Benarkah instagram bisa merusak mental anak muda?

Instagram bisa merusak kesehatan mental remaja

Seringkali kita melihat beberapa teman kita tiba-tiba menghapus sementara akun instagramnya dan ketika ditanya mengapa melakukannya, jawabannya adalah dia ingin hiatus sosial media atau jeda sementara waktu untuk bermain sosial media. Banyaknya orang yang melakukan hiatus ini bertujuan untuk menyehatkan mentalnya dari postingan-postingan yang membuatnya bisa merusak kesehatan mentalnya. Benarkah instagram dapat merusak kesehatan mental kita? Berikan tanggapanmu ya youdics!

Banyak orang yang menganggap bahwa isntagram memiliki banyak sisi toxic yang menjadikan para penggunanya sering melakukan “istirahat dari dunia instagram” atau berpindah ke second acc karena jumlah followers di second acc lebih sedikit dan dapat dipercaya. Hal ini menurutku benar karena terkadang konten instagram dapat menjerumuskan kita ke perbuatan yang kurang tepat seperti pamer, berlaku konsumtif, dan menghujat sana-sini. Bagi orang yang tidak melakukan hal tersebut juga bisa ke-trigger sehingga mereka memilih rehat dari instagram sejenak.

Benar, karena menurut pengalamanku dan teman-teman, banyak yang merasa bahwa di instagram itu tempat untuk orang-orang menunjukkan hal-hal terbaiknya, dan seringkali kita melihat hal itu ketika kita tidak siap dan sedang merasa “tidak seperti mereka”. contoh akhir-akhir ini: banyak teman-temanku yang sudah lulus sidang dan mempostingnya di instagram story, dan ada salah satu temanku yang belum bisa sidang karena terkendala beberapa hal, disana dia merasa sedih karena belum bisa melalui sidang seperti teman-teman yang lain, lalu dia akhirnya memutuskan untuk tidak bermain instagram dan lebih memfokuskan kepada kesehatan mentalnya agar bisa menjalani kehidupan dengan tenang. jadi, ya saya setuju saja instagram bisa merusak kesehatan mental kita, tetapi hanya jika kita sedang mengalami kondisi-kondisi tertentu.

Menurutku benar, ada banyak sekali distraksi di dalam instagram walaupun orang tersebut sudah berusaha menghindari hal-hal negatif di dalamnya, hal ini tidak bisa dipungkiri karena instagram sendiri merupakan salah satu media sosial dengan jumlah pengguna terbanyak. Jadi tentunya banyak sekali distraksi di dalamnya. Keputusan untuk rehat sejenak dari dunia instagram sebenarnya juga bukan keputusan yang salah mengingat dunia maya khususnya instagram pasti bisa menguras energi dan mental seseorang.

Menurut saya, berdasarkan pengalaman pribadi saat teman-teman melakuakan deactive account dan ditanya alasannya adalah karena mereka merasa pencapaian mereka tidak sebanding dengan orang-orang atau teman-teman yang difollow dan dilihatnya di sosial media ini. sehingga ia lebih menutup diri agar tidak merasakan iri yang lebih lanjut.
jika hal ini terus berlanjut tentu saja dapat membuat seseorang mengalami gangguan dengan dirinya sendiri, semakin kurangnya kepercayaan diri dan sebagainya. hanya saja tidak sedikit orang yang menggunakan instagram sebagai ranah atau media dalam membranding dirinya.

Saya tidak yakin apakah bisa dikatakan merusak dan sebagainya. Namun menurut saya, pengguna Instagram cenderung memalsukan identitas dan karakter dirinya sendiri. Mereka mencoba untuk membuat diri mereka yang baru untuk dibagikan ke publik. Hal ini dapat kita amati bahwa rata-rata pengguna Instagram mempunyai second account untuk kepentingan hal yang lain. Di satu sisi, saya memakhlumi tindakan mereka, namun di sisi yang lain sangat disayangkan bahwa mereka ingin terlihat sempurna agar tampak setara dengan pengguna-pengguna lain.

Saya setuju dan bisa dibilang membenarkan bahwa instagram bisa merusak mental. Sebenarnya bukan hanya instagram, tetapi beberapa media sosial juga bisa merusak mental seseorang, kita jadi sering insecure akan pencapaian para teman-teman kita di sosial media. Dengan inscure tersebut, itu bisa membuat mental kita menjadi kacau.

Saya setuju jika instagram bisa merusak mental anak muda, karena namanya media sosial pasti akan menjadi ajang untuk menunjakkan diri. Ketika kita tidak bisa seperti dia, pasti akan merasa insecure, dan itu akan merusak mental kita.