Belajar Sejarah dan Berwisata Keluarga Ke Candi Badut ?

image

Malang tak hanya identik dengan wisata alamnya yang mempesona. Namun juga menyimpan nilai-nilai sejarah yang tak boleh dilewatkan. Bagi Anda penyuka sejarah, cobalah untuk mengunjungi situs peninggalan masa lampau di Malang.Salah satunya adalah Candi Badut yang ditemukan oleh pakar arkeologi Maureen Brecher di tahun 1923.

Candi Hindu yang juga disebut Candi Liswa (Nama kecil Raja Gajayana) ini berlokasi kurang lebih 5 km ke arah barat dari kota Malang, tepatnya di Desa Karangbesuki, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Candi Badut diperkirakan dibangun pada tahun 760 M, jauh sebelum masa pemerintahan Airlangga, yaitu masa dimulainya pembangunan candi-candi lainnya sehingga diduga candi ini merupakan candi tertua di Jawa Timur.Candi ini dibangun sebagai tempat pemujaan Siwa (Agastya).

Kata Badut diduga berasal dari bahasa Sanskerta Bha-dyut yang berarti sorot Bintang Canopus atau Sorot Agastya. Versi yang lain mengatakan, konon sang raja Gajayana yang memerintah di kerajaan Kanjuruhan saat itu dikenal sebagai sosok yang senang melucu (Mbadhut : ini pengucapan bahasa Jawa) sehingga candi tersebut akhirnya dinamakan candi Badhut/ candi Badut. Hingga saat ini candi Badut bahkan masih digunakan oleh umat Hindu Malang Raya untuk melaksanakan upacara Ngembak Geni yang diselenggarakan sehari setelah hari raya Nyepi.

Mengajak keluarga berwisata tidak hanya identik dengan piknik ke pantai atau gunung. Atau mungkin mengunjungi tempat belanja, makan-makan ataupun menonton pergelaran budaya. Alternatif lain yang tidak kalah menariknya adalah berwisata sejarah. Obyeknyapun sangat beragam mulai dari museum, monumen/ gedung bersejarah ataupun mengunjungi peninggalan kerajaan (Keraton ataupun candi).

Selain berwisata dan mengenalkan anak-anak terhadap pentingnya pelestarian benda bersejarah sekaligus juga bisa belajar langsung dari relief maupun pemandu dilokasi serta menanamkan nilai-nilai toleransi dalam hidup beragama.

Indonesia dikenal sebagai Negara dengan beragam suku bangsa, budaya dan agama namun tetap bisa hidup rukun dan damai dengan semangat Bhineka Tunggal Ika di bawah panji Sang Merah Putih dan nilai-nilai luhur Pancasila.

Referensi : https://blog.ezytravel.co.id/candi-badut-malang/