Benarkah dengan memandang mata saja sudah dapat mendeteksi kebohongan dari lawan bicara kita?

boonggg

Dikatakan oleh Mark Buoton salah seorang agen FBI, tanda-tanda orang sedang berbohong dapat dilihat dari wajahnya dan gerakan. Orang-orang yang berbohong dapat memakai berbagai cara untuk menutupi kebohongannya, sehingga kita tidak menyadari jika mereka sedang berbohong.

Nah menurut Youdics, bisakah kita mendeteksi kebohongan seseorang hanya dengan caranya ia kontak mata dengan kita?

Setahu saya, mendeteksi kebohonan pada seseorang belum cukup apabila hanya dari kontak mata saja, kecuali apabila sudah terjalin chemistry ataupun ikatan yang kuat diantara kedua orang tersebut. Misalkan seperti ibu kita yang bisa mengetahui bahwa kita berbohong hanya dari kontak mata dan perasaan. Orang-orang yang berbohong sejatinya menentang hati nurani mereka untuk mengatakan kejujuran, maka dari itu, mereka akan berusaha "menenangkan"nya dengan melakukan beberapa hal. Beberapa hal tersebut dapat dilihat dari ekspresi, gestur, dan lain-lainnya.

Tanda orang yang berbohong yang saya ketahui adalah gestur mikro untuk memberi ketenangan pada dirinya, seperti memegang hidung pada saat bicara, mata melirik keatas, atau menyembunyikan wajah. Kegiatan ini dilakukan untuk bisa memberikan perasaan tenang. Kemudian orang yang berbohong cenderung untuk berbicara terbatah-batah atau berbicara dengan jeda yang agak lama, karena tentu saja kebohongan yang mereka lakukan membutuhkan usaha, maka dari itu mereka perlu memutar otak untuk bisa berbohong.

ya bisa dilihat, namun untuk hal yang lebih detail hanya para ahli yang bisa melihat gelagatnya. kebohongan ini bisa kita lihat karena salah tingkah yang ditunjukkan atau tidak ingin ketahuan oleh orang tertentu bisa diketahui dari cara bicaranya dan atau mungkin matanya yang tidak bisa memandang lawan bicara karena ketakutan yang dialami.
orang berbohong tentu saja gugup ketika berhadapan dengan orang tertentu. namun, ada juga orang yang pandai menyembunyikan gerak-gerik kebohongan tersebut dengan apik sehingga tidak ketahuan dan merasa aman.

MENURUT OPINI SAYA TERKAIT " BENARKAH DENGAN MEMANDANG MATA SAJA SUDAH MENDETEKSI KEBONGAN?"

Ada beberapa petunjuk dasar untuk mengetahui kapan seseorang membohongi Anda, baik dari ekspresi wajah maupun gerak-gerik tubuhnya, tetapi tak semua ciri ini berlaku untuk setiap orang.

Jika Anda mengajukan sebuah pertanyaan pada lawan bicara Anda, dan ia menjawab sambil menunjukkan gerak-gerik yang sebelumnya tidak ia tampilkan selama berbicara dengan Anda, Anda bisa yakin bahwa dia mungkin berbohong. Apa saja indikator ekspresi wajah orang yang sedang berbohong?

1. MATA TAK BERHENTI BERGERAK.

Bola mata yang sibuk mondar-mandir melihat sekitar, berkedip lebih sering dari biasanya (di situasi normal, seseorang biasanya berkedip 5-6 kali per menit atau sekali per 10-12 detik), atau menutup mata lebih dari satu detik setiap kalinya adalah tiga tanda mata klasik dari orang yang berbohong. Ini adalah reaksi stres fisiologis bahwa dia merasa tidak nyaman, atau tidak ingin menjawab pertanyaan Anda.

Jarang berkedip juga bisa menjadi pertanda bahwa ia sengaja berusaha untuk mengontrol gerakan matanya. Misalnya, seorang pemain poker mungkin tampak jarang berkedip supaya ia terkesan tak terpengaruh dengan hasil kocokan kartunya. Tapi ingat, gerakan mata ini juga bisa muncul pada lawan bicara Anda untuk alasan yang sama sekali berbeda. Misalnya, orang dengan penyakit Parkinson akan memiliki tingkat berkedip yang lebih lambat dari orang sehat, sedangkan mereka yang memiliki skizofrenia cenderung berkedip lebih cepat.

2. ARAH PANDANGAN MATA SELALU KE KANAN.

Ketika Anda menanyakan lawan bicara Anda tentang sesuatu yang ia saksikan, dengar, atau berusaha untuk menggali ingatannya, jika orang tersebut memusatkan pandangannya ke arah kiri, berarti besar kemungkinannya ia berkata jujur. Ia benar-benar sedang mengakses memorinya tentang kejadian itu. Saat berbohong, seseorang akan cenderung melirik ke arah kanan. Artinya, ia sedang mengakses imajinasinya untuk menciptakan sebuah jawaban.

REFERENSI

Azwar, S. (2015). Sikap Manusia: Teori Dan Pengukuranya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

B Baron, R. A., & Byrne, D. (2004). Psikologi Sosial Edisi Kesepuluh Jilid 1.Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama.

1 Like

Secara psikologis, kejujuran seseorang bisa dirasakan dari tingkah lakunya. Seseorang yang berbohong, biasanya akan bertingkah sedikit berbeda, tidak nyaman, atau gelisah. Jika orang itu tidak pandai menyembunyikan ekspresi dari ketidakjujurannya, ada kemungkinan orang lain dapat menebak kalau dia sedang berbohong. Gestur tubuh dan ekspresi wajah adalah respon alami fisik terhadap psikologis orang yang sedang berbohong.

Kalau dari aspek mimik muka terutama mata, seseorang yang berbohong mungkin menatap atau memalingkan muka pada saat yang genting. Inilah tanda yang mungkin membuat mereka mengalihkan pandangan saat mencoba memikirkan apa yang harus dikatakan selanjutnya. Penelitian yang dilakukan oleh Geiselman di UCLA menguatkan hal ini, menemukan bahwa orang terkadang membuang muka sebentar saat berbohong. Studi tahun 2015 yang dilakukan oleh University of Michigan juga menemukan bahwa mereka yang berbohong lebih cenderung menatap daripada mereka yang jujur.

Namun, masih ada beberapa perdebatan tentang ini. Sebuah studi tahun 2012 yang diterbitkan di Plos One membantah konsep bahwa orang melihat ke arah tertentu ketika mereka tidak jujur. Dan sementara ada kemungkinan dari terlalu banyak membaca tingkah laku seseorang, Glass berpendapat bahwa ada beberapa kebenaran yang bisa dilihat dari mata.

Referensi

How to Tell If Someone Is Lying to You, According to Experts | Time

wah, thank you banget kak atas informasinya. Memang bener sih, beberapa kali aku dapet informasi di internet maupun di TV tentang mendeteksi sikap seseorang dari cara ia berbicara, bergerak dan bersikap. Kebohongan salah satunya, namun menurut ku sih selain dari menatap mata, intonasi itu juga bisa memberi suatu tanda loh dan sikap setelah mengatakan hal yang mungkin “bohong” tersebut, apalagi kalau satu dengan yang lainnya sudah menjalin hubungan yang dekat, menurutku akan lebih gampang. Tapi tetep aja, jangan dijadikan itu sebagai “suudzon” ya.

suudzon = berprasangka buruk terhadap orang lain.

Mungkin kalau ada yang tau serial Televisi Lie To Me, berkisah tentang seorang profesor yang bisa membedakan orang jujur atau menyembunyikan sesuatu. Dia mengetahui hanya melalui perubahan ekspresi wajah, dari kerutan dahi atau senyuman. Tentu saja mendeteksi kebohongan tidak semudah itu bagi kita. Dana apakah kita bisa mengetahui jika seseorang berbohong hanya dari matanya saja? Menurut aku bisa karena jika orang berbohon maka matanya tidak akan berhenti bergerak, itu dikarenakan dia atau mereka yang kita ajak bicara merasa tidak nyaman atau tidak ingin menjawab pertanyaan yang kita tanyakan. Atau mungkin dari arah pandangan matanya yang selalu mengarah ke kanan, itu berarti dia atau mereka yang kita ajak bicara sedang mencari jawaban yang sebenarnya mereka atau dia pun tidak tau apa jawaban dari pertanyaan kita. Mungkin selain dari mata, bisa dilihatd ari gerak geriknya yang gelisah dan menjadi berkeringat atau malah memiliki senyum yang dibuat-buat.

Bisa jika lawan bicara kita adalah orang dekat baik kerabat, keluarga, maupun teman yang kita sudah hafal perangainya. Mata saja sudah cukup membuat kita yakin ia sedang berbohong atau tidak, sebab orang yang berbohong cenderung tidak bisa menatap lawan bicaranya dengan yakin. Dari sorot matanya ada keragu-raguan yang mencurigakan.

Tetapi jika yang berbohong itu adalah orang baru atau tidak dikenal tentu cara seperti itu tidak bisa dilakukan. Jika dengan menatap mata saja kita bisa tahu orang tersebut berbohang atau tidak maka saya rasa tidak akan ada yang namanya penipuan.

Ketika kepercayaan menyebar, itu menjadi diterima dan dimasukkan ke dalam manual pelatihan tanpa pernah diuji secara ketat. “Pewawancara di banyak organisasi diberitahu untuk mencari pola tertentu dari gerakan mata ketika seseorang berbicara tentang masa lalu mereka, dan jika mereka muncul, maka itu adalah alasan untuk berpikir bahwa kandidat tidak mengatakan yang sebenarnya,” kata Wiseman.

Meskipun mitos ini telah dibantah, ada beberapa cara untuk menganalisis perilaku orang yang diwawancarai untuk mendapatkan petunjuk apakah mereka berbohong – tetapi metodenya jauh lebih rumit dengan hanya melacak arah yang dilihat seseorang. ”Ada beberapa isyarat aktual yang mungkin mengindikasikan kebohongan—seperti diam atau berbicara lebih sedikit atau menurun dalam hal emosionalitas,” kata Wiseman, “tetapi saya rasa tidak ada alasan untuk tetap berpegang pada gagasan tentang gerakan mata ini.”