Benarkah anti hipertensi dapat digunakan sebagai penanganan glaukoma?

Sebuah studi di Denmark menemukan kemungkinan antihipertensi sebagai pencegah glaukoma pada usia 40 tahun ke atas. Hipertensi dapat meningkatkan risiko glaukoma, sehingga dengan penggunaan anti-hipertensi, bisa jadi risiko glaukoma dapat ikut menurun.

Dr. Anna Horwitz dari University of Copenhagen mengumpulkan dan menganalisa data dari seluruh populasi berusia 40-95 tahun di Denmark dari tahun 1996-2012, yang menggunakan obat untuk galukoma dan/atau antihipertensi.

Meski pada penelitian tersebut angka kejadian glaukoma pada penderita pengguna antihipertensi lebih tinggi daripada yang tidak menggunakan, para peneliti berpendapat bahwa hal ini disebabkan oleh peningkatan risiko glaukoma karena usia tua, sehingga penurunan risiko glaukoma oleh antihipertensi bisa didapat sebesar 43%. Penemuan ini dapat membantu untuk mengetahui penanganan glaukoma pada orang berisiko tinggi. Mungkin akan dibutuhkan kolaborasi dari kardiologist dan optalmologist untuk penanganan penyakit mata tertentu di masa depan.

Namun dr. Anthony Khawaja dari Moorfields Eye Hospital, Inggris, yang tidak terkait dengan studi ini, menjelaskan bahwa diperlukan kewaspadaan dalam menginterpretasikan hasil studi ini. “Glau koma merupakan sekelompok kondisi yang heterogen dan memiliki gejala yang mirip, namun dengan penyebab yang berbeda.” komentarnya.

Menurut dr. Khawaja, hubungan antara antihipertensi dengan kejadian glaukoma bisa jadi tidak jelas, karena glaukoma seringkali disebabkan oleh neovaskularisasi karena retinopati diabetes atau sumbatan vena retina. Oleh karena itu penggunaan antihipertensi yang dapat menurunkan risiko retinopati diabates dan sumbatan vena retina, secara logis dapat menjelaskan penurunan risiko glaukoma juga. Namun pada primary open-angle glaucoma, bentuk kronis yang paling sering ditemui pada penderita, penggunaan antihipertensi dapat mengakibatkan glaukoma bertambah parah.

Oleh karena itu, dr. Khawaja berpendapat bahwa penemuan ini tidak dapat diterapkan pada segala jenis glaukoma. “Diperlukan penanganan khusus dari dokter untuk mengetahui penyebab dan terapi yang terbaik.”