Bagaimanakah teknik Differential Scanning Calorimetry (DSC)?

Prinsip dasar yang mendasari teknik ini adalah bahwa ketika sampel mengalami transformasi fisik seperti transisi fase, perubahan panas akan diperlukan untuk mengalir dari referensi dan sampel untuk mempertahankan keduanya pada suhu yang sama. Apakah panas yang dibutuhkan kurang atau lebih yang harus mengalir ke sampel tergantung pada apakah proses ini eksotermik atau endotermik.

Misalnya, sebagai sampel padat yang meleleh menjadi cairan, itu akan memerlukan lebih banyak panas mengalir ke sampel untuk meningkatkan suhu pada tingkat yang sama sebagai referensi. Hal ini disebabkan penyerapan panas oleh sampel karena mengalami transisi endotermik fase dari padat ke cair.

Demikian juga, sebagai sampel mengalami proses eksotermik (seperti kristalisasi) lebih sedikit panas yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu sampel. Dengan mengamati perbedaan aliran panas antara sampel dan referensi, diferensial scanning kalorimeter mampu mengukur jumlah panas yang diserap atau dilepaskan selama transisi tersebut.

Differential Scanning Calorimetry DSC juga dapat digunakan untuk mengamati perubahan fisik yang lebih halus, seperti transisi kaca. Hal ini banyak digunakan dalam pengaturan industri sebagai instrumen pengendalian kualitas karena penerapannya dalam mengevaluasi kemurnian sampel dan untuk mempelajari kemurnian polimer.