Perfeksionisme adalah sebuah pandangan yang dimiliki oleh seorang perfeksionis, yang menyakini bahwa seseorang harus menjadi sempurna untuk mencapai kondisi terbaik, baik itu dalam aspek fisik maupun non-materi. Definisi ini diamini oleh Jennifer Kromberg, seorang psikolog dan terapis, yang mengatakan bahwa perfeksionisme adalah sebuah dorongan dari dalam diri untuk terus menerus memiliki kehidupan yang berjalan sempurna.
Namun, keinginan untuk menjadi yang terbaik di bidang pekerjaan tentu tidak sama dengan menjadi perfeksionis. Seorang perfeksionis mengharapkan kesempurnaan dari diri sendiri maupun orang lain berdasarkan standar tertentu yang tidak masuk akal dan terlalu tinggi.
Mereka adalah orang-orang yang bekerja dengan sangat keras (atau bisa dibilang workaholic) dan mendambakan kesempurnaan dari setiap hal yang dilakukannya maupun yang dilakukan oleh orang lain. Sayangnya, perfeksionis tidak selalu bisa dianggap sebagai karakteristik positif.
Perfeksionis biasanya didorong oleh ketakutan akan kegagalan menyenangkan orang lain. Tak hanya itu, orang perfeksionis memiliki perasaan takut ditolak dan dikritik. Tak heran, keinginan untuk menjadi sempurna tanpa ada cacat dan celah dapat membuatnya merasa cemas dan stres begitu kesempurnaan itu gagal tercapai.
Pada akhirnya, kecemasan ini terwujud dalam perasaan tidak pernah merasa puas atau bangga karena para perfeksionis tidak percaya bahwa mereka telak melakukan pekerjaan dengan cukup baik, meski tidak sempurna. Menurut kalian perfeksionis ini memang diperlukan atau tidak? Atau malah jadi penyakit bagi orang-orang yang selalu ingin terlihat sempurna?