Belajar dari Kesalahan pada Website Food Network

Food Network adalah Website yang berisi video-video instruksi memasak beberapa resep makanan dan ‘shows’, resep makanan dari beberapa chef, dan daftar beberapa restoran. Website Food Network adalah website yang didirikan oleh Food Network yang merupakan channel TV yang ‘launching’ pada 22 November 1993. Pada awal pembentukan website nya banyak masyarakat yang antusias dalam mengikuti tayangan memasak pada website ‘Food Network’, tetapi sayang nya pada akhir-akhir ini (2017) banyak komentar negatif pada sitejabber (online business reviews). Banyak pengunjung website yang kecewa dengan konten yang terdapat pada Food Network. Konten yang terdapat pada Food Network baru-baru ini tidak sesuai dengan harapan para pengunjung. Kebanyakan komentar yang diberikan adalah terkait tayangan memasak yang sekarang sudah tidak lagi di tayangkan. Banyak yang menyayangkan hilang nya tayangan tersebut, padahal pada awal pembentukkan website, konten website Food Network berfokus pada tayangan instruksi memasak, tetapi sekarang ini yang di tampilkan pada Food Network adalah kompetisi memasak dan tayangan mengenai Selebriti yang menjadi seorang ‘chef’.


Dari permasalahan diatas, menurut saya konsistensi konten sebuah website merupakan hal yang perlu diperhatikan. Karena hal ini berkaitan dengan kenyamanan pengunjung website yang nantinya akan mempengaruhi loyalitas pengunjung website.

referensi :

1 Like

Menurut saya, konsistensi web memang sangatlah penting, seperti yang ada pada artikel ini bahwa konsistensi adalah “golden rule” dalam desain baik dalam tampilan maupun kontennya, agar pengguna dapat merasakan user experience dalam website tersebut apakah positif atau negatif.

Selain itu kesan awal yang diberikan website tersebut kepada pengunjung website juga sangat penting apalagi jika para pengunjung website menyukai tampilan awal yang ada pada website tersebut. Seharusnya FoodNetwork sebelum melakukan perubahan pada _website_nya entah itu tampilan atau konten harus memperhatikan dan menganalisa dahulu apa yang dibutuhkan oleh para konsumen (pengunjung web) dan apa yang menyenangkan bagi konsumen.

Menurut saya, konten adalah hal penting yang paling utama pada sebuah website. Sebuah website akan lebih menarik jika meiliki konten yang baik dan menarik. Seperti yang terdapat pada artikel ini, konten menunjukkan ke customer apa yang dimaksud dari website kita, dan juga akan menunjukkan seberapa sukses website yang telah kita bangun dari konten website tersebut. Salah satunya adalah dengan menggunakan video, untuk menarik customer.

Adanya pengurangan atau bahkan hilangnya konten video pada Food Network ini sangatlah disayangkan, dimana hal ini menjadi daya minat customer untuk mengunjungi web tersebut dan melakukan pembelian pada barang-barang yang ditawarkan. Adanya ketidakkonsistenan pada web ini membuat customer beralih pada website yang lain, dan mungkin dapat menimbulkan kerugian pada website tersebut, seperti yang ditulis pada artikel ini.

Nah, untuk mengorganisir konten-konten atau informasi pada website, kita harus mengetahui beberapa hal berikut, yaitu :

  1. Mengetahui konten apa yang diperlukan, apa yang telah dimiliki, apa yang harus ditambahkan.
  2. Beri outline pada website, mana konten yang penting, dan dapat ditaruh di halaman utama, manayang tidak.
  3. Bagi konten menjadi beberapa bagian.
  4. Buat diagram untuk mengetahui struktur website tersebut, mana saja yang sering dikunjungi.
  5. Analisis sistem tersebut.

Kelima hal tersebut didapat dari sumber ini.

Banyak artikel yang mengatakan Apabila kita sudah terjun pada dunia kewirausahaan, tak sedikit orang yang mengatakan bila nantinya akan ada pasang surut masalah. Hal itu memang benar , dan itu juga sudah jadi hukum wajib bagi para pelaku usaha.Apabila seorang pendiri bisnis hanya punya pola pemikiran yang cerdas, hal tersebut belum bisa memastikan sebuah bisnis mampu menghadapi pasang surut masalah di kemudian hari. Selain ketekunan, kecerdasan, dan pengemasan, masih ada unsur penting yang jadi tolak ukur suatu perusahaan, yakni konsistensi.

Apabila konten yang di miliki menarik dan konsisten , tidak menutup kemungkinan untuk para klien dan pengunjung website untuk membagikan informasi tersebut di jejaring sosialnya. Di sisi lain, usaha pembagian yang dilakukan klien tersebut juga menambah jumlah pengunjung situs yang miliki. memperbarui tampilandan konten sebuahwesite memang penting namun juga harus mempertimbangkan dengan pengunjung web. Mungkin FoodNetwork dalam proses memperbarui tampilan dan kontennya tidak melihat kritik dan saran para penggunanya , karna bagus menurut FoodNetwork belum tentu bagus dan di sukai banyak orang.

Memang video-video memasak cukup menarik bagi para pengunjung web, terkadang orang lebih suka melihat video daripada membaca tulisan, Selain video nya sudah tak lagi ada, tampilan foodnetwork memang kurang menarik dan cukup banyak iklan mungkin itu salah satu penyebab lainnya. karena saat ini sudah banyak wesite tentang resep makanan yg lebih menarik dari itu.
Tetapi konten di foodnetwork msh ada yg cukup bagus seperti tips" cara memasak.

Menurut saya, ide dari ditayangkannya video memasak merupakan ide yang sangat menarik, karena tutorial cara memasak menggunakan video dapat lebih mudah dipahami (mungkin dapat dipertimbangkan untuk produk kelompok kita nantinya), dan saat ini video (pada youtube) sangat digemari oleh masyarakat. Namun menggunakan video juga merupakan tantangan yang besar. Beberapa tantangan dari penggunaan video ini seperti besarnya

  • jumlah kapasitas memori atau storage yang diperlukan, karena kualitas video semakin besar semakin bagus, namun semakin besar kualitas video semakin besar pula memori yang diperlukan,

  • kemenarikan atau daya tarik video juga harusnya dipertimbangkan, seperti menggunakan dengan interaktif atau menggunakan warna dan objek yang menark,

  • presenter atau orang yang memasak, sebaiknya yang dapat menarik perhatian, seperti menggunakan bahasa yang lugas dan mudah dimengerti, juga melakukan komunikasi dengan penonton, meskipun secara tidak langsung, dan lainnya.

Jika dilihat dari tampilan dan konten, sebenarnya sudah cukup menarik, seperti gambar yang cukup bagus, adanya artikel-artikel memasak baru tiap minggu, juga artikel-artikel terkait mengenai masakan. Namun, seperti dijelaskan penulis di atas, konten yang sangat ditonjolkan, yaitu video, justru yang meleset dari harapan pengguna. Sehingga mungkin diperlukan adanya pengembalian konten atau isi video yang seperti semula, juga mungkin dapat dilakukan studi mengenai hipotesa pengguna atau adanya survey lapangan mengenai ketertarikan pelanggan akan memasak dan hal-hal yang terkait.