Benarkah Buku Catatan yang Dihias akan Membuat Lebih Rajin Mencatat/Dibaca?

buku catatan

Bagi kita yang sekolah, kuliah, maupun kerja, memiliki buku catatan menjadi hal yang penting buat menunjang aktivitas. Karena mungkin saja ada rencana harian dan ide yang muncul mendadak hingga perlu ditulis. Terlebih lagi, buku catatan akan sangat dibutuhkan untuk mencatat segala jenis informasi ataupun materi dari guru/dosen yang bisa digunakan untuk persiapan ujian.

Beberapa dari kita, terutama para perempuan, cenderung untuk lebih suka menghias dan mempercantik buku catatannya agar lebih elok dilihat. Disisi lain, beberapa dari kita mungkin berpikiran “yang penting isinya, bukan tampilannya”, sehingga cenderung bodo amat dan mengesampingkan tampilan dari buku catatannya. Jadi, bagaimana menurut kalian Youdics? Adakah pengaruh khusus dari penampilan buku catatan? Apakah buku catatan yang dihias akan membuat kita lebih rajin mencatat dan rajin membaca? Tulis pendapat kalian di bawah!

Menurut saya pribadi sebagai seorang pria, semasa duduk dibangku sekolah menghias buku bukan sebagai semangat, namun sebagai bentuk kebosanan ketika dalam situasi belajar dan mengajar. biasanya kami para pria mencorat-coret buku sebagai bentuk supaya tidak merasa bosan saja. Mengenai menggambar atau menghias buku menjadi sumber semangat dan membuat lebih rajin, untuk saya pribadi hal itu tidak benar, namun untuk sebagian orang, terlebih untuk perempuan saya rasa hal itu memang bentuk untuk meningkatkan dan membuat mereka lebih rajin dalam belajar.

Mungkin banyak orang yang sangat setuju dengan penyataan bahwa buku catatan yang dihias dapat membuatnya lebih rajin untuk mencatat dan juga membacanya. Tetapi kalau aku pribadi, rajin enggaknya aku untuk mencatat tidak ada hubungannya dengan buku catatan yang dihias. Karena mencatat materi buat aku adalah hal yang udah must thing to do buat bahan belajar nantinya. Tetapi aku setuju jika buku catatan yang dihias dapat membuat aku untuk lebih senang, semangat, dan termotivasi untuk membacanya, mungkin karena lebih enak diliat yaa, jadi ada pengaruh dan daya tarik tersendiri buat aku.

Kalo catatan yang dihias akan membuat rajin membaca aku setuju karena tulisan rapi, terstruktur, berwarna, dan ada gambar itu bagiku menarik sehingga dapat menarik minat baca dan jadi termotivasi untuk terus membaca dibandingkan catatan yang penuh dengan tulisan dan warna yang tidak banyak, itu membuatku mudah bosan ketika membacanya. Tapi kalo buku catatan yang dihias akan membuat lebih rajin mencatat aku kurang setuju karena jujur aku pernah mencobanya untuk membuat hiasan dalam buku atau binder catatanku, akan tetapi itu berakhir dengan aku yang menjadi mudah lelah dalam mencatat dan cukup menghabiskan waktu sehingga bagiku kurang efektif, aku jadi fokus untuk menghias daripada mencatat :sweat_smile: Mungkin memberi hiasan dalam catatan itu perlu, namun harus selalu diingat bahwa yang terpenting adalah catatannya bukan hiasannya

Sepertinya menarik jika kita dapat menghias buku catatan kita. Namun menurut saya jika menghias buku tersebut untuk menambah semangat membaca dan lebih rajin mencatat sepertinya tidak juga, karena bisa juga menghias buku catatan tersebut dilakukan hanya sekedar mengisi waktu kosong dan menghilangkan rasa bosan.

Menurut aku sih tergantung yaa, kalau aku pribadi sih merasa jika buku catatan dihias malah akan membuat aku lebih malas, karena waktu yang aku habisin bukan mencatat poin-poin penting dan memahaminya malah terbuang banyak dalam menghias bukunya. Mungkin ada beberapa atau sedikit saja yang aku hias karena jika terlalu fokus dalam menghias maka akan membuat aku kurang memperhatikan materi yang ada dan bisa juga jika menghias terlalu bagus kadang kita merasa sayang jika buku tersebut digunakan hanya untuk catatan pelajaran :smiley:.

Menurut saya, catatan yang dihias atau diberi ilustrasi yang sesuai dapat membantu proses pemahaman catatan dan juga membuat kita tertarik untuk membaca catatan tersebut. Menurut Waluyo (2014) dalam jurnal yang berjudul: Revolusi Gaya Belajar untuk Fungsi Otak ada tiga gaya belajar yang berbeda pada setiap individu. Tiga gaya belajar tersebut adalah visual, auditis, dan kinestetik. Metode mencatat yang dihias dan diberi ilustrasi sangat cocok bagi individu yang memiliki gaya belajar visual. Mata adalah alat utama untuk memahami sesuatu dengan gaya belajar visual. Oleh karena itu, dengan gaya belajar visual, seseorang akan lebih mudah meningkatkan minat membaca dan mencatat menggunakan grafis, warna, ilustrasi visual, dan peta konsep.

Menurut Bobby De Potter, gaya belajar seseorang dibagi menjadi tiga tipe, yaitu visual, auditori, dan kinestetik. Dimana gaya belajar visual berfokus pada penglihatan. Saat mempelajari hal baru, biasanya tipe ini perlu melihat sesuatu secara visual untuk lebih mudah mengerti dan memahami. Selain itu, tipe visual juga lebih nyaman belajar dengan pengunaan warna-warna, garis, maupun bentuk. Jadi, buku pencatatan “aesthetic” bagi seseorang yang menganut tipe belajar Visual itu merupakan sesuatu yg penting, karena biasanya memiliki pemahaman yang mendalam dengan nilai artistik seperti paduan warna dan lainnya.

Setiap anak memiliki karakteristik kemampuan menyerap, mengolah dan menyampaikan informasi yang berbeda-beda. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa otak manusia terbagi menjadi dua, yaitu otak kanan yang memiliki karakteristik long term memory sedangkan otak kiri memiliki karakteristik short term memory. Samples (2002) mengungkapkan gagasannya dalam buku Revolusi Belajar untuk Anak, bahwa, pemanfaatan, musik, suara, relaksasi, gambar, humor dan mimpi adalah salah satu cara untuk membangun suasana bermain dan belajar secara efektif tanpa mengurangi hakikat pembelajaran. Jadi, menurut saya, buku catatan yang dihias, bisa saja membantu anak agar lebih rajin, meningkatkan gairah mereka untuk belajar. Hal ini bisa efektif untuk satu anak, tapi mungkin akan berbeda apabila diterapkan ke anak yang lain. Karena semua, bergantung pada bagaimana cara mereka untuk membangun suasana belajar.

menurut saya pribadi, menghias buku catatan akan membuat belajar lebih menyenangkan. dengan membuat buku catata nyang rapih, kita pun akan merasa nyaman saat melihat, membaca, atau mengulang mata pelajaran/mata kuliah. jadi hal itu akan berdampak pula pada proses pembelajaran kita sebagai siswa/mahasiswa. Selain itu juga dengan membuat buku catatan rapih dan memberi hiasan, akan dengan mudah di pahami oleh diri sendiri. apalagi bagi para pelajar yang memiliki gaya belajar visual.

Menurutku, mungkin bagi sebagian orang dengan menghias buku catatannya akan menambah semangat karena lebih enak dilihat dan lebih rapi jika ingin mencari isi suatu catatan.
Jika kita mempunyai hobi menggambar, mungkin dengan menghias catatan akan lebih menyenangkan dan membuatnya rajin mencatat, namun bagi seseorang yang biasa saja atau tidak tertarik menghias catatannya karena menurutnya dia akan lebih mudah membaca dan menulis jika tidak terdistraksi oleh sesuatu yang ada di lembar bukunya, maka dengan menghias catatan itu bukanlah hal yang dapat membuatnya menjadi rajin mencatat atau membaca.

Ya, itu benar adanya. Aku sendiri lebih cenderung menyukai buku catatan yang dihias atau dipercantik dengan menggunakan spidol warna-warni serta tempelan sticker. Sejak berada di bangku SMP aku sering mencatat ulang bagian-bagian yang penting dengan menambahkan hiasan pada buku catatan tersebut. Hingga di bangku SMA pun aku juga masih melakukannya. Bagiku sendiri dengan adanya hiasan atau penggunaan spidol warna-warni akan membuat kita lebih berminat dan tertarik untuk membacanya. Selain itu juga tidak menyebabkan gampang bosan, dan terkesan sangat serius seperti tulisan di buku paket. Dalam artian aku merasa lebih fun, enjoy dalam belajar dan materinya lebih mudah dipahami.
Sementara pada masa di bangku kuliah ini, aku menggunakan sebuah aplikasi edit di laptop untuk mencatatan dan menghias buku catatanku di mana nantinya disimpan dalam bentuk pdf.
Tapi yang perlu diingat adalah bahwa cara belajar tiap orang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Dan dalam buku catatan pun yang harus diutamakan adalah isinya.

Untuk orang dengan gaya belajar visual, aku rasa hal ini akan sangat membantu. Apalagi jika hiasan yang dibuat berkaitan dengan materi yang dipelajari. Sementara untuk orang dengan gaya belajar lain mungkin saja dapat membantu menghilangkan kejenuhan mereka atau justru malah mengganggu fokus mereka saat belajar. Kalau aku sendiri lebih suka jika buku catatanku hanya dipenuhi oleh tulisan saja, kecuali jika diperlukan ilustrasi untuk memahami pokok bahasan tertentu.

Kamu bisa membuka link ini untuk mengetahui apa gaya belajarmu:

Kenali 9 Jenis Kecerdasan Manusia, Kamu Termasuk yang Mana?

Bila melihat perspektif seorang laki laki, saya rasa dihias atau tidaknya buku ctatatn tidak akan berpengaruh apapun pada minat baca atau kerajinan mencatat. Keduanya merupakan niat yang timbul dari dalam diri setiap individu dan antar individu tidaklah sama. Yang mungkin memang jadi lebih menarik dan mengubah mood mungkin, tapi saya rasa tidak berpengaruh secara signifikan. Bagi saya, catatan yang menyenangkan untuk dibaca adalah catatan yang detail, jelas dan terbaca. Sehingga tidak susah untuk dibaca ketika sedang belajar.

Menurut aku pribadi apabila melihat buku yang memiliki catatan rapi dan disertai hiasan dari segi pembaca, bisa memunculkan rasa senang ketika membaca sebuah catatan tersebut, selain itu bisa memahami materi dengan mudah karena tidak spaneng ketika membacanya. Namun apabila dilihat dari sisi penulis, mungkin penulis akan merasa mudah lelah ketika membuat suatu catatan yang disertai dengan hiasan. Sebenarnya ini suatu pilihan karena pada dasarnya semua juga bergantung pada isinya. Tapi menurut aku pribadi, jelas buku catatan dengan hiasan dan terstruktur secara rapi akan menambah semangat membaca dan memahami materi

Menurut pendapat saya, penampilan buku catatan yang didekorasi atau dihias dapat membuat kita lebih rajin membaca dan mencatat. Karena saya pribadi lebih suka visual yang bagus atau dibuat serapi mungkin, karena jika membaca catatan dengan begitu banyaknya tulisan dan penjelasan, terlihat sedikit membosankan dan merasa mengantuk. Tetapi, berdasarkan pengalaman saya, catatan yang dihias itupun memerlukan waktu, seperti harus teliti, dibuat semenarik mugkin, dan tidak bisa tergesa-gesa. Jika saya memiliki waktu yang cukup mepet dan tidak sempat untuk menyalin ulang catatan saya ke dalam versi yang lebih rapinya, maka catatan saya tetap seperti itu saja

Bahkan saya yang seorang perempuan sependapat dengan argumen ini.
Berdasarkan pengamatan saya ke diri sendiri, teman-teman terdekat, sampai teman virtual pun, menganggap bahwa mencatat adalah suatu tuntutan. Kita seperti ‘dipaksa’ untuk memiliki back up materi yang disampaikan oleh guru/dosen.

Apalagi jika bentuk catatannya seperti gambar yang disertakan pada deskripsi, kok saya ragu itu hanya akan jadi pajangan saja karena nilai estetikanya. Anehnya lagi saya kadang kebingungan dengan banyaknya warna yang diaplikasikan pada catatan, seperti mendistraksi. Fakta yang saya temukan di teman-teman saya, nyatanya catatan yang dihias pun tidak membuat mereka lebih rajin membaca, diperlakukan sama dengan catatan biasa pada umumnya.

Menurut saya, hiasan seperti menulis dengan warna bolpoin berbeda atau ditambah stabilo sepertinya masih wajar. Saya rasa semua orang melakukan itu.

Menurut saya ketika buku catatan dihias berpengaruh dalam semangat membaca dan belajar, dengan buku yang dihias menulis catatan dengan rapi tidak membuat saya bosan dan jenuh ketika belajar. Saya juga merasa lebih termotivasi ubtuk membaca karena buku tersebut memiliki daya tarik tersendiri dan lebih enak dilihat. Apalagi ketika mencatat dibuku ditulis dengan rapi dan bulpoin yang berwarna warni jadi tulisan dapat lebih terstruktur.

Adakah pengaruh khusus dari penampilan buku catatan?
Tentu saja ada. Tampilan buku catatan yang rapi pastinya lebih enak dipandang mata, bukan? Nah, kembali ke diri tiap individu yang mencatat. Bagi saya, dapat dibaca itu yang utama, untuk kerapian bisa menyusul nanti. Biasanya saat mencatat di kelas, seringkali guru/dosen/pengajar terus menerus memberikan informasi tanpa jeda. Di situlah peran ‘catatan berpoin’ penting untuk saya. Yang penting poin dan jelas. Nanti, saat ada waktu, niat, dan ketekunan baru disalin sesuai kehendak masing-masing.

Apakah buku catatan yang dihias membuat lebih rajin mencatat dan membaca?
Rajin mencatat? No. Rajin membaca? Yes. Bagi saya, membuat catatan yang dihias itu melelahkan, sungguh. Tapi saya suka melihat catatan orang-orang yang dihias sedemikian rupa. Terutama untuk orang yang memiliki cara belajar dengan visual, mereka cenderung harus melihat gambar atau video yang sesuai dengan apa yang sedang mereka pelajari. Saya pribadi sebagai audio visual learner merasa sangat terbantu apabila menemukan catatan yang dihias dengan rapi.

Di beberapa kasus, orang-orang mendapatkan kepuasan tersendiri setelah menghias catatannya. Biasanya orang tersebut akan membuat akun atau blog khusus untuk menunjukkan hasil catatan yang telah ia hias. Tidak jarang orang lain yang sedang kesulitan untuk memahami suatu materi merasa terbantu dengan adanya catatan tersebut. Yang akhirnya, catatan yang dihias itu bisa membantu banyak orang belajar.

Jadi, saya rasa setiap orang memiliki preferensi yang berbeda terhadap bagaimana mereka mencatat. Dan mereka yang menghias catatannya, bisa jadi merasa lebih baik dan puas ketika belajar dengan catatan yang sudah dihias.

Menurut saya pribadi, dengan dihiasnya sebuah buku atau catatan cukup mampu untuk membangun suasana belajar. Mungkin kalian pernah saat ingin mulai belajar kemudian melihat buku beserta judulnya langsung malas membukanya apalagi untuk mencatat didalamnya. Namun saat dihias, buku tersebut akan terlihat lebih menarik. Dan manusia adalah makhluk visual, yang dimana menyukai keindahan yang terlihat mata. Walaupun yang terpenting adalah isinya, namun membangun niat dan suasana belajar juga memiliki peran yang cukup penting.