Benarkah dengan memiliki banyak sosial media dapat membuat seseorang menjadi depresi?

wakingtimes.com

Saat ini sosial media memang sudah tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. hampir setiap 5 menit sekali seseorang akan mengecek handphone nya, dan yang pertama kali dilihat adalah sosial media yang dimiliki.

Namun apakah dengan memiliki banyak akun sosial media meleh membuat seseorang menjadi depresi?
simak artikel dibawah ini.

Mengutip dari Kompas.com, Tiada hari tanpa berinterkasi di media sosial, bahkan satu orang dapat memiliki lebih dari satu akun media sosial. Meski bisa memberi manfaat positif, namun pemakaian media sosial yang tidak bijaksana malah mengganggu kesehatan mental.

Dalam sebuah penelitian yang melibatkan para generasi milenial, yaitu mereka yang lahir antara tahun 1981 sampai 1997, terungkap bahwa makin banyak akun media sosial yang dimiliki, makin rentan pula mereka pada gangguan kecemasan sampai depresi.

Brian A. Primack, MD, dari Pusat Penelitian Media, Teknologi dan Kesehatan, University of Pittsburgh mengungkapkan, para generasi milenial dipilih karena mereka yang paling banyak menggunakan media sosial.

Penelitian sejak tahun 2014 itu melibatkan 1.787 generasi milenial berusia 19-32 tahun. Peneliti menanyakan penggunaan 11 media sosial populer, yaitu Facebook, Instagram, Snapchat, Twitter, Reddit, Pinterest, LinkedIn, YouTube, Google Plus, Tumblr, dan Vine.

Penelitian juga melihat faktor lain yang memicu masalah kesehatan mental, seperti pendapatan rumah tangga, pendidikan, ras, dan jenis kelamin.

Hasil penelitian menunjukkan, mereka yang menggunakan 7 atau lebih platform media sosial, memiliki risiko gangguan kecemasan dan gejala depesi tiga kali lipat dibanding mereka yang tidak main media sosial atau hanya memiliki dua akun media sosial.

Primack mengatakan, keranjingan media sosial dengan memiliki terlalu banyak akun membuat seseorang menjadi multitasking karena setiap platform media sosial memiliki aturan yang berbeda-beda.

Menurut dia, kesibukan membangun koneksi di sejumlah akun media sosial yang berbeda bisa merusak suasana hati dan memicu emosi negatif.

Sementara itu, mereka yang fokus pada satu atau dua akun media sosial akan lebih mendapatkan pengaruh yang positif.

Untuk itu, ketika mendapat pasien yang depresi, salah satu yang perlu diketahui juga oleh dokter adalah bagaimana mereka menggunakan media sosial.

Sumber:health.kompas.com

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh O’Keeffe dkk (2011), Sosial media dapat menyebabkan depresi pada diri anak. Hal ini berawal dari tingginya intensitas penggunaan sosial media sehingga menimbulkan ketergantungan anak pada sosial media. Ketergantungan ini selanjutnya menimbulkan depresi pada diri anak. Depresi akibat ketergantungan sosial media dapat mengarah pada perilaku negatif pada diri anak, seperti isolasi diri, pengembangan perilaku agresif, pengembangan perilaku seksual yang tidak sehat dan berbagai perilaku negatif yang merusak diri anak.

Salah satu bentuk depresi akibat ketergantungan sosial media adalah fenomena Facebook Depresion.

Oleh karena itu, dengan banyaknya media sosial yang diikuti oleh seseorang, maka intensitas penggunaan media sosial akan meningkat secara linier. Oleh karena itu, semakin banyak media sosial yang diikuti oleh seseorang, maka semakin rentan pula orang tersebut mengalami depresi.