Benarkah Berbelanja Bulanan saat Lapar akan Lebih Boros?

Belanja bulanan memang telah menjadi kewajiban mayoritas orang untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka dalam satu bulan ke depan. Berbelanja bulanan di swalayan atau supermarket telah menjadi kebiasaan bagi banyak orang karena menyediakan berbagai kebutuhan hidup yang lengkap dan banyak pilihannya. Swalayan atau supermarket menawarkan sistem belanja yang memungkinkan konsumennya untuk memilih dan mengambil sendiri produk yang mereka inginkan. Memang kita cenderung hafal produk apa saja yang telah menjadi kebutuhan pokok bulanan kita, namun tidak jarang juga kita membeli produk baru karena kita sedang menginginkannya. Produk-produk tersebut biasanya juga di luar list belanja yang telah kita buat sebelumnya.

Menurut Youdics, apakah kondisi perut mempengaruhi keputusan kita dalam membeli produk yang kita inginkan? Apakah benar berbelanja saat lapar dapat mengakibatkan pengeluaran kita lebih banyak saat berbelanja bulanan?

Sumber Gambar

Best And Worst Supermarkets Compared - Which?

Aku rasa hal tersebut benar.
Menurut psikolog keluarga dan anak Anna Surti Ariani, belanja saat lapar bisa berisiko kalap alias tidak terkontrol. “Saat sedang lapar, sebaiknya tidak belanja, karena saat lapar yang sebetulnya berfungsi itu proses emosional. Tubuh akan memproses ‘saya lapar, saya butuh makan’, sehingga berdampak pada perilaku belanja yang impulsif.”
Hal seperti ini amat terasa ketika seorang muslim sedang berbelanja bulanan di bulan puasa. Di balik semua wishlist yang sudah disiapkan, pasti banyak belanjaan lain yang nyelip. Dalam hal ini belanjaan yang mendominasi adalah produk makanan, baik bahan makanan maupun makanan instan

1 Like

Kondisi perut mempengaruhi keputusan seseorang dalam membeli produk. Dan benar, kondisi perut yang lapar akan mempengaruhi konsumen untuk berperilaku boros.

Pernyataan tersebut sesuai berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh University of Minnesota yang dilansir dari Intisari.grid, mengungkapkan bahwa berbelanja saat dalam keadaan lapar dapat membuat seseorang berperilaku lebih boros atau membeli barang-barang yang tidak begitu dibutuhkan dibandingkan pada seseorang yang berbelanja dalam keadaan perut tidak kosong. Hal ini karena berbelanja dalam keadaan lapar membuat seseorang tidak dapat berkonsentrasi, sehingga mereka cenderung tidak sabar dan ingin berbelanja dengan cepat.

Fenomena tersebut juga pernah aku alami. Terutama ketika akan membeli makanan, sehingga mendorong aku untuk membeli makanan lebih banyak dari yang seharusnya. Padahal sebetulnya tindakan tersebut dipengaruhi oleh rasa lapar, sehingga aku menganggap bahwa membeli makanan dalam jumlah yang sedikit tidak dapat membuat perut kenyang. Namun nyatanya makanan yang aku beli terlalu banyak tidak dapat aku habiskan. Sehingga dari pengalaman tersebut aku sadar bahwa ternyata sebelum berbelanja, alangkah baiknya perut tidak dalam keadaan kosong atau lapar. Untuk itu, selain mencatat daftar belanja, salah satu cara untuk menghindari perilaku boros atau konsumtif adalah dengan menghindari berbelanja dalam kondisi perut lapar.

Sumber

Hindari Berbelanja dalam Keadaan Lapar - Intisari

1 Like

Berbelanja keperluan rumah tangga memang menjadi rutinitas setiap individu, terutama para wanita. Meski dilakukan hampir setiap bulan, sebagian dari mereka masih saja sering boros dalam pembelian terutama produk makanan atau bahan masakan. Kok bisa? Ya, memang bisa, hal itu mungkin terjadi ketika berbelanja keperluan rumah tangga terutama bahan makanan dalam keadaan lapar. Penelitian terbaru mengungkapkan hasil demikian. Riset tersebut dilakukan oleh University of Minnesota’s Carlson School of Management. Hasil dari studi yang dipimpin Alison Jing Xu tersebut terungkap jika rasa lapar bisa mengaktifkan konsep akuisisi. Artinya, pergi ke pasar atau swalayan dengan perut kosong akan mendorong kita untuk belanja secara berlebihan dan membeli barang-barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Karena merasa lapar, para pembelanja pun membeli makanan atau bahan masakan lebih banyak dari yang seharusnya. Namun bukan itu saja. Penelitian ini juga membuktikan bahwa berbelanja dengan kondisi kelaparan bisa membuat kita memborong barang-barang lain, bahkan yang bukan makanan.

download (1)
download (2)

Menurut saya itu semua tergantung pada kepribadian masing-masing orang. Jika orang tersebut mampu mengatur keuangannya maka ia akan lebih berhemat saat berbelanja bulanan dan membeli barang-berang yang dibutuhkan saja. Karena jika orang yang memiliki sikap disiplin, meski saat lapar sekalipun ia akan bisa membuat skala prioritas di hidupnya dan dapat berfikir dengan bijak untuk menabungkan uangnya agar lebih bermanfaat di masa depan.

Berbeda dengan kepribadian seseorang yang tidak pandai mengatur keuangannya. Ia akan membeli apa-apa yang diinginkannya meskipun itu tidak akan membawa manfaat pada dirinya. Kepribadian seseorang ini tentunya tidak baik dan akhirnya barang yang ia belanjakan akan mubadzir karena ia hanya mementingkan nafsunya sendiri.

Jadi, lebih baik kita bersikap bijak saat berbelanja meski saat lapar sekalipun. Karena rasa lapar itu adalah nafsu dalam diri kita sendiri dan kita harus bisa mengontrolnya.