntungkan sekali. Bisa dibilang baterai kita tidak pernah habis karena me-time sudah 24 jam penuh di rumah.

1 Like