Banyak pasangan yang nikah muda kemudian bercerai. Benarkan nikah muda penuh dengan masalah?

image

Fenomena nikah muda saat ini tengah banyak dibincangkan, banyak pasangan muda-mudi yang sudah berani memutuskan untuk melanjut kejenjang lebih serius yaitu pernikahan. Alih-alih nikah muda untuk menjauhkan diri dari zina. Tapi menurut saya pribadi pernikahan muda semata-mata bukan hanya masalah untuk menjauhi zina, tapi siap atau tidaknya membangun pernikahan.

Bagaimana pendapatmu tentang nikah muda yang mungkin terkadang banyak masalah dan pada akhirnya memutuskan untuk cerai?

2 Likes

Hmm nikah muda ya? Jujur saja dari saya pribadi kalau ditanya nikah muda siap ga? Jawabannya masih belum siap. Karena menurut saya pernikahan adalah hal yang sakral, dimana kita berjanji kepada Tuhan, orang tua dan pasangan dan hal tersebut bukan main-main. Perlu ada persiapan yang matang baik dari niat, pemikiran, diri dan finansial. Jika memang tujuannya adalah untuk menjauhkan diri dari zina, yaudah berarti kan tinggal jangan pacaran dulu. Tahan diri untuk tidak mencoba berpacaran, lebih fokus pada diri sendiri dan menggapai segala cita-cita. Nikmati masa muda yang ada, pengen jalan-jalan? Yasudah jalan-jalanlah, pengen banakin prestasi? Yaudah banyakin ikut event perlombaan dll.

Terus saat inipun banyak fenomena pemuda-pemudi yang nikah muda kemudian cerai, kenapa ya? Kalau menurut saya sih mungkin karena ego masing-masing yang masih belum terkendalikan. Sehingga mungkin jika ada masalah sedikit dan sekecil apapun akan meledak-ledak. Tapi ini pandangan saya saja sih karena memang kebetulan belum ditahap yang melakukan nikah muda hehe.

Jadi menurut saya sih nikah itu persoalan sudah siap atau belumnya, bukan karena keingininan yang semata-mata tidak ada pandangan untuk kedepannya. Jika sudah memutuskan untu menikah harus bisa berkomitmen pada diri sendiri dan pasangan. Apalagi kalau nanti ditambah sudah punya anak, tanggung jawab tidak hanya pada pasangan tapi anak juga. Setidaknya dua hal yang harus-harus siap dan diperhatikan sebelum memutuskan untuk menikah adalah pemikiran dan finansial.

2 Likes

Sepakat sih dengan pendapat @Diah_Atika_Sari lagi-lagi persoalan dari nikah muda salah satunya adalah ego. Tapi bukan berarti yang nikah muda semuanya begitu, ada yang memang mereka sudah saling komitmen. Ketika ada kerikil persoalan dalam rumah tangganya mereka bisa mengatasi secara dewasa. Nikah muda memang salah satunya adalah untuk menghindarkan diri dari zina, saya sepakat sih ini karena dari pada pacaran kemudian ada hal-hal yang tidak diinginkan terjadi kan mending nikah saja.

Wah, topik yang panas banget nih sat ini, yaitu nikah muda dan perceraian. Sangat disayangkan sebagai selebritas yang memutuskan untuk menikah muda tetapi akhirnya hubungannya kandas di umur pernikahan yang masih seumur jagung. Namun saya menghargai keputusan mereka karena yang menjalankan kehidupan pernikahan ya mereka berdua, tidak pantas saya menghakimi hubungann mereka yang saya tidak tahu seluk beluknya.

Mungkin bagi mereka perceraiaan ini adalah yang terbaik bagi mereka dan anaknya agar tidak ada lagi orang yang tersakiti. Karena bisa saja mempertahankan pernikahan tsb, malah ujung2nya saling menyakiti satu sama lain.

Namun mengapa tidak diperbaiki alih-alih berpisah ?

Saya yakin mereka sudah berusaha untuk memperbaiki dari waktu yg sangat lama, namun ini lah keputusan akhir yg mereka pilih. Semua dilakukan demi meereka dan keluarganya. Perceraian memang bukanlah sesuatu yang diinginkan oleh seseorang, tetapi kita harus menghadapinya apabila memang sudah jalannya.

Namun bukan berarti dari pernikahan mereka yang gagal, akan juga menjadi “orang tua” yang gagal. Karena anak sehausnya bukan menjadi korban dari perceraian,

1 Like

Dari banyaknya perceraian yang diakibatkan oleh nikah muda, saya yakin kesalahan yang diperbuat terletak pada human error atau memang kesalahan dari manusianya sendiri, bukan timbul karena "pernikahan"nya. Ketika kita memutuskan untuk menikah, artinya adalah kedua belah pihak sudah siap untuk menanggung segala resiko yang akan terjadi dan bertanggung jawab atas pernikahannya. Fenomena nikah muda bukanlah suatu yang seharusnya disalahkan karena manusia lah yang seharusnya bertanggung jawab.

Apabila kita sudah memasuki usia yang matang, dengan kesipapan mental dan materi yang matang pula, maka tidak ada salahnya untuk memutuskan menikah… Namun ketika masih belum siap, akan lebih baik dipersiapkan dulu sambil memperbaiki diri.

Adapun mempelajari terkait kehidupan pernikahan atau pembelajaran dalam mengasuh anak, seharusnya dipelajari jauh sebelum menikah, karena mempelajari ilmu itu penting didahulukan. Tidak menunggu menikah, baru belajar parenting atau terkait kehidupan suami-istri. Karena ilmu harus dimiliki sebelum kita mengimplementasikannya

Setujuuu! Pernikahan bukanlah hal yang main-main, kita sudah berjanji di hadapan Allah, orang tua dan semua keluarga. Ketika sudah memutuskan untuk menikah, seseorang harus bisa bertanggung jawab untuk dirinya sendiri dan pasangannya. Memutuskan meikah bukan karena ingin tapi karena sudah siap dan bisa bertanggung jawab.

Namun tidak semua yang menikah muda pasti akan bercerai sih, kalau ia sudah benar-benar menata niat dan bisa meredam ego diproblem apapun ia juga pasti akan bertahan.

1 Like

Betul sekali mbak. Seharusnya persiapan menikah , salah satunya adalah mempelajari ilmu terkait pernikahan maupun parenting, sudah dipersiapkan jauh sebelum menikah. Sehingga ketika berada dalam pernikahan yang sesungguhnya, kita tidak kaget dalam menghadapi permasalahan rumah tangga. Begitupun dengan parenting, walaupun belum punya anak kita harus banyak belajar terkait parenting. Saya selalu tertarik untuk belajar terkait hal ini karena saya sangat tertarik dalam tumbuh kembang anak. Karena anak-anak nantinya akan menjadi generasi penerus bangsa, maka kita sebagai orang tua atau pendidik harus memiliki ilmu yang cukup untuk membentuk karakter anak bangsa,

1 Like

Well, memang banyak pasangan nikah muda kemudian bercerai, tapi saya pikir perceraian yang terjadi pada pasangan yang menikah di umur matang sama banyaknya. Walaupun yang saat ini banyak kita dengar adalah perceraian di kalangan selebritas atau influencer muda, tapi kita tidak bisa serta merta mengidentikkan pernikahan di usia muda dengan problem dan perceraian. Tidak ada satupun pasangan, pada rentang usia manapun, yang kebal dengan permasalahan rumah tangga dan perceraian. Dan pastinya tidak ada pasangan yang meniatkan menikah untuk bercerai di kemudian hari.

Saya sepakat dengan hal ini. Memang harus ada persiapan yang matang sebelum menikah. Tapi sekalipun ini memang harus, tetap saja tidak ada yang menjamin persiapan yang matang dapat membuat pernikahan bertahan. Itu hanya salah satu usaha terbaik yang bisa dilakukan. Bisa jadi salah satu faktor kenapa orang bercerai adalah kurangnya persiapan dan pertimbangan sebelum menikah, tapi masih ada seribu satu faktor lain di luar hal itu yang berperan dalam perceraian. Kita tidak bisa dengan mudah mengambil kesimpulan dengan mengatakan seseorang bercerai karena kurangnya persiapan.

Saya belum menikah, tapi saya banyak mendengar cerita tentang pernikahan yang dijalani oleh teman-teman saya dan orang di sekeliling saya. Sebagian dari mereka, saya melihat bagaimana proses yang mereka jalani. Seberapa banyak mereka belajar, mengikuti seminar parenting sana-sini, membaca buku-buku pranikah, tapi tetap saja, praktiknya tidak ada yang semudah textbook. Pernikahan adalah sesuatu yang rumit. Di dalamnya ada banyak elemen yang berbeda tapi akhirnya saling terkait dan dicoba untuk dicari keselarasannya. Banyak yang pada akhirnya berhasil, banyak juga yang gagal.

Pada akhirnya saya mencatat pelajaran yang saya dapatkan : sama seperti takdir lain dalam hidup, dalam pernikahan ada sangat banyak hal yang tidak bisa diprediksi. Ada banyak kondisi yang mungkin dialami selama pernikahan berjalan, mau itu kondisi finansial, lingkungan, keluarga, anak, kesehatan atau bahkan keimanan, dan manusia hanya bisa mengusahakan yang terbaik untuk bisa bertahan dan selebihnya menyerahkan kepada Tuhan.

Mungkin kesannya terlalu pasrah. Tapi saya benar-benar merasa tidak bijaksana untuk berkomentar tentang apa yang terjadi dalam rumah tangga seseorang. Kita tidak pernah benar-benar tau apa yang mereka alami dan apa yang mereka jalani.

Doa terbaik buat semua pasangan, semoga langgeng sampai maut memisahkan :slight_smile:

Kadang fenomena ini membuat saya berpikir. Kenapa banyak pasangan yang menikah muda bercerai? Yaa mungkin memang karena mereka muda.

Saya pernah membaca, sesuatu yang ada pada diri seseorang yang masih muda dan berkurang seiring dengan bertambahnya usia adalah keberanian untuk mengambil resiko. Semakin dewasa seseorang, semakin ia enggan bertaruh. Makanya kenapa, banyak orang yang berpetualang, membangun bisnis, dan melakukan hal-hal nekat lain ketika masih muda. Saat masih muda, rasanya memang tidak banyak hal yang dipertaruhkan sehingga banyak orang yang berani mengambil resiko tanpa takut pada dampaknya. Karakter “muda” seperti ini yang sepertinya terbawa dalam beberapa pernikahan dan menimbulkan perceraian.

Saya kira tidak sedikit pasangan muda yang awalnya menikah dengan modal keberanian alias kenekatan. Hal ini bisa jadi baik kalau memang segalanya sudah dipersiapkan dan dipertimbangkan dengan matang. Tapi akan jadi masalah kalau ada yang motivasi sebetulnya adalah tertantang dan penasaran, tapi kemudian merasa dibenarkan dengan dalih-dalih agama dan yang lainnya. Pada intinya, salah satu kenapa banyak pasangan muda yang menikah cepat karena mereka lebih punya keberanian untuk memutuskan menikah.

Karakter berani ini juga yang mempengaruhi keputusan bercerai. Banyak pasangan yang lebih tua yang sebetulnya setengah mati ingin bercerai dari pasangannya, tapi karena banyak hal yang menjadi pertimbangan, entah itu anak, lingkungan, pekerjaan, harta dan lain sebagainya, mereka terlalu takut mengambil keputusan. Sementara itu banyak pasangan muda yang lebih berani memutuskan bercerai saat mereka menyadari memang hubungannya doesn’t work well.

Fenomena sekarang memang banyak yang menyuarakan untuk nikah muda, tetapi pada dasarnya mental dan hatinya belum disiapkan untuk melangkah kejenjang itu, makanya ketika mereka tidak menemukan kecocokan akhirnya dengan gampangnya memutuskan bercerai.

Masalah ini timbul bisa jadi karena memang sifat dari jiwa muda itu sendiri yang cenderung masih kebal terhadap resiko, seperti yang diungkapkan kak @adityalaksamana ini.

Tetapi diluar dari jiwa muda yang masih menggebu-gebu itu, menurutku maraknya percerian pada pasangan muda sekarang itu karena pada dasarnya ketika mereka memutuskan untuk menikah, mereka belum memikirkan matang-matang untuk menanggung tanggung jawab pernikahan itu. Dan menurut ku ini lebih mengarah ke individunya yang belum diendukasi tentang parenting dan bagaimana menjaga tanggungjawab pernikahan.

Banyak kok yang nikah muda tetapi tetap awet, contohnya Najwa Shihab. Dia nikah diusia 20 tahun, sampai sekarang masih adem ayem aja, tidak ada isu perceraian. Itu karena meskipun dia muda saat itu,tetapi dia dewasa dalam pemikirannya. Saya yakin, lika-liku berumah tangga mereka juga bukan yang mulus-mulus aja.

Meskipun ada pengurah usia dalam memutuskan untuk melangkah ke jenjang pernikahan, itu bukan concern utama menurutku. Kesiapan mental dan pola pikir yang dewasa dalam mengemban tanggung jawab itu yang perlu. Bahkan pasangan diusi yang seharusnya sudah tepat untuk menikah pun masih ada kok yang bercerai. Intinya muda atau enggaknya bukan menjadi patokan.