Bagimana cara menggunakan teknik Delphi dalam Qualitative Risk Analysis?

Teknik Delphi memanfaatkan pendapat ahli untuk mengidentifikasi, menganalisis dan mengevaluasi risiko secara individual dan anonim. Setiap ahli kemudian meninjau setiap risiko ahli lainnya, dan daftar risiko dihasilkan melalui peninjauan dan konsensus berkelanjutan antara para ahli.

Teknik ini dirancang sebagai proses komunikasi kelompok yang bertujuan untuk mencapai konvergensi pendapat tentang isu-isu nyata. Proses Delphi telah digunakan di berbagai bidang studi seperti perencanaan program, penilaian assesment, penentuan kebijakan dan pemanfaatan sumber daya untuk mengembangkan berbagai alternatif, menjelajahi atau mengekspos yang mendasari asumsi, serta berkorelasi penilaian pada suatu topik yang mencakup berbagai disiplin ilmu.

Teknik Delphi cocok sebagai metode untuk pembangunan konsesnsus dengan menggunakan serangkaian kuesioner dikirimkan menggunakan beberapa literasi untuk mengumpulkan data panel dari subyek yang dipilih.

Bagimana teknik Delphi digunakan dalam Qualitative Risk Analysis?

Metode delphi adalah suatu metode dimana dalam proses pengambilan keputusan melibatkan beberapa pakar. Adapun para pakar tersebut tidak dipertemukan secara langsung (tatap muka), dan identitas dari masing-masing pakar disembunyikan sehingga setiap pakar tidak mengetahui identitas pakar yang lain. Hal ini bertujuan untuk menghindari adanya dominasi pakar lain dan dapat meminimalkan pendapat yang bias.

Metode Delphi pertama kali digunakan oleh Air Force-funded RAND pada tahun 1950. Terdapat empat tahap penting dalam metode Delphi, yaitu

  1. Eksplorasi pendapat
    Dalam hal ini, tim investigasi mengirimkan beberapa pertanyaan kepada para pakar terkait dengan masalah yang dihadapinya. Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat disampaikan secara tertulis (surat atau email) atau secara lisan (telepon). Para pakar diminta menjawab semua pertanyaan dan mengirimkannya kembali kepada tim investigasi.

  2. Merangkum pendapat para pakar dan mengkomunikasikannya kembali
    Semua pendapat yang masuk, dirangkum oleh tim investigasi dan dikirimkan kembali ke semua pakar, sehingga masing-masing pakar dapat mengetahui pendapat pakar lain. Setiap pakar diberi kebebasan untuk tetap mempertahankan pendapatnya atau bahkan merubah pendapatnya berdasarkan sudut pandang pakar lain, dan mengirimkannya kembali kepada tim investigasi.

  3. Mencari informasi mengenai alasan para pakar terkait atas pendapat yang disampaikan
    Revisi pendapat pada tahap dua memberi dua kemungkinan hasil yaitu pendapat yang konvergen atau divergen. Jika terdapat pendapat yang agak berbeda dari pendapat lain, tim investigasi kembali mencari informasi mengenai alasan pakar atas pendapat yang disampaikan.

  4. Evaluasi
    Proses berlangsung hingga tim investigasi merasa yakin bahwa semua pendapat merupakan hasil pemikiran yang matang.