Bagimana tinjauan vaksinasi anthrax pada domba dan kambing?

Penyebab penyakit Anthrax adalah Bacillus anthracis. Pertama kali ditemukan oleh DAVAINE dan BAYER tahun 1849. Selanjutnya dilakukan identifikasi oleh POLLENDER tahun 1855. Dua tahun setelah itu (1857) BRAVEL berhasil memindahkan penyakit ini dengan cara menginokulasikan darah hewan yang terkena Anthrax. Pada tahun 1877 ROBERT KOCH dapat membuat biakan murni dari B. anthracis, membuktikan kemampuan bakteri tersebut membentuk spora serta mengenali lebih lanjut sifat-sifat bakteri tersebut.


Penyebab penyakit Anthrax adalah Bacillus anthracis. Pertama kali ditemukan oleh DAVAINE dan BAYER tahun 1849. Selanjutnya dilakukan identifikasi oleh POLLENDER tahun 1855. Dua tahun setelah itu (1857) BRAVEL berhasil memindahkan penyakit ini dengan cara menginokulasikan darah hewan yang terkena Anthrax. Pada tahun 1877 ROBERT KOCH dapat membuat biakan murni dari B. anthracis, membuktikan kemampuan bakteri tersebut membentuk spora serta mengenali lebih lanjut sifat-sifat bakteri tersebut. Bakteri ini merupakan bakteri pertama yang diketahui mampu menyebabkan penyakit. Pada biakan agar koloni terlihat mempunyai permukaan seperti serpihan kaca atau “ground glass”.
Vaksinasi merupakan salah satu cara yang dipergunakan untuk pencegahan penyakit Anthrax. Vaksin pertama kali dibuat oleh PASTEUR (1879). Pasteur menemukan bahwa inkubasi bakteri pada suhu 420C akan menyebabkan penurunan sifat virulensi bakteri ini. Vaksin ini tidak digunakan lagi setelah ditemukan vaksin spora (“spore live vaccine”) oleh karena dapat disimpan lebih lama. Vaksin spora ini berasal dari varian yang tidak berkapsel dan tidak virulen (LAY, 1988). Penambahan saponin dalam vaksin akan menghambat penyebaran yang cepat dari spora ke dalam jaringan sehingga akan dihasilkan efek adjuvan (vaksin carbozoo). Vaksin Anthrax telah dibuat atau diproduksi oleh beberapa negara yang kesemuanya menggunakan spora.
Cara pencegahan penyakit anthrax dengan menvaksinasi hewan telah diresmikan pada tahun 1970. Vaksin terdiri dari enam dosis, tiga dosis pertama diberikan dengan interval dua minggu, tiga dosis berikutnya diberikan dalam 6, 12 dan 18 bulan setelah dosis pertama. Dosis tambahan diberikan setiap tahun untuk perlindungan terus-menerus.
Antibiotik yang bisa diberikan untuk penyakit anthrax adalah penicillin, doxycycline, fluoroquinoloness, doxycycline dan ciprofloxacin. Demam diusahakan diturunkan dengan kompres dingin atau pemberian obat penurun panas.
Cara pencegahan menyebarnya penyakit adalah dengan memusnahkan hewan yang diduga terjangkit penyakit itu, menghindari bersentuhan dengan bagian-bagian atau produk dari hewan sakit tersebut dan menghindari menghirup spora anthrax misalnya dengan menggunakan masker.