Benarkah Apartemen Lebih Baik Dibanding Rumah Tapak?

apartemen-murah-di-jakarta-akan-menjadi-tren-pada-2021-nyc

Mempunyai rumah adalah impian bagi setiap orang, terlebih lagi untuk mereka yang sudah berkeluarga. Akan tetapi untuk mereka yang tinggal dan beraktivitas di kota-kota besar seperti di Jakarta, mempunyai hunian sendiri khususnya rumah tapak ibarat membeli gedung pencakar langit. Hal ini disebabkan mahalnya hunian yang tersedia. Dengan problem seperti itu, apartemen hadir di tengah-tengah masyarakat untuk mewujudkan impian banyak orang untuk memiliki hunian sendiri tanpa terkendala biaya yang sangat tinggi.

Apartemen dan rumah tapak sendiri memiliki keunggulannya masing-masing yang disesuaikan dengan gaya hidup dan juga kebutuhan penghuninya. Di sisi lain, keduanya juga memiliki nilai investasi yang terus naik tiap tahunnya secara berbeda. Dari sisi desain, apartemen masih kalah dibandingkan rumah tapak, karena tidak dapat direnovasi secara bentuk denah sesuai keinginan kita, dan tidak adanya halaman pribadi. Namun keunggulan apartemen adalah terletak pada fasilitas yang disediakannya, beberapa apartemen memiliki kolam renang, pusat kebugaran hingga food court sendiri yang menjadikan penghuninya merasa dimanjakan dengan seluruh fasilitas tersebut.

Jadi Youdics, Bagaimana menurut kalian benarkah apartemen lebih baik dibanding rumah tapak?

Hmm saya sendiri sih lebih memilih rumah tapak dibanding apartemen maupun rumah susun. Walaupun fasilitas apartemen seringkali lebih lengkap dibanding komplek perumahan, namun ada beberapa hal yang tidak bisa didapat kalau tinggal di hunian vertikal.

Di rumah tapak, kita bisa dengan mudah membeli makanan dari penjual-penjual keliling seperti nasi goreng, bakso, ketoprak dll. Hal ini tentu saja tak bisa ditemukan di hunian vertikal. Kita bisa dengan mudah membeli makanan hanya dari pagar rumah, kecuali untuk perumahan elit dengan penjagaan ketat, biasanya tidak ada penjual kelilingnya.

Selanjutnya, dengan rumah tapak kita bisa memarkir kendaraan pribadi di dalam rumah sendiri. Rasanya lebih aman saja karena berada dekat dan bisa kita awasi, ketimbang apartemen. Kendaraan harus kita tinggalkan di basement dan tidak terlihat. Lagipula, di apartemen kita tidak bisa mencuci mobil/ motor sendiri kan? Atau mengotak-atik kendaraan di garasi sendiri.

Ketika mau memesan makanan melalui ojol pun, kita tidak jauh-jauh mengambilnya jika tinggal di rumah tapak, cukup keluar pagar. Berbeda dengan apartemen yang harus menuruni tangga/ lift dahulu.

Mungkin itu saja sih alasan pribadiku kenapa lebih suka rumah tapak. Soal faktor lain seperti biaya sewa/beli, nilai tanah, dan nilai investasi aku kurang paham.

1 Like

Belum tentu benar, tapi bisa jadi benar. Untuk orang yang tidak suka bersosialisasi dengan tetangga dan ingin hidup secara individualisme apartemen adalah pilihan yang sangat cocok. Biasanya apartemen merupakan hunian yang tepat untuk para pekerja kantoran, orang yang belum menikah, atau orang yang belum mempunyai anak. Memang menggunakan apartemen memiliki fasilitas yang sangat nyaman dan rata-rata berada di jalan yang ramai atau di tengah perkotaan. Sangat cocok bukan untuk orang yang hanya membutuhkan tempat tinggal.

Namun, untuk orang yang ingin memiliki tetangga dan jiwa sosial yang tinggi rumah tapak adalah pilihan yang baik. Rumah tapak sendiri ada juga yang memiliki harga lebih murah daripada apartemen karena adanya rumah tapak bersubsidi. Tinggal di rumah tapak pastinya juga membuat orang memiliki kepemilikan tanah dan rumah yang nyata, yang berbanding terbalik dengan apartemen yang hanya sebuah sertifikat kepemilikan apartemen. Jika saya bisa memilih Saya lebih memilih tinggal di rumah tapak daripada di apartemen.

1 Like

untuk saat ini menurut saya apartemen lebih memudahkan penghuninya, karena biasanya apartemen dibangun di lokasi yang strategis dan dekat untuk mengakses apa saja, mulai dari akses kesehatan seperti rumah sakit, akses pendidikan seperti sekolah, akses market, dan lain sebagainya.

1 Like

Menurut aku pribadi sih tetap lebih unggul rumah, karena kalau rumah kita bisa meninggikan bangunan juga bisa merenovasi dan merombak isi bangunan, kalau apartemen mungkin hanya bisa merubah interiornya saja…

1 Like

Saya merasa jika Rumah berasa lebih bebas daripada apartemen, karena mudah memarkirkan kendaraan, mudah untuk merobak dan merenovasi bangunan, mudah untuk mencari makanan pinggir jalan yang murah. Saya rasa juga jika mengambil pesanan makanan atau barang lebih mudah ketimbang harus naik turun lift.

1 Like

Saya pribadi lebih memilih rumah dibandingkan apartemen. Karena apartemen walaupun kita membeli, setahu saya pihak manajemen apartemen itu juga punya jangka waktunya gitu, kan klo rumah kita beli ya itu emg udah tanah kita gitu.

1 Like

menurutku tidak ada ungkapan mengenai apartemen lebih baik daripada rumah tapak, ataupun sebaliknya. karena menurutku hunian seseorang adalah pilihan yang sesuai dengan gaya hidupnya. beberapa orang yang memilih untuk tinggal di apartemen mungkin memang membutuhkan beberapa fasilitas seperti yang sudah disebutkan diartikel sebagai penunjang hidup mereka. dan sebagian orang yang memilih rumah tapak memang menginginkan lingkungan yang membuat mereka nyaman untuk hidup dan bersosialisasi tanpa adanya fasilitas seperti di apartemen yang mudah dijangkau.

1 Like

Saya tidak setuju terhadap pernyataan bahwa apartemen lebih baik daripada rumah tapak. Keduanya memiliki keunggulannya masing-masing.

Apartemen unggul pada harga yang kompetitif atau lebih murah, tetapi mengorbankan space tempat.
Beberapa apartemen menyediakan berbagai fasilitas untuk pemiliknya, seperti kolam renang, fitness and gym center serta akses langsung ke shopping mall, karena memang ada apartemen yang dibangun diatas mall besar. Biaya untuk memelihara apartemen cukup lebih murah dibandingkan rumah biasa, kita perlu membayar biaya maintance diatas tagihan listrik dan air bulanan, kemudian ada biaya sewa lahan parkir (apartemen tertentu). Kita tidak perlu ada pemeliharaan luar seperti lahan teras, tanaman, kemudian pemeliharaan kondisi luar gedung (dinding, atap dll).

lain halnya dengan rumah tapak, kita diberi kebebasan dalam mengatur rumah kita, seperti teras, halaman belakang, garasi serta taman. Rumah tapak juga memiliki ruang lebih luas per harga yang ditawarkan. Akan tetapi ini biaya pengelolaan dan pemeliharaan rumah ini jauh lebih mahal daripada apartemen. Serta tidak disediakan fasilitas tambahan seperti tempat fitness, tidak seperti apartemen.

1 Like

Menurut saya untuk orang yang tinggal di area perkotaan mungkin lebih ke apartemen, karena akses yang mudah, banyaknya fasilitas yang disediakan, dan yang paling penting adalah keamanannya.

menurut saya untuk yang tinggal di kota besar lebih unggul apartemen karena dibangun di lokasi yang strategis dan harga rumah di kota besar sangat mahal, kecuali jika kita tinggal di pinggiran kota lebih baik memiliki rumah sendiri apalagi harga rumahnya tidak terlalu mahal.

Saya menilai dari sisi ramah lingkungan, dan menemukan bahwa apartemen lebih baik daripada rumah tapak.

“The first environmental benefit of studio apartments is the fact that they spend a lot less energy than average homes. It takes much less energy to heat up or cool off a small apartment, which equals less carbon emissions. By simply downsizing, you can keep the air cleaner and save resources.”

Apartemen menggunakan lebih sedikit energi untuk mendinginkan ruangan karena ukuran yang lebih kecil dan jarak yang berdekatan satu sama lain memungkinkan penggunaan regulator suhu terpusat yang lebih efektif dalam energi dan efek ketimbang unit pendingin individual per rumah seperti di rumah tapak.

Energ, luas lahan,dan material untuk membangun satu apartemen juga lebih hemat ketimbang rumah tapak, menjadikan harga juga lebih murah, juga dapat dibangun di mana saja, dekat pusat perkantoran misalnya agar orang-orang bisa lebih dekat ke tempat kerja, yang lagi menghemat energi (bahan bakar) dan waktu.

Kesimpulannya, apartemen lebih baik dari rumah tapak karena ramah lingkungan, hemat energi, dan material.

1 Like

Saya menilai mana yang lebih baik, apartemen atau rumah tapak dari segi ramah lingkungan, dan menemukan bahwa apartemen lebih baik.

"The first environmental benefit of studio apartments is the fact that they spend a lot less energy than average homes. It takes much less energy to heat up or cool off a small apartment, which equals less carbon emissions. By simply downsizing, you can keep the air cleaner and save resources. "

Apartemen lebih hemat energi karena menggunakan listrik yang lebih sedikit untuk mengatur suhu ruangan yang lebih kecil, juga karena dibangun berdekatan satu sama lain, dapat menggunakan sistem pengatur suhu terpusat yang lebih efektif dan hemat lagi dalam segi energi, di banding unit-unit AC individual per rumah tapak.

Biaya material, luas lahan, dan energi untuk membangun apartemen juga lebih murah daripada membangun rumah tapak. Dan kita bisa membangun apartemen di mana saja, dekat pusat perkantoran atau industri misalnya untuk mendapatkan kawasan huni yang dekat dengan tempat kerja, yang kemudian dapat menghemat biaya perjalanan seperti bensin atau tiket kereta, dan juga waktu.

Dengan pertimbangan dia atas, saya menyimpulkan bahwa apartemen lebih baik dari rumah tapak.

Menurut saya rumah tapak lebih baik dibandingkan apartemen, tetapi memang fasilitas apartemen sangat lengkap dan dapat menghemat lahan berpenghuni. Yang saya tau, apartemen tidak bisa dibeli seumur hidup, ia cenderung memiliki batas waktu beberapa tahun jika membeli berbeda dengan rumah tapak yang memiliki hak sepenuhnya. Apartemen juga cenderung lebih mahal dibandingkan rumah tapak, apartemen juga terbatas untuk ukuran tidak bisa sesuka hati kita. Selain itu, menurut saya rumah tapak bisa diwariskan turun temurun dan lebih menjanjikan.

Menurut saya pribadi, rumah tapak masih menjadi pilihan yang lebih unggul dibanding apartemen dari beberapa aspek. Pertama, rumah tapak lebih sehat untuk ditinggali. Hal ini karena rumah tapak memungkinkan adanya ventilasi yang lebih banyak sehingga sirkulasi udara terjadi dengan lebih baik. Jika kita tinggal di gedung apartemen, akan sedikit sulit untuk mendapatkan udara segar dan sinar matahari yang cukup. Kedua, rumah tapak bisa kita desain dan renovasi sesuai dengan keinginan dan kebutuhan kita sedangkan apartemen hanya bisa didekor atau diubah sedikit saja tidak bisa direnovasi total. Ketiga, akses dari tempat parkir kendaraan atau garasi ke rumah tapak tentu lebih mudah dibandingkan apartemen yang harus menggunakan lift. Keempat, meskipun sudah ada skema evakuasi, namun jika ada bencana seperti kebakaran atau gempa bumi, saya rasa rumah tapak akan lebih aman karena akses keluar masuk mudah dan tidak memerlukan waktu yang lama untuk keluar. Namun, budget, lingkungan antar tetangga, fasilitas dan gaya hidup menjadi pertimbangan sebelum untuk memutuskan apartemen atau rumah tapak.