Bagaimanakah tanggapan anda terkait aksi terorisme yang dilakukan "orang Islam" ?

Terorisme adalah serangan-serangan terkoordinasi yang bertujuan membangkitkan perasaan teror terhadap sekelompok masyarakat. Berbeda dengan perang, aksi terorisme tidak tunduk pada tatacara peperangan seperti waktu pelaksanaan yang selalu tiba-tiba dan target korban jiwa yang acak serta seringkali merupakan warga sipil.

Bagaimanakah tanggapan anda terkait aksi terorisme yang dilakukan “orang Islam” ?

Berikut tulisan dari Habib Munzir Al Musawa, yang saya ambil dari pesan di group WA yang saya ikuti. Tulisan Habib Munzir AlMusawa harusnya menjadi “cambukan” bagi kita semua agar selalu berusaha menempatkan ajaran Islam sesuai dengan tujuannya.


Saudaraku yg kumuliakan, mereka ini (pelaku aksi terorisme) adalah saudara saudara muslimin kita yg dangkal dalam pemahaman Syariah, cuma menggunting ayat lalu memaksakan pemahaman mereka dgn kemauaun mereka. Ayat-ayat tersebut adalah kekerasan orang mukmin kepada kuffar adalah kepada kafir harby yg memerangi muslimin, sedangkan kafir yg tidak memerangi muslimin maka Rasul saw berlemah lembut pada mereka, hal itu jelas pada belasan bahkan puluhan ayat dan riwayat shahih

Islam adalah kesatria, bukan pengecut, jika musuh memerangi dgn senjata maka perangi dengan senjata, jika dengan siasat maka perangi dengan siasat, jika dengan harta maka perangi dengan harta.

Bagaimana dengan pemuda yahudi yg berkhidmat dirumah Rasul saw dan Rasul saw menerimanya berkhidmat, bagaimana seorang kafir yahudi itu masuk kerumah Rasul saw bahkan diterima sebagai khadim beliau saw, Rasul saw tidak menghardik dan mengusirnya atau memaksanya masuk islam, adakah orang yg lebih benci pada kekufuran melebih Muhammad saw?, namun beliau menerimanya bahkan tinggal dirumah beliau saw, sampai kemudian pemuda itu sakit, Rasul saw menjenguknya dan saat ia di sakaratul maut, dan kemudian ia masuk islam, demikian cerita didalam shahih Bukhari.

Bagaimana kemarahan Rasul saw dan menegur keras terhadap muslim yg menampar yahudi yang mengatakan Nabi Musa lebih mulia dari Nabi Muhammad saw (Shahih Bukhari)

Bagaimana dengan Abu Lahab yg menggali lubang untuk perangkap Nabi saw dan ia sendiri yg terjatuh kedalamnya, tangan mulia Rasul saw yg menolongnya keluar dari perangkapnya sendiri, kenapa Rasul saw menolong gembong kafir jahat yg sudah dilaknat oleh Allah swt dalam Alqur’an ini?

Bagaimana dengan Doa Rasul saw pada penduduk Thaif yg melemparinya dan menganiayanya :

Wahai Allah beri hidayah PADA KAUMKU, sungguh mereka tidak mengerti.

Bagaimana Rasul saw mengatakan kepada kafir jahat itu KAUMKU…??

Bagaimana dengan kejadian perang Uhud saat panah besi menembus rahang beliau saw, dan Ibunda Agung Fathimah ra binti Rasul saw dan Sayyidina Ali membersihkan luka dan darah diwajah beliau saw, dan Rasul saw malah sibuk menjaga agar darah tidak jatuh ketanah dari wajah beliau saw, maka para sahabat berkata : Wahai Rasulullah, biarkan dulu darah itu, kita benahi lukamu terlebih dahulu…,

Rasul saw berkata :

" Demi Allah, jika ada setetes darah dari wajahku menyentuh bumi maka Allah akan menumpahkan azab pada mereka" (Fathul Baari Bisyarah Shahih Bukhari).

Demikian Nabi saw menjaga musuh-musuhnya agar tidak terkena azab dari Allah.

Bagaimana dengan Nabi saw yg mendoakan orang Yahudi dengan doa beliau : Yahdiikumullah wayushlih Baalukum, (semoga Allah memberi kalian petunjuk dan memperbaiki keadaan kalian).

Bagaimana dengan perbuatan Nabi saw pada sahabatnya yang mencaci seorang munafik, lalu Rasul saw berkata kenapa kalian mencacinya munafik?, para sahabat berkata : Sungguh perbuatannya dan ucapannya adalah sebagaimana perbuatan kaum munafik, maka Rasul saw berkata : Jangan kalian mencacinya, Sungguh Allah telah mengharamkan api neraka bagi mereka yg mengucap Laa ilaaha illallah karena ingin mendapat ridho Allah (Shahih Bukhari).

Bagaimana dengan seorang pemabuk yang dihukum lalu ia mabuk lagi, dihukum lagi, lalu mabuk lagi, maka Umar ra melaknatnya dan Rasul saw menghardik Umar ra dan berkata : Jangan kau caci ia, Sungguh ia mencintai Allah dan Rasul Nya (Shahih Bukhari).

Bagaimana dengan Abdullah bin Ubay bin Salul, gembong munafik di madinah yg berhati kufur, berkedeok islam, ia selalu mengabarkan rahasia muslimin pada kuffar quraisy, jika Rasul saw berangkat berjihad maka ia berusaha menghalangi dengan kata kata fitnah, ini musim panas, ini musim dagang, pasukan kuffar terlalu kuat, dlsb, namun diam-diam ia kabarkan bahwa pasukan muslimin berjumlah sekian, dan seluruh rahasia kepada kuffar quraisy, jika Rasul saw pulang selamat maka ia menyambut Nabi saw dengan sambutan hangat, menangis gembira, dan mohon ampunan karena tak ikut peperangan, namun ia tetap dalam kemunafikannya. saat ia sakratul maut dan wafat maka Rasul saw datang menyolatinya, menguburkannya, dan anaknya yang juga bernama Abdullah adalah orang yang beriman, dan meminta baju Rasul saw untuk dikafankan pada ayahnya yang munafik itu, Rasul saw memberikannya, lalu turun ayat bahwa Allah tak akan mengampuni Abdullah bin Ubay bin Salul, Rasul saw berkata pada Umar ra :

Allah melarangku memohonkan pengampunan untuknya, walau 70X ku istighfari pun dia tak akan diampuni Allah, namun jika seandainya Allah akan mengampuninya jika ku istighfari lebih dari 70X, maka aku akan ku istighfari ia lebih dari 70X agar ia diampuni Allah, namun aku mengetahui memang Allah tak mau memaafkannya (Shahih Bukhari)

Apakah Rasul saw salah…? Siapa panutan para teroris ini…?

Kita kenal Umar bin Khattab ra, namun ia bukan pengecut yang suka sembunyi, demikian pula Hamzah ra yang sengaja memakai tanda didadanya berbeda dgn orang lain, agar para kuffar tahu dan cepat mengenal bahwa ia adalah Hamzah, bukan sembunyi lalu menyerang dari belakang sebagaimana teroris ini.

Kalau teror ini ajaran Rasul saw, maka saat Rasul saw masih sedikit di Makkah dan lemah, mestilah teror dilakukan untuk memerangi Kuffar quraisy, namun Rasul saw malah memilih hijrah meninggalkan kampung halamannya, apakah Rasul saw pengecut…? bahkan salah seorang Istri Rasul saw adalah Yahudi, dan istri Rasul saw pula seorang Nasrani yang keduanya telah masuk islam.

Bagaimana orang-orang non muslim itu akan masuk islam ? Bukankah dgn mengajarkan kedamaian islam?, Jika muslimin meneror dan berbuat bengis terhadap kuffar, maka mustahil ada orang masuk islam, bahkan orang islam akan banyak yang murtad.

Dalam suatu peperangan di masa Rasulullah SAW, di pihak muslim terdapat seorang yang begitu berani dan hebat. Dia ditemukan telah gugur seusai peperangan. Para sahabat mengatakan kepada Nabi SAW

“Wahai Nabi, Si Fulan sangat hebat dalam perang ini.”

Tetapi jawaban Nabi SAW sangat mengejutkan, beliau mengatakan:

Dia berada di dalam neraka.

Para sahabat merasa heran dengan jawaban ini, mereka mengatakan, “Wahai Rasulullah, jika si Fulan yang ibadahnya sangat banyak, semangat perangnya begitu besar, serta rendah hati berada di neraka, maka bagaimana dengan kami?”

Nabi SAW pun menjawab:

Itu rendah hati munafik, ia berada di dalam neraka.

Dalam satu riwayat dikatakan bahwa para sahabat memperhatikan orang ini di dalam peperangan, tidak ada penunggang kuda musuh atau pun prajurit kecuali ia menyerang dengan ganas. Sampai banyak ditemukan luka dalam tubuhnya. Ketika mereka mengatakan kepada Nabi SAW bahwa si Fulan telah syahid. Nabi SAW pun bersabda:

Dia berada di dalam neraka, ketika luka-lukanya sudah sangat parah sehingga ia tidak dapat menahannya. Ia letakan pedangnya di tengah dadanya dan menumpukan tubuhnya ke atas pedangnya itu sehingga pedangnya tembus ke punggungnya. (HR Thabrani)

Hadits ini menjelaskan bahwa bunuh diri adalah dosa besar, baik dalam peperangan ataupun bukan. Terlebih jika bunuh diri ini disertai dengan korban dari pihak yang tidak bersalah sebagaimana bom bunuh diri yang terjadi di beberapa gereja dan tempat lainnya. Membunuh seorang muslim ataupun kafir dzimmi adalah dosa besar. Rasulullah SAW pernah bersabda:

Siapa yang membunuh nyawa seorang kafir muahad (yang dilindungi pemerintah) maka ia tidak akan mencium bau surga. Padahal wangi surga dapat tercium sejauh perjalanan 40 tahun. (HR Bukhari)

Maka tidak ada bunuh diri atas nama Islam, tidak ada membunuh kaum kafir atas nama Islam. Siapa saja yang mengatakan bahwa bunuh diri atau bom bunuh diri dapat menghantarkan ke surga, atau membunuh kaum kafir yang tidak memerangi Islam dapat menghantarakan ke surga, janganlah dipercaya. Percayalah hadits Nabi SAW di atas. Islam tidak mengajarkan teror, bahkan di dalam perang Islam mengajarkan agar jangan membunuh wanita, anak-anak, para pendeta dalam rumah ibadah mereka. Apabila mengutus para sahabat untuk berperang, Nabi SAW selalu berpesan:

Pergilah dengan Nama Allah. Berperanglah di jalan Allah orang yang kafir (harbi) kepada Allah. Jangan kalian berkhianat, jangan kalian melampaui batas, jangan kalian memutilasi, jangan kalian membunuh anak-anak, dan para rahib di biara mereka. (HR Ahmad)

Jika dalam peperangan saja dilarang untuk mengganggu orang yang berada pada tempat ibadah mereka. Maka bagaimana jika itu berada dalam keadaan damai?