Basoeki Abdullah - Djika Tuhan Murka

Basuki Abdullah adalah salah seorang maestro pelukis Indonesia. Ia dikenal sebagai pelukis aliran realis dan naturalis. Ia pernah diangkat menjadi pelukis resmi Istana Merdeka Jakarta dan karya-karyanya menghiasi istana-istana negara dan kepresidenan Indonesia, disamping menjadi barang koleksi dari penjuru dunia.

Masih karya maestro lukis Indonesia setelah era Raden Saleh, Basoeki Abdullah, lukisan Djika Tuhan Murka ini hanya satu dari 86 lukisan Basoeki lainnya yang menjadi koleksi negara. Darah seni rupanya mengalir deras di nadinya. Ayahnya, Abdullah Surio Subroto, adalah seorang pelukis handal sementara ibunya, R.A Sukarsih, adalah seorang pembatik keraton.

Lukisan Djika Tuhan Murka sebesar 200x300 cm ini didominasi warna merah dan hitam. Gambaran manusia yang panik di tengah kobaran api, kepungan asap dan makhluk-makhluk yang terpanggang terlihat sangat dramatis. Suasana mencekam tergambar jelas melalui gaya surealisme dengan tema dongeng yang digunakan.

Lukisan ini menggambarkan kehancuran bumi saat kiamat tiba yang ditandai dengan bumi runtuh, bebatuan gunung yang berhamburan serta kobaran api yang keluar dari dasar bumi. Makna simbolis mengenai tiga lapisan dunia terlihat melalui setting penggambaran tebing.

Lukisan ini seolah ingin mengingatkan manusia untuk senantiasa menjaga keseimbangan lingkungan, menghindari peperangan dan konflik yang akan mendatangkan bencana. Dalam lukisan ini, Basoeki juga ingin mengajak manusia agar selalu melakukan instropeksi sehingga azab Tuhan tidak akan terjadi.